- Aksi Acungkan Pistol ke Buruh Viral, Oknum Polisi di Sumut Akan Disanksi
- Indonesia Minta Myanmar Tak Gunakan Kekerasan Hadapi Pedemo
- YLBHI Ungkap Sisi Gelap Keberadaan Virtual Police
- Ulama NU Minta Masyarakat Tak Ribut Perpres Miras: Ada Penerimaan Negara
- Jenglot Ditemukan di Makam Keramat Kudus, Bertaring-Rambut Sedengkul
- Ahok Minta Pesantren Tiru Nabi Muhammad, Tak Cuma Berdakwah
- Kader PDIP Gowes dan Selfie di Titik Instagramable Besutan Anies Baswedan: Keren
- Kawanan Maling Beraksi Siang Bolong di Kota Bekasi Gasak Rp 45 Juta
- TNI Baku Tembak dengan KKB di Intan Jaya, Satu Orang Tewas
- Polisi Panggil Rombongan Pemotor Terobos Ring 1 Istana Besok
Kasus Jilbab di SMKN 2 Padang, P2G: Kasus Intoleransi Banyak Terjadi

Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) mengapresiasi respons Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim soal aturan di SMK Negeri 2 Padang yang mewajibkan siswi non muslim memakai jilbab.
Namun, Kepala Bidang Advokasi P2G, Iman Zanatul Haeri menyayangkan Nadiem yang hanya merespon kasus baru dan ramai dibicararakan. "Mas Menteri tidak mengakui secara terbuka, mengungkapkan ke publik jika fenomena intoleransi tersebut banyak dan sering terjadi dalam persekolahan di tanah air," ucap dia melalui keterangan tertulis pada Ahad, 24 Januari 2021.
Menurut Iman, pernyataan Nadiem Makarim seharusnya membongkar persoalan intoleransi di lingkungan sekolah. Ia melihat, persoalan intoleransi di sekolah sebenarnya mengandung problematika dari aspek regulasi struktural, sistematik, dan birokratis.
Baca Lainnya :
- Nadiem Minta Pemda Tindak Tegas Sekolah yang Minta Siswi Nonmuslim Berhijab0
- Sosok Pete Buttigieg, Menteri Gay Pertama di Kabinet Biden0
- 10 Pasangan Mesum Terjaring Razia PSBB Jakarta0
- Longsor di Perumahan Pesona Jati Asri Bekasi Usai Hujan Deras0
- Titik-titik Banjir di Jakarta dan Bekasi Per Pukul 10.000
“Kasus intoleransi di sekolah yang dilakukan secara terstruktur bukanlah kasus baru. Dalam catatan kami misal, pernah ada kasus seperti pelarangan jilbab di SMAN 1 Maumere 2017 dan di SD Inpres 22 Wosi Manokwari tahun 2019. Jauh sebelumnya 2014 sempat terjadi pada sekolah-sekolah di Bali. Sedangkan kasus pemaksaan jilbab kami menduga lebih banyak lagi terjadi di berbagai daerah di Indonesia,” ujar Iman.
Iman menjelaskan, aturan yang mewajibkan siswi non muslim memakai jilbab dan aturan larangan siswi muslim menggunakan jilbab adalah sama-sama melanggar Pancasila, UUD, dan UU, serta menyalahi prinsip toleransi dan prinsip bhinneka tunggal ika.
Menurut P2G, diantara faktor penyebab utamanya adalah Peraturan Daerah (Perda) yang bermuatan intoleransi. Peristiwa pemaksaan jilbab di SMKN 2 Padang merujuk pada Instruksi Walikota Padang No 451.442/BINSOS-iii/2005. Aturan ini pun sudah berjalan lebih dari 15 tahun.
Artinya, kata Iman, ada peran pemerintah pusat, seperti Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang mendiamkan dan melakukan pembiaran terhadap adanya regulasi daerah bermuatan intoleransi di sekolah selama ini.
Lanjutkan Membaca ke hal.2 >>
Sekilas Info
COVID-19 Indonesia Hari Ini
- Positif : 1.334.634 Sembuh : 1.142.703 Meninggal : 36.166 Dirawat : 155.765
Berita Populer
-
Dear Pak Jokowi, MUI Kecewa soal Kebijakan Investasi Miras
Dear Pak Jokowi, MUI Kecewa soal Kebijakan Investasi Miras
Majelis Ulama Indonesia (MUI) kecewa terhadap langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang membuka izin investasi untuk industri minuman keras (miras) atau . . .
-
Aksi Acungkan Pistol ke Buruh Viral, Oknum Polisi di Sumut Akan Disanksi
Aksi Acungkan Pistol ke Buruh Viral, Oknum Polisi di Sumut Akan Disanksi
Sebuah foto yang menunjukkan personel kepolisian mengacungkan pistol di sekitar para buruh yang sedang berdemonstrasi di Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang, . . .
-
Kawanan Maling Beraksi Siang Bolong di Kota Bekasi Gasak Rp 45 Juta
Kawanan Maling Beraksi Siang Bolong di Kota Bekasi Gasak Rp 45 Juta
Kawanan maling beraksi di kediaman Zulfikar di Jalan Pengasinan Raya No Nomor 91, Kelurahan Pengasinan, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi pada Sabtu siang, 27 Februari . . .
-
TNI Baku Tembak dengan KKB di Intan Jaya, Satu Orang Tewas
TNI Baku Tembak dengan KKB di Intan Jaya, Satu Orang Tewas
Tentara Nasional Indonesia (TNI) kembali terlibat baku tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) alias OPM di Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, . . .
-
MUI: Tak Bisa Disamakan Kerumunan Jokowi dengan Rizieq Shihab
MUI: Tak Bisa Disamakan Kerumunan Jokowi dengan Rizieq Shihab
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Infokom KH Masduki Baidlowi mengklarifikasi pernyataan Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas yang mengkritik kerumunan . . .
Berita Terbaru
-
Aksi Acungkan Pistol ke Buruh Viral, Oknum Polisi di Sumut Akan Disanksi
Aksi Acungkan Pistol ke Buruh Viral, Oknum Polisi di Sumut Akan Disanksi
Sebuah foto yang menunjukkan personel kepolisian mengacungkan pistol di sekitar para buruh yang sedang berdemonstrasi di Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang, . . .
-
Indonesia Minta Myanmar Tak Gunakan Kekerasan Hadapi Pedemo
Indonesia Minta Myanmar Tak Gunakan Kekerasan Hadapi Pedemo
Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) mengeluarkan pernyataan sikap resmi menanggapi situasi keamanan dalam aksi unjuk rasa antikudeta di Myanmar . . .
-
YLBHI Ungkap Sisi Gelap Keberadaan Virtual Police
YLBHI Ungkap Sisi Gelap Keberadaan Virtual Police
Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Asfinawati menilai adanya virtual police (VP) bikinan Polri, bisa menyulitkan masyarakat untuk melakukan upaya banding . . .
-
Ulama NU Minta Masyarakat Tak Ribut Perpres Miras: Ada Penerimaan Negara
Ulama NU Minta Masyarakat Tak Ribut Perpres Miras: Ada Penerimaan Negara
Perpres soal perizinan investasi minuman keras alias Miras di 4 provinsi menuai pro kontra. Ada masyarakat yang menentang, ada juga sebagian yang . . .
-
Jenglot Ditemukan di Makam Keramat Kudus, Bertaring-Rambut Sedengkul
Jenglot Ditemukan di Makam Keramat Kudus, Bertaring-Rambut Sedengkul
Sebuah jenglot ditemukan di makam Desa Burikan Kecamatan Kota, Kudus, Jawa Tengah. Benda yang berkaitan dengan mistis itu ditemukan di sebuah makam . . .