
Pakar Hukum
Tata Negara Refly Harun mengatakan bahwa politik identitas tak lagi laku untuk
dijual pada Pilpres 2024.
Menurut
Refly, hal itu bisa menjadi tamparan bagi partai politik atau pihak yang masih
suka jualan politik identitas.
“Apakah itu
soal intoleransi, radikalisme, ekstrimisme, kadrun, dan lain sebagainya,”
ujarnya dilansir dari kanal YouTube Refly Harun, Senin (20/6).
Baca Lainnya :
Refly
mengatakan bahwa politik identitas seakan menampilkan bahwa publik tak punya
lagi kecerdasan intelektual untuk bisa berdebat.
“Misalnya,
PSI bilang tak mau pilih Anies Baswedan karena dinilai Anies antiintoleransi.
Lalu, apa evaluasi mereka untuk pemerintahan Anies?,” katanya.
Advokat itu
menegaskan jika seseorang mengkritik pemerintah intoleran, mereka juga harus bisa
memberikan saran.
Meskipun
begitu, Refly menilai politik identitas selalu dipakai secara gamblang saat
kampanye.
Lanjutkan Membaca ke hal.2 >>