Gatot Nurmantyo: Tolong Pisahkan, Yang Dilakukan Pangdam Jaya Tidak Mewakili TNI Seluruhnya

Salah satu doktrin TNI tentang Sishankamrata (Sistem Pertahanan dan Kemanan Rakyat Semesta) sejatinya pasti dipegang teguh oleh setiap prajurit TNI.

Sehingga jika ada yang melanggar Sishankamrata maka dia bukan mewakili TNI.

Demikian disampaikan Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo menyikapi insiden pencopotan baliho pimpinan ormas FPI Habib Rizieq Shihab di sejumlah titik beberapa waktu lalu.

Baca Lainnya :

• Rocky Gerung: Penangkapan Edhy Oleh KPK Tanda Istana Tak Butuhkan Prabowo?0
• Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Pengganti Sementara Menteri Edhy0
• Mengejutkan Mendagri Terbitkan Intruksi Tentang Pencopotan Kepala Daerah yang Langgar Prokes0
• Bukan KKP, Sandiaga Uno Layak Gantikan Edhy Prabowo Di Kabinet Indonesia Maju0
• Presidium KAMI se-Jawa Serukan Gerakan Moral Bergabung Dengan Revolusi Akhlak0

"Prajurit TNI punya sumpah prajurit, setia kepada NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, tunduk kepada hukum dan teguh disiplin keprajuritan. Taat kepada atasan dengan tidak melanggar perintah dan putusan," tegasnya saat jumpa pers daring acara Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), pada Kamis (26/11).

"Yang jelas perlu saya sampaikan bahwa doktrin TNI Sishankamrata. Sehingga apa yang disampaikan oleh siapapun juga. Kalau melanggar itu dia bukan mewakili TNI," imbuh Gatot.

Gatot lantas menyinggung pernyataan Pangdam Jaya yang sempat menyebut FPI bisa saja dibubarkan karena satu dan lain hal.

Menurut Gatot, TNI dan FPI tidak mungkin bermusuhan karena orang-orang FPI adalah warga negara Indonesia juga.

Lanjutkan Membaca ke hal.2 >>