Dunia hiburan Indonesia kembali berduka. Sosok legendaris dalam musik dan seni, Titiek Puspa, menghembuskan napas terakhir pada Kamis (10/4) pukul 16.25 WIB di Rumah Sakit Medistra, Jakarta Selatan. Di usia 87 tahun, ia meninggalkan jejak yang dalam di hati masyarakat—melalui lagu-lagu abadi, karya seni, dan ketulusan pribadinya.
Kepergiannya tak hanya menyisakan kesedihan, tapi juga membuka kembali kenangan tentang sosok perempuan tangguh yang sepanjang hidupnya tak pernah lepas dari perjuangan, termasuk melawan penyakit yang silih berganti datang menghampiri.
Dalam sebuah wawancara menyentuh di kanal YouTube Hati ke Hati, Titiek pernah berbagi kisah masa lalunya yang penuh warna, sekaligus penuh ujian. Sejak kecil, ia sudah bersahabat dengan rumah sakit dan situasi medis yang menantang. Dengan suara lirih namun penuh semangat, ia mengenang:
"Aku sakit. Tahu nggak? Umur satu (tahun) keluar-masuk rumah sakit, begitu keluar bapak saya bilang ganti saja namanya," tuturnya sambil tertawa kecil.
Usianya terus bertambah, tapi cobaan tak berkurang.
"Umur dua tahun keluar-masuk rumah sakit lagi. Umur tiga ini sudah ada clue bahwa 'Ti, kamu nanti kalau udah hidup kamu bakal kena sakit berkali-kali'," lanjutnya, nadanya tetap ringan meski memori itu penuh luka.
Di usia senjanya, tubuhnya mulai rentan. Ia sempat terjatuh dari tempat tidur—kejadian yang sempat membuatnya merasakan sakit cukup lama. Tapi seperti biasa, ia tak pernah mengeluh.
"Sekarang sakit apa aja ada sampai 87, ini aja sekarang baru sakit. Karena saya jatuh dari tempat tidur, jatuh duduk tapi aku tidak terasa jadi aku duduk aja," katanya, dengan kejujuran yang khas dan ketenangan yang menyentuh hati.
Perjalanan hidupnya juga sempat bersinggungan dengan penyakit berat: kanker. Tapi alih-alih menyerah, ia memilih melawan dengan pendekatan batin. Meditasi menjadi teman setia dalam proses penyembuhan.
Dan dari meditasi itu pula, muncul pengalaman spiritual yang begitu dalam—momen yang ia sebut sebagai ‘perjalanan ke langit’.
"Langit satu, langit dua, langit seterusnya terus datang ke langit yang indah sekali. Itu warnanya soft. 'Duh Gusti kok saya di sini, apa saya sekarang sudah diambil? Oh, saya ditaruh di sini? Ih, bagus kok Gusti'," ucapnya mengenang momen luar biasa itu.
"Ngobrol gitu tau-tau aku duduk lagi."
Momen itu mengubah cara pandangnya tentang hidup dan kesembuhan.
“Nah, itu namanya sembuh,” ujarnya, penuh keyakinan.
Kini, suara khas dan kehangatan Titiek Puspa memang telah berpulang, namun semangatnya tetap hidup. Dari lagu “Kupu-Kupu Malam” hingga kenangan dalam setiap wawancara, ia meninggalkan warisan yang tak lekang oleh waktu.
Di rumah duka di Jakarta Selatan, sederet selebriti datang memberi penghormatan terakhir: Camelia Malik, Inul Daratista, Krisdayanti, Indy Barends, dan lainnya. Sesuai keputusan keluarga, Titiek akan dimakamkan di TPU Tanah Kusir pada Jumat (11/4), meski sebelumnya ia pernah menyampaikan keinginan dimakamkan di Temanggung, Jawa Tengah.
Tapi seperti semasa hidupnya yang penuh penerimaan, mungkin ia pun akan tersenyum dari tempat yang tinggi—melihat semua yang mencintainya berkumpul, mengantarnya pulang dengan doa.