Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Israel Gempur Pangkalan Militer Suriah, Tak Akan Toleransi Pemerintahan Baru

Maret 23, 2025 Last Updated 2025-03-23T11:06:58Z


Militer Israel kembali melancarkan serangan udara ke wilayah Suriah. Kali ini, dua pangkalan militer di wilayah tengah menjadi sasaran, termasuk pangkalan di Kota Palmyra, pada Jumat (21/3/2025).


"Baru saja, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyerang kemampuan strategis militer yang tersisa di pangkalan militer Suriah di Tadmur dan T4," demikian keterangan resmi militer Israel, dikutip dari kantor berita AFP.


Serangan ini merupakan bagian dari rangkaian operasi militer yang dilakukan Israel sejak pemerintahan Bashar Al Assad digulingkan oleh kelompok pemberontak pada Desember 2024 lalu. Pemerintahan baru yang kini berkuasa di Suriah justru dianggap sebagai ancaman oleh Tel Aviv.


Israel mengeklaim tujuannya adalah mencegah agar senjata tidak jatuh ke tangan pemerintahan baru di Suriah, yang dinilai berpotensi mengganggu stabilitas regional.


Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mempertegas sikap negaranya. Ia menolak kehadiran pasukan dari pemerintahan baru Suriah di wilayah selatan Damaskus.


"Kami menuntut agar kawasan selatan Suriah didemiliterisasi sepenuhnya. Kami tidak akan menoleransi ancaman apa pun terhadap keamanan Israel," ujar Netanyahu.


Syrian Observatory for Human Rights, lembaga pemantau perang yang berbasis di Inggris, membenarkan bahwa pesawat tempur Israel telah menyerang pangkalan udara militer di Palmyra.


Meski demikian, hingga kini belum ada informasi resmi mengenai jumlah korban jiwa maupun kerusakan akibat serangan tersebut.


Kementerian Luar Negeri Suriah menanggapi serangan itu dengan tudingan keras. Mereka menuduh Israel menjalankan "kampanye sistematis" untuk mengguncang stabilitas negara.


Setelah kejatuhan Assad, pemerintahan baru Suriah berusaha melepaskan diri dari afiliasi politik masa lalu.


Akan tetapi, Israel tetap menaruh curiga dan terus melakukan operasi militer untuk membatasi pengaruh rezim baru di kawasan.

×