Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

China Akan Balas Negara-negara yang Bekerja Sama dengan AS

April 22, 2025 Last Updated 2025-04-22T04:04:51Z


China memperingatkan akan membalas negara-negara yang bekerja sama dengan AS dengan cara yang membahayakan kepentingan Beijing.


Perang dagang antara dua ekonomi terbesar di dunia itu mengancam akan melibatkan negara-negara lain.


Dikutip dari CNBC, Senin (21/4/2025), peringatan China itu muncul ketika pemerintahan Presiden AS Donald Trump dilaporkan berencana untuk menggunakan negosiasi tarif untuk menekan mitra-mitra AS agar membatasi transaksi perdagangan dengan China.


Trump pada bulan ini menunda kenaikan tarif utama di negara-negara lain selama 90 hari, sementara menaikkan bea lebih lanjut atas barang-barang dari China menjadi 145 persen.


“China dengan tegas menentang pihak mana pun yang mencapai kesepakatan dengan mengorbankan kepentingan China. Jika ini terjadi, China tidak akan menerimanya dan akan dengan tegas mengambil tindakan balasan timbal balik,” kata Kementerian Perdagangan China.


Kementerian itu memperingatkan tentang risiko bagi semua negara begitu perdagangan internasional kembali ke “hukum rimba.”


Pernyataan itu juga berusaha untuk menggambarkan China sebagai pihak yang bersedia bekerja sama dengan semua pihak dan mempertahankan keadilan dan kewajaran internasional.


Kementerian Perdagangan China menggambarkan tindakan AS sebagai "penyalahgunaan tarif" dan "perundungan sepihak."


China membalas tarif AS dengan mengenakan pungutan sebesar 125 persen atas impor barang-barang dari AS.


Beijing juga telah membatasi ekspor mineral penting dan memasukkan beberapa perusahaan AS yang sebagian besar lebih kecil ke dalam daftar hitam yang membatasi kemampuan mereka untuk bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan China.


Analis tidak memperkirakan AS dan China akan mencapai kesepakatan dalam waktu dekat, meskipun Trump pada pekan lalu mengatakan ia memperkirakan kesepakatan dapat dicapai dalam tiga hingga empat minggu ke depan.


Baca juga: Kala China Batalkan Pesanan, Jet Boeing 737 MAX Terpaksa Pulang Kandang ke AS...


Presiden China Xi Jinping minggu lalu mengunjungi Vietnam, Malaysia, dan Kamboja dalam perjalanan luar negeri pertamanya tahun 2025.



Dalam pernyataan resmi China tentang pertemuannya dengan para pemimpin ketiga negara, Xi menyerukan upaya bersama untuk menentang tarif dan "perundungan sepihak."


Sejak Trump mengenakan tarif impor pada China selama masa jabatan pertamanya, China telah meningkatkan perdagangannya dengan Asia Tenggara, yang kini menjadi mitra dagang terbesar China di tingkat regional.


AS tetap menjadi mitra dagang terbesar China di tingkat satu negara.


Minggu lalu, Kementerian Perdagangan China mengganti negosiator perdagangan internasional utamanya dengan Li Chenggang, yang juga menjadi wakil menteri dan telah menjadi duta besar negara tersebut untuk Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).


China telah mengajukan gugatan terhadap AS ke WTO atas kenaikan tarif terbaru Trump.

×