- TikTok Dilarang di Italia karena Telan Korban Jiwa
- Jagokan Fitur Kamera, Samsung S21+ 5G Cocok untuk Social Expressor
- Usai Jaga di Pelantikan Biden, 200 Tentara AS Positif Corona
- Akan Diluncurkan 3 Hari Lagi, realme Watch S Pro Bisa Dibawa Menyelam Hingga 50 Meter
- Kemendikbud Akan Sanksi Sekolah yang Paksa Siswi Berjilbab
- Doni Monardo tak Pernah Buka Masker Bisa Positif Covid-19
- Dekat Dengan Biden, Posisi JK Semakin Kuat, Tapi Untuk Capreskan Anies Baswedan
- Draf RUU: Eks HTI Setara PKI, Dilarang Ikut Pilpres-Pilkada
- Benteng Akal Sehat, Agar Tidak Cidera Saldi Isra Disarankan Mundur Dari Hakim MK
- Dekat Dengan JK, Faktor Biden Buat Kubu China Yang Dimotori Jokowi Dan Luhut Ketar-ketir
Viral Video Sekelompok Orang Teriak Yel Hancurkan Risma

Kondisi politik di Surabaya memanas menjelang hari pemungutan suara Pilkada pada 9 Desember 2020. Terbaru, sebuah video yang menggambarkan sekelompok orang meneriakkan yel-yel 'hancurkan Risma' beredar di media sosial. Video berdurasi 19 detik itu langsung dikaitkan dengan dukung-mendukung Pilkada Surabaya.
Di dalam video, terlihat kader senior PDIP yang baru saja dipecat dari keanggotaan, Mat Mochtar, karena mendukung paslon nomor urut dua, Machfud Arifin-Mujiaman Sukirno. Kelompok yang meneriakkan yel-yel 'Hancurkan Risma' itu mengenakan busana hitam-hitam. Terdapat pula atribut Machfud-Mujiaman.
"Hancur, hancur, hancurkan Risma, hancurkan Risma sekarang juga. Hancur, hancur, hancurkan Risma, hancurkan Risma sekarang juga," teriak massa dalam rekaman video.
Baca Lainnya :
- Akhyar Unggul di Survei, Timses Bobby Tuding Pemilik Roda Tiga Dekat ke Elite PD0
- Polri Minta Jangan Bandingkan Pilkada dengan Reuni 2120
- Datang ke Medan, Ganjar Pranowo Ikut Kampanyekan Mantu Jokowi0
- Sandiaga Uno Turun Gunung Menangkan Menantu Jokowi di Pilkada Medan0
- Debat Perdana Gibran Vs Bagyo 6 November, Bahas Penanganan COVID-190
Mat Mochtar membenarkan soal video yang beredar itu. Dia mengatakan bahwa video itu direkam pada Rabu, 25 November. Ia mengatakan aksi tersebut dilakukan sebagai respons atas dugaan besarnya pengaruh Tri Rismaharini alias Risma dalam memengaruhi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam menentukan rekomendasi paslon PDIP di Pilkada Surabaya.
PDIP merekomendasikan Eri Cahyadi-Armudji di Pilkada Surabaya. Menurut Mat Mochtar, semestinya PDIP merekomendasi kader partai, yakni Whisnu Sakti Buana. "Aku yang dihancurno sampai dipecat, sing menghancurkan saya Bu Risma. Daripada aku hancur, ya, Bu Risma tak hancurno (saya hancurkan), timbang PDIP sing hancur (yang hancur)," katanya dikonfirmasi wartawan pada Kamis, 26 November.
Terpisah, anak dari Tri Rismaharini, Fuad Benardi, mengaku kecewa dengan massa yang berkampanye dengan narasi yang dinilainya tidak elok itu. Padahal, kata Fuad, Risma sudah tidak lagi ikut dalam kontestasi Pilkada Surabaya. "Kenapa nama ibu yang dibawa-bawa sampai mau dihancurkan," ujarnya.
Secara pribadi, Fuad sedih sekaligus geram melihat video itu. Dia pun mengunggah ungkapan kesedihannya itu di Instagram pribadinya, @fuadbenardi. "Seakan kerja ibu 10 tahun ini tidak berarti apa-apa. Padahal semua yang dilakukan ibu hanya untuk warga Surabaya. Banyak yang telah dilakukan sampai harus meninggalkan waktu bersama keluarga," ungkapnya.
Lanjutkan Membaca ke hal.2 >>
Sekilas Info
COVID-19 Indonesia Hari Ini
- Positif : 977.474 Sembuh : 791.059 Meninggal : 27.664 Dirawat : 158.751
Berita Populer
-
PDIP Respons TP3 soal Kematian Laskar FPI: Kok Presiden Lagi?
PDIP Respons TP3 soal Kematian Laskar FPI: Kok Presiden Lagi?
Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Arteria Dahlan menganggap langkah Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) yang . . .
-
MUI Tolak PAM Swakarsa, Cemas Premanisme Dijamin Aparat
MUI Tolak PAM Swakarsa, Cemas Premanisme Dijamin Aparat
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cholil Nafis menilai calon Kapolri Komisaris Jendral Listyo Sigit Prabowo tak perlu lagi menghidupkan pengamanan masyarakat atau . . .
-
Demokrat Beri Catatan Risma Pekerjakan Tunawisma di BUMN
Demokrat Beri Catatan Risma Pekerjakan Tunawisma di BUMN
Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat Hasani Bin Zuber meminta Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini lebih memberikan hal-hal yang bisa membuat . . .
-
Peran Maruf Amin Di Pemerintahan Minim, Sinyal Indonesia Tidak Butuh Posisi Wapres
Peran Maruf Amin Di Pemerintahan Minim, Sinyal Indonesia Tidak Butuh Posisi Wapres
Minimnya peran Wakil Presiden Maruf Amin di tengah banyaknya bencana melanda Indonesia memberikan sinyal bahwa pemerintahan tidak terlalu membutuhkan posisi . . .
-
Wanita Mesir Ditangkap Polisi Akibat Buat Kue Berbentuk Penis
Wanita Mesir Ditangkap Polisi Akibat Buat Kue Berbentuk Penis
Kepolisian Mesir menangkap seorang wanita setempat karena membuat kue bertema seksual. Kue tersebut disajikan di sebuah pesta ulang tahun klub . . .
Berita Terbaru
-
TikTok Dilarang di Italia karena Telan Korban Jiwa
TikTok Dilarang di Italia karena Telan Korban Jiwa
Italia memblokir sementara aplikasi media sosial TikTok untuk pengguna dengan usia tertentu setelah terjadi kematian.Sebagaimana dilansir Guardian, seorang gadis . . .
-
Jagokan Fitur Kamera, Samsung S21+ 5G Cocok untuk Social Expressor
Jagokan Fitur Kamera, Samsung S21+ 5G Cocok untuk Social Expressor
Social expressor ialah mereka yang tidak pernah ragu untuk membagikan momen-momen berharga dan epik di media sosial. Oleh karenanya, bagi mereka kamera andal jadi . . .
-
Usai Jaga di Pelantikan Biden, 200 Tentara AS Positif Corona
Usai Jaga di Pelantikan Biden, 200 Tentara AS Positif Corona
Sebanyak 150 sampai 200 anggota Garda Nasional yang bertugas di pelantikan Presiden Amerika Serikat Joe Biden di Washington D.C dinyatakan positif . . .
-
Akan Diluncurkan 3 Hari Lagi, realme Watch S Pro Bisa Dibawa Menyelam Hingga 50 Meter
Akan Diluncurkan 3 Hari Lagi, realme Watch S Pro Bisa Dibawa Menyelam Hingga 50 Meter
Dalam waktu 3 hari lagi, realme akan meluncurkan perangkat smartwatch terbarunya ke Indonesia. Bernama realme Watch S Pro, perangkat ini digadang-gadang akan menjadi . . .
-
Kemendikbud Akan Sanksi Sekolah yang Paksa Siswi Berjilbab
Kemendikbud Akan Sanksi Sekolah yang Paksa Siswi Berjilbab
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyatakan akan menjatuhkan sanksi tegas kepada SMKN 2 Padang, Sumatera Barat, yang memaksa seorang siswi beragama . . .