Pengamat dan Pengusaha Kritik Kebijakan Jokowi yang Larang Ekspor CPO

Presiden Joko Widodo (Jokowi) melarang ekspor bahan baku minyak goreng atau crude palm oil (CPO) dan minyak goreng dalam rapat bersama menterinya.

Larangan yang mulai berlaku pada Kamis (28/4) itu dimaksudkan agar pasokan minyak goreng dalam negeri melimpah dan harganya bisa turun. 

"Dalam rapat saya putuskan melarang ekspor bahan baku minyak goreng dan minyak goreng mulai Kamis, 28 april 2022 sampai batas waktu yang ditentukan," katanya Jumat (22/4) lalu.

Baca Lainnya :

• Bank Indonesia: Kita Sedang Mengalami Krisis yang Sangat Parah!0
• Wilmar Angkat Suara soal Komisaris Jadi Tersangka Kasus Ekspor CPO0
• Minyak Goreng Langka, Pabrik di Semarang Baru Salurkan 16 Persen Stok 0
• Jasa Raharja Gelar Mudik Gratis Lebaran, Berikut Persyaratannya0
• Stok Pangan DKI Turun Selama Ramadan Imbas Perang Rusia-Ukraina0

Menanggapi hal itu, Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira Adhinegara menilai keputusan tersebut justru tidak menyelesaikan masalah yang ada.

Menurutnya, larangan ekspor ini seperti mengulang kesalahan pemerintah yang memberhentikan ekspor komoditas batu bara pada Januari lalu.

Masinton Kuak Info Korupsi CPO untuk Pendanaan Isu Penundaan Pemilu

"Apakah masalah selesai? Kan tidak, justru diprotes oleh calon pembeli di luar negeri. Cara-cara seperti itu harus dihentikan," kata Bhima.

Lanjutkan Membaca ke hal.2 >>

---