×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Usaha Bakso Aci Milik Sidik Eduard Sepi Usai Direview Food Vlogger,Ruben Onsu Beri Pesan: Berbahaya

April 09, 2025 Last Updated 2025-04-09T02:47:18Z


Kisah pilu datang dari aktor Sidik Eduard yang mengalami penurunan usaha setelah makanan yang dijualnya direview oleh seorang food vlogger.


Sebagai informasi, Sidik Eduard menjalankan usaha bakso aci.


Kini kembali berjualan menggunakan sepeda motor, Sidik mengungkapkan bahwa usahanya ikut terdampak karena review dari food vlogger.


"Ada beberapa food vlogger yang review," ujar Sidik, dikutip dari acara Brownis Trans TV.


"Mungkin beberapa food vlogger jujur, fair, ada yang pembicaraannya nyaman, tapi ada yang langsung judge," lanjutnya.


Menurut Sidik, cara penyampaian yang kurang tepat bisa memicu kesalahpahaman di masyarakat.


"Jadi orang-orang langsung nilainya ini udah enggak enak. Dari situ lah mulai," jelasnya saat menggambarkan kondisi usahanya yang tidak lagi stabil.


Meski demikian, Sidik menegaskan bahwa dirinya tidak mempermasalahkan review dari para food vlogger, hanya berharap agar penyampaiannya bisa dilakukan dengan lebih bijak.


"Sidik seneng mereka jujur, tapi caranya itu aja," kata Sidik.


Menanggapi cerita tersebut, Ruben Onsu menyampaikan pesan kepada semua pihak, termasuk para food vlogger.


"Please ketika memang ada kritikan yang sifatnya berbahaya untuk si penjual dampaknya, lebih baik dikasih tahu internal, akan lebih fair," kata Ruben. 


Sebagai informasi, Sidik bukan orang pertama yang bisnisnya ikut terdampak review food vlogger.


Bang Madun sebagai pemiliknya, mengaku warungnya menjadi sepi dan terpaksa memberhentikan lebih dari setengah karyawannya. 


Dia juga sampai terpaksa berutang ke bank untuk memperbaiki warung yang saat itu mendapat kritik dari food vlogger. 


"Hancur, nama baik gue hancur," kata Bang Madun dikutip dari YouTube Richard Lee.


"(Padahal dulu) aman-aman aja, ramai, mau weekend, mau hari biasa, ramai, omset bagus," jelasnya. 


Selain bang Madun, pemilik bika ambon Ci Mehong juga mendapat kritikan food vlogger.


Jualan di Pinggir Jalan


Bintang FTV dan sinetron Sidik Eduard sempat viral pada akhir 2023 lalu gara-gara berjualan cilok di pinggir jalan area Depok, Jawa Barat, bersama istrinya, Dhea Salsabila.


Kini, pada Ramadhan 2025, namanya kembali ramai menjadi perbincangan.


Sidik Eduard muncul dengan jualan barunya, cuanki instan dalam kemasan.


Sidik berjualan di pinggir jalanan Andara, Jakarta Selatan, dengan motor dan masih dibantu sang istri.


Ia pun menceritakan alasan serta suka dua menawarkan dagangannya di pinggir jalan saat kehujanan.


Diketahui, sejak pertengahan 2024, Sidik mulai berjualan cuanki, baso aci, dan mi yamin instan dari rumah mertuanya.


"Karena di dalam gang ya, penjualan alhamdulillah udah cukup banyak. Lumayan ramai lah. Tapi saya sama istri berpikir kayaknya belum maksimal. Makanya saya keluar ke jalan," jelas Sidik, ditemui saat berjualan, Selasa (25/3/2025), dikutip dari Kompas.com.


Belum lama ini, Sidik diketahui pindah ke Jagakarsa, Jakarta Selatan.


Sidik sempat bingung karena menganggur, dan ia terpikir untuk menyewa lapak untuk berjualan.


Hari pertama puasa, Sidik pun nekat membawa barang dagangannya dengan motor bersama Dhea tanpa arah.


"Pas di hari itu juga, belum tahu tempat jualannya mau di mana, kita udah bawa aja dagangan pakai kardus, keliling cari tempat. Kita udah putar-putar daerah sini, akhirnya kita putusin jualan di sini," kata Sidik.


Setiap berdagang, ia membawa 100 sampai 200 bungkus makanan.


Akan tetapi terkadang perkiraanya meleset dan terkendala cuaca.


"Kayak kemarin kebetulan kita lagi bawa 200 (bungkus), eh ujan," ujar Sidik. 


"Barang kan otomatis akan ada yang rusak soalnya saya masih minimalis lah. Persiapannya belum terlalu matang untuk jualan di sini sebenarnya," ucap ayah dua anak ini. 


Alhasil, bungkusan makanannya yang berbahan kertas lapis plastik ada yang terbuka karena kebasahan.


Omzet


Sidik dan Dhea mulai berjualan cuanki instan tersebut pukul 15.00 sampai 18.00.


Makanan instan itu dijual seharaga Rp 13.000 sampai Rp 15.000 per bungkusnya.


Dalam sehari, keduanya bisa meraup omzet kurang lebuh Rp 1 juta.


"Misalkan saya bawa 100 bungkus. Itu alhamdulillah keseluruhan omzet dapat Rp 1 juta atau Rp 1,2 juta," ungkap Sidik. 


Sidik juga tetap memasarkan produknya lewat online, contohnya dengan berpromosi lewat siaran live TikTok sembari berjualan di pinggir jalan.

×