Ketum PSSI Erick Thohir menyoroti kritik berlebihan untuk para pemain yang bisa menghancurkan Timnas Indonesia.
Kritikan terhadap Timnas Indonesia khususnya untuk para suporter mencuat setelah kekalahan telak dari Australia.
Dalam laga ketujuh putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia dipermalukan habis oleh Australia di Sydney.
Skuad Garuda bersama pelatih anyar Patrick Kluivert tak berdaya di hadapan timnas berjuluk Socceroos itu.
Marselino Ferdinan dkk kalah telak dengan skor 1-5, dari situlah muncul kritikan terhadap Timnas Indonesia.
Kritikan keras dari para suporter yang berharap sangat besar skuad Garuda bisa lolos ke Piala Dunia 2026.
Orang nomor satu PSSI pun tak lepas dari kritikan tersebut, Erick Thohir pun mengaku tak masalah dengan itu.
Erick Thohir siap menerima kritik, bahkan menurutnya kritik akan membuat PSSI semakin kuat.
Hanya saja, ada hal yang perlu diingat oleh suporter yang melontarkan kritik terhadap Timnas Indonesia.
“Indonesia adalah negara demokrasi,” kata Erick Thohir dalam video yang diunggah kanal YouTube PSSI.
“Jadi, ketika orang mengkritik saya, federasi, Timnas Indonesia, itulah fakta yang harus kami terima."
“Karena kritik membuat kami kuat," imbuhnya.
Erick Thohir mewanti-wanti para suporter, agar kritik yang mereka lontarkan tidak menghancurkan pemain.
Karena jika pemain sudah hancur, maka bukan tidak mungkin tim nasional yang sudah dibangun hancur juga.
“Namun, satu hal yang ingin saya katakan untuk semuanya, jangan hancurkan tim."
“Jangan hancurkan pemain. Itu yang terpenting, ini satu tim," kata Erick Thohir lagi.
Erick Thohir juga tidak mau diam dengan hal yang terjadi, ia turut melakukan sesuatu yang ia bisa.
Dengan memberikan hormat kepada suporter, pemain hingga ofisial Timnas Indonesia.
Seiring hadirnya tim kepelatihan yang baru, diharapkan suporter akan terus memberikan dukungan.
“Itulah mengapa kemarin, setelah satu laga, kembali saya memberikan hormat kepada suporter, pemain, ofisial, di mana mereka bisa kuat jika bersama."
“Sepak bola selalu tetap menjadi sepak bola yang ada drama dan apa pun. Namun kembali, itu telah selesai.”
“Kita punya staf kepelatihan baru, mereka tampil sekarang dengan kemenangan.”
“Kita perlu mendukung mereka, juga para pemain. Pada Juni kita perlu fokus untuk dua laga itu,” pungkas Erick Thohir.