- Bau Politik di Balik Perlawanan Vaksin Nusantara
- Nama Ahok dan Azwar Anas Muncul di Tengah Wacana Reshuffle Kabinet
- Dugaan Investasi Bodong, Korban EDCCash Bakal Polisikan CEO
- Ramadhan, Jadi Momentum Masyarakat Perdalam Ilmu Agama
- Polemik Ceramah Tengku Zulkarnain soal Surga dan Warna Kulit
- Viral dan Dikomentari Gibran, Begini Nasib Sopir Bus Solo Trans Ugal-ugalan
- Titah Megawati di Balik Jokowi Pisah Kemenristek dan BRIN
- Dasar Disyariatkannya Makan Sahur
- Bima Arya Sebut RS Ummi Tak Jujur Laporkan Swab Rizieq
- Jokowi Reshuffle Kabinet Lagi, Nadiem Makarim Layak Diganti?
Pakar: Kerumunan Jokowi Kurang Tepat Jadi Teladan Nasional

Pengurus Pusat Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Hermawan Saputra menilai insiden kerumunan yang terjadi saat kunjungan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Nusa Tenggara Timur (NTT) kurang tepat untuk menjadi teladan nasional.
"Ini contoh kurang pas. Karena situasi pandemi Covid-19 harusnya membatasi mobilitas. Tapi begitu ada mobilitas presiden dan akhirnya ada kerumunan, ini preseden yang kurang tepat untuk teladan nasional," kata Hermawan kepada CNNIndonesia.com, Rabu (24/2).
Hermawan mengatakan kerumunan di tengah pandemi virus corona sangat berisiko menularkan virus corona. Tak terkecuali dengan insiden kerumunan yang ditimbulkan dari kunjungan kerja Jokowi tersebut.
Baca Lainnya :
- Rocky Gerung Sindir Kerumunan Jokowi di NTT0
- Dokter Tirta Sebut Kerumunan Jokowi Tak Relevan Disanksi0
- Munarman: Kerumunan Sambut Jokowi di NTT Diduga Langgar Protokol Kesehatan0
- Salah Status Romo Benny di Wawancara Bikin Polemik Mengemuka0
- Kritik Anies, Pasha Sindir Giring PSI: Pernah Kelola Kelurahan?0
Ia meyakini aktivitas Jokowi di tengah pandemi tak terjadi secara kebetulan. Sebab, kunjungan presiden ke daerah pasti terstruktur dan direncanakan dengan baik.
"Kerumunan di kala pandemi Covid kali ini kita gak bisa membedakan kerumunan ya. Apapun penyebab, apapun sumber yamg mengakibatkan kerumunan itu, tetap saja namanya kerumunan," ujarnya.
Di sisi lain, Hermawan menyayangkan protokoler presiden dan pemerintah daerah yang tak sigap untuk meminimalisir kerumunan warga. Menurutnya, protoler presiden dan pemerintah daerah seharusnya bisa mengantisipasi kerumunan.
"Ini bukan persoalan menyalahkan presiden, tapi protokolnya termasuk Pemda seharusnya bisa mengantisipasi. Bahwa masyarakat pasti akan ramai kalau ada presiden," katanya.
Lanjutkan Membaca ke hal.2 >>
Sekilas Info
COVID-19 Indonesia Hari Ini
- Positif : 1.583.182 Sembuh : 1.431.892 Meninggal : 42.906 Dirawat : 108.384
Berita Populer
-
Watak Kepemimpinan Jokowi Mirip Soeharto, Kesuksesan Dilihat Secara Fisik
Watak Kepemimpinan Jokowi Mirip Soeharto, Kesuksesan Dilihat Secara Fisik
Peleburan Kementerian Riset dan Teknologi (Ristek) ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menjadi Kemendikbud-Ristek merupakan buntut dari pengesahan . . .
-
China Peringatkan AS Jangan Main Api soal Taiwan
China Peringatkan AS Jangan Main Api soal Taiwan
China memperingatkan Amerika Serikat untuk berhenti mendukung Taiwan dan tidak memicu perselisihan semakin tajam.Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao . . .
-
Jokowi Penuhi Mimpi Megawati
Jokowi Penuhi Mimpi Megawati
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mewujudkan mimpi Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Mimpi Megawati yang diwujudkan Jokowi adalah Indonesia memiliki Badan Riset dan . . .
-
Bima Arya Sebut RS Ummi Tak Jujur Laporkan Swab Rizieq
Bima Arya Sebut RS Ummi Tak Jujur Laporkan Swab Rizieq
Wali Kota Bogor Bima Arya menyatakan RS Ummi melanggar aturan lantaran tak melaporkan secara jujur hasil tes swab pimpinan eks FPI Rizieq Shihab.Hal itu dikatakannya . . .
-
Dasar Disyariatkannya Makan Sahur
Dasar Disyariatkannya Makan Sahur
Tradisi makan sahur dan berbuka puasa adalah tradisi yang punya landasan syar’i yang kuat. Para ulama sepakat disunnahkan bagi mereka yang berniat berpuasa keesokan . . .
Berita Terbaru
-
Bau Politik di Balik Perlawanan Vaksin Nusantara
Bau Politik di Balik Perlawanan Vaksin Nusantara
Upaya sejumlah Anggota DPR menekan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk meloloskan Vaksin Nusantara dinilai sebagai bentuk intervensi . . .
-
Nama Ahok dan Azwar Anas Muncul di Tengah Wacana Reshuffle Kabinet
Nama Ahok dan Azwar Anas Muncul di Tengah Wacana Reshuffle Kabinet
Isu reshuffle kabinet jilid 2 berembus kuat seiring disahkannya pembentukan dua kementerian baru oleh DPR RI. Adapun dua kementerian tersebut adalah Kementerian . . .
-
Dugaan Investasi Bodong, Korban EDCCash Bakal Polisikan CEO
Dugaan Investasi Bodong, Korban EDCCash Bakal Polisikan CEO
Sejumlah korban investasi bodong perusahaan E-Dinar Coin (EDC) Cash akan melaporkan CEO perusahaan itu, Abdulrahman Yusuf ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri . . .
-
Ramadhan, Jadi Momentum Masyarakat Perdalam Ilmu Agama
Ramadhan, Jadi Momentum Masyarakat Perdalam Ilmu Agama
Memasuki bulan suci Ramadhan, Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko memberikan ucapan selamat Ramadhan sekaligus memperingatkan soal Radikalisme. Hal ini . . .
-
Polemik Ceramah Tengku Zulkarnain soal Surga dan Warna Kulit
Polemik Ceramah Tengku Zulkarnain soal Surga dan Warna Kulit
Video yang berisi ceramah Tengku Zulkarnain viral di media sosial lantaran dianggap rasis. Isi ceramah yang menyebut 'orang hitam tidak boleh masuk surga' itu menjadi . . .