- Dasar Disyariatkannya Makan Sahur
- Bima Arya Sebut RS Ummi Tak Jujur Laporkan Swab Rizieq
- Jokowi Reshuffle Kabinet Lagi, Nadiem Makarim Layak Diganti?
- SBY Sudah Daftarkan Merek Demokrat, Kubu Moeldoko Siap-siap Saja
- China Peringatkan AS Jangan Main Api soal Taiwan
- Watak Kepemimpinan Jokowi Mirip Soeharto, Kesuksesan Dilihat Secara Fisik
- Jokowi Penuhi Mimpi Megawati
- detikKultum Prof Nasaruddin Umar: Ramadhan Adalah Bulan Kemenangan
- Grab-Altimeter Capital Bakal Merger, Valuasi Ditaksir Rp585 T
- Muhammadiyah Hadirkan Program Ramadhan Sehat dan Aman
Sri Mulyani Dituding Tak Bayar Bea Masuk Brompton, Ini Penjelasan Bea Cukai

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjadi buah bibir di dunia maya. Bukan soal utang pemerintah, kali ini orang nomor satu di Kementerian Keuangan ini dibicarakan tentang pembelian sepeda merek Brompton usai melaksanakan dinas luar negeri.
Perbincangan itu pun muncul usai akun Twitter @DitjenPajakRI mencuit soal pelaporan harta seperti sepeda wajib dilaporkan dalam surat pemberitahuan (SPT) Tahunan. Kemudian salah satu akun twitter menyinggung sepeda Brompton yang dibeli Sri Mulyani. Akun itu menuding sepeda mahal yang dibeli Sri Mulyani usai dinas luar negeri tersebut masuk tanah air tanpa membayar bea masuk.
Hal itu pun langsung dibantah oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan. Direktur Kepabeanan Internasional dan Antar Lembaga DJBC, Syarif Hidayat memastikan barang-barang yang tengah ramai diperbincangkan bukan milik Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Baca Lainnya :
- Susi Pudjiastuti Cuit Soal Utang Luar Negeri, Begini Reaksi Stafsus Sri Mulyani0
- Susi Pudjiastuti Unggah Utang Luar Negeri Indonesia Era Jokowi Lebih Rp 5000 Triliun, Langgar Janji?0
- Angka Kemiskinan di Indonesia Alami Peningkatan, Kawasan Berikut Jadi Penyumbang Terbesar0
- Pengamat Duga Korupsi BPJS Ketenagakerjaan Terkait Investasi0
- DPR Nangis Lihat Anggaran Kementerian ESDM Capai Rp287 M Hanya Untuk Studi dan Membuat Kebijakan0
Berdasarkan penelusuran di lapangan oleh petugas Ditjen Bea dan Cukai, Syarif mengatakan data penerbangan menyebutkan dua sepeda Brompton tersebut merupakan barang bawaan rombongan yang ikut dinas pada 2 tahun lalu.
"Barang tersebut bukan milik Menteri Keuangan, melainkan salah satu anggota rombongan yang diberitahukan sebagai barang penumpang," kata Syarif ketika dihubungi detikcom, Jakarta, Selasa (23/2/2021).
Syarif membenarkan jika Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati beserta beberapa pejabat Kementerian Keuangan melaksanakan perjalanan dinas dalam rangka investor meeting di Amerika Serikat (AS). Rombongan tersebut tiba di Indonesia pada pukul 07.35 WIB dengan penerbangan QR0958 DOH-CGK pada tanggal 11 November 2019.
Masih berdasarkan penelusuran Ditjen Bea dan Cukai, dikatakan Syarif dua sepeda Brompton tersebut dikategorikan sebagai impor umum dan untuk penyelesaiannya dibutuhkan dokumen perjanjian. Sebab, nilai sepeda tersebut melebihi batas ketentuan untuk barang bawaan penumpang.
Lanjutkan Membaca ke hal.2 >>
Sekilas Info
COVID-19 Indonesia Hari Ini
- Positif : 1.583.182 Sembuh : 1.431.892 Meninggal : 42.906 Dirawat : 108.384
Berita Populer
-
Tak Terima Saksi Diintimidasi, Rizieq Adu Mulut Dengan Jaksa
Tak Terima Saksi Diintimidasi, Rizieq Adu Mulut Dengan Jaksa
Terdakwa kasus kerumunan massa di Petamburan, Rizieq Shihab sempat adu mulut dengan jaksa penuntut umum di dengan nada tinggi ruang Pengadilan Negeri Jakarta Timur, . . .
-
Babak Baru Kader Demokrat Laporkan Moeldoko ke Ombudsman
Babak Baru Kader Demokrat Laporkan Moeldoko ke Ombudsman
Perseteruan Partai Demokrat dan Moeldoko memasuki babak baru. Baru-baru ini Partai Demokrat melaporkan Moeldoko ke Ombudsman RI atas dugaan maladministrasi berkaitan . . .
-
Penggabungan Kemenristek Dan Kemendikbud Indikasi Kegagalan Jokowi Kelola Kementerian
Penggabungan Kemenristek Dan Kemendikbud Indikasi Kegagalan Jokowi Kelola Kementerian
Penggabungan Kemenristek dan Kemendikbud mengindikasikan adanya kegagalan dari Presiden Joko Widodo dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem . . .
-
Watak Kepemimpinan Jokowi Mirip Soeharto, Kesuksesan Dilihat Secara Fisik
Watak Kepemimpinan Jokowi Mirip Soeharto, Kesuksesan Dilihat Secara Fisik
Peleburan Kementerian Riset dan Teknologi (Ristek) ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menjadi Kemendikbud-Ristek merupakan buntut dari pengesahan . . .
-
Elektabilitas Tinggi, Susi Pudjiastuti Cari Partai Pendukung Tanpa Perlu Kudeta
Elektabilitas Tinggi, Susi Pudjiastuti Cari Partai Pendukung Tanpa Perlu Kudeta
Susi Pudjiastuti memperoleh elektabilitas tertinggi, 30,9 persen, berdasarkan hasil survei Lembaga KedaiKOPI terkait tokoh calon pemimpin Indonesia 2024 kategori . . .
Berita Terbaru
-
Dasar Disyariatkannya Makan Sahur
Dasar Disyariatkannya Makan Sahur
Tradisi makan sahur dan berbuka puasa adalah tradisi yang punya landasan syar’i yang kuat. Para ulama sepakat disunnahkan bagi mereka yang berniat berpuasa keesokan . . .
-
Bima Arya Sebut RS Ummi Tak Jujur Laporkan Swab Rizieq
Bima Arya Sebut RS Ummi Tak Jujur Laporkan Swab Rizieq
Wali Kota Bogor Bima Arya menyatakan RS Ummi melanggar aturan lantaran tak melaporkan secara jujur hasil tes swab pimpinan eks FPI Rizieq Shihab.Hal itu dikatakannya . . .
-
Jokowi Reshuffle Kabinet Lagi, Nadiem Makarim Layak Diganti?
Jokowi Reshuffle Kabinet Lagi, Nadiem Makarim Layak Diganti?
Direktur Eksekutif Parameter Politik Adi Prayitno menilai ada sejumlah menteri dalam Kabinet Indonesia Maju yang layak diganti. Salah satunya adalah Menteri . . .
-
SBY Sudah Daftarkan Merek Demokrat, Kubu Moeldoko Siap-siap Saja
SBY Sudah Daftarkan Merek Demokrat, Kubu Moeldoko Siap-siap Saja
Pendaftaran nama merek dan logo Partai Demokrat (PD) ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Ditjen KI Kemenkumham) ternyata . . .
-
China Peringatkan AS Jangan Main Api soal Taiwan
China Peringatkan AS Jangan Main Api soal Taiwan
China memperingatkan Amerika Serikat untuk berhenti mendukung Taiwan dan tidak memicu perselisihan semakin tajam.Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao . . .