- Makin Panas, Partai Demokrat Pecat 7 Kader, Ada Nama Marzuki Alie
- Asa Ayah Korban Penembakan Cengkareng Tak Mau Bripka CS Dihukum Mati
- Dokumen AS: Pangeran Saudi Restui Pembunuhan Jamal Khashoggi
- KPK Tangkap Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah
- Moeldoko yang Merasa Ditekan SBY
- Ini Dia Pak Isa, Orang Terkaya di Indonesia Versi Sri Mulyani
- Geram Jokowi Izinkan Industri Miras, MUI: Mulutnya Saja Pancasila!
- Jokowi Minta RI Tak Jadi Korban Raksasa Internet Dunia
- Gibran dan Bobby Nasution Dilantik Jadi Wali Kota Hari Ini
- Uang Korupsi Benur Diduga Mengalir ke Perusahaan Edhy Prabowo
Antisipasi Agresi China, RI Diminta Perkuat Pertahanan di LCS

Indonesia didesak mempertajam serta mengintegrasikan kebijakan luar negeri dan pertahanan dalam merespons isu internasional yang berkaitan dengan keamanan nasional seperti sengketa di Laut China Selatan.
Guru Besar Hubungan Internasional President University, Anak Agung Banyu Perwita, menganggap kebijakan pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam menyikapi isu Laut China Selatan masih setengah-setengah.
Padahal, ia menuturkan klaim historis China terhadap sebagian besar wilayah Laut China Selatan sangat dapat mempengaruhi keamanan nasional Indonesia, terutama terkait kedaulatan maritim negara, meski Jakarta mengaku tak pernah memiliki sengketa wilayah di perairan itu dengan Negeri Tirai Bambu.
Baca Lainnya :
- Turki Undang Pemimpin Dunia Untuk Sholat Jumat di Hagia Sophia 0
- Ratusan WNI Korban Perdagangan Orang di Suriah Dipulangkan 0
- Zakir Naik: Ubah Hagia Sophia Jadi Masjid Boleh karena di Tanah Taklukkan Muslim0
- Makin Panas, Inggris Kirim Kapal Perang ke Laut China Selatan0
- Bos Startup Tewas Dimutilasi, Pelaku Asistennya Sendiri0
"Jangan sampai kebijakan politik luar negeri kita parsial, setengah-setengah, di Laut China Selatan. Sejauh yang saya perhatikan selama ini, respons Indonesia di Laut China Selatan masih sifatnya reaktif saja," kata Banyu dalam webinar terkait Kontestasi China-AS pada Rabu (22/7).
Menurut Banyu, kebijakan Indonesia dalam merespons isu keamanan internasional masih terpisah-pisah. Ia mendukung wacana pemerintah yang disebut tengah merumuskan omnibus law dalam urusan keamanan maritim.
Kata dia, RUU tersebut harus terdiri dari kebijakan luar negeri sekaligus pertahanan Indonesia agar pemerintah bisa efektif merespons segala isu regional maupun global yang terjadi secara satu suara.
Laut China
Selatan kembali menjadi sorotan terutama setelah Tiongkok semakin menunjukkan
agresivitasnya di perairan kaya sumber daya alam itu demi mempertegas klaim
teritorialnya.
Lanjutkan Membaca ke hal.2 >>
Sekilas Info
COVID-19 Indonesia Hari Ini
- Positif : 1.329.074 Sembuh : 1.136.054 Meninggal : 35.981 Dirawat : 157.039
Berita Populer
-
KPK Tangkap Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah
KPK Tangkap Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah
Tim penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah, Jumat (26/2) . . .
-
Makin Panas, Partai Demokrat Pecat 7 Kader, Ada Nama Marzuki Alie
Makin Panas, Partai Demokrat Pecat 7 Kader, Ada Nama Marzuki Alie
Partai Demokrat memecat tujuh orang kadernya karena dinilai terlibat upaya kudeta terhadap kursi Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Keputusan ini diambil . . .
-
Asa Ayah Korban Penembakan Cengkareng Tak Mau Bripka CS Dihukum Mati
Asa Ayah Korban Penembakan Cengkareng Tak Mau Bripka CS Dihukum Mati
"Jangan mati dibalas mati." Begitulah asa yang disampaikan ayah Fery Saut Simanjuntak yang menjadi korban penembakan Bripka CS. Fery merupakan satu dari 4 korban . . .
-
Dokumen AS: Pangeran Saudi Restui Pembunuhan Jamal Khashoggi
Dokumen AS: Pangeran Saudi Restui Pembunuhan Jamal Khashoggi
Amerika Serikat akhirnya merilis dokumen intelijen yang mengindikasikan bahwa Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MbS), merestui . . .
Berita Terbaru
-
Makin Panas, Partai Demokrat Pecat 7 Kader, Ada Nama Marzuki Alie
Makin Panas, Partai Demokrat Pecat 7 Kader, Ada Nama Marzuki Alie
Partai Demokrat memecat tujuh orang kadernya karena dinilai terlibat upaya kudeta terhadap kursi Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Keputusan ini diambil . . .
-
Asa Ayah Korban Penembakan Cengkareng Tak Mau Bripka CS Dihukum Mati
Asa Ayah Korban Penembakan Cengkareng Tak Mau Bripka CS Dihukum Mati
"Jangan mati dibalas mati." Begitulah asa yang disampaikan ayah Fery Saut Simanjuntak yang menjadi korban penembakan Bripka CS. Fery merupakan satu dari 4 korban . . .
-
Dokumen AS: Pangeran Saudi Restui Pembunuhan Jamal Khashoggi
Dokumen AS: Pangeran Saudi Restui Pembunuhan Jamal Khashoggi
Amerika Serikat akhirnya merilis dokumen intelijen yang mengindikasikan bahwa Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MbS), merestui . . .
-
KPK Tangkap Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah
KPK Tangkap Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah
Tim penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah, Jumat (26/2) . . .
-
Moeldoko yang Merasa Ditekan SBY
Moeldoko yang Merasa Ditekan SBY
Polemik kudeta Partai Demokrat (PD) membuat Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyebut langsung nama Kepala Staf Presiden (KSP) . . .