
“Percuma
rakyat euy menggembar-gemborkan toleransi, lalu persatuan, wakil rakyat-na
rasis kitu,” kata Budi Dalton dikutip Fajar.co.id dari unggahan Instagramnya,
Rabu (19/1/2022).
Dosen di
Fakultas Ilmu Seni dan Sastra (FISS) Universitas Pasundan itu membandingkan
dengan bahasa lain. Kata Budi, mengapa orang yang berbahasa Indonesia dan
menyelipkan bahasa Inggris tidak ia kritik.
Justru orang
yang berbahasa Indonesia dan menyelipkan bahasa Sunda yang merupakan bahasa
dari Indonesia sendiri dikritik. Malahan ia meminta Kejati yang tak ia sebut
namanya itu dipecat, karena memakai bahasa Sunda.
“Lagi pula di
dalam sebuah rapat itu juga banyak yang menggunakan istilah bahasa Inggris,
bahasa daerah lainnya. Tentunya tidak keseluruhan rapat itu berbahasa Sunda,
saya yakin. Tapi pada saat idiom sunda itu muncul dikritik kalau yang berbahasa
lain tidak,” jelas budayawan Sunda ini.[SB]
<< Kembali ke Halaman Sebelumnya