Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Harga Cabai di Semarang Tembus Rp 100.000, Penjual Jadi Sasaran Komplain Ibu-Ibu

Maret 03, 2025 Last Updated 2025-03-03T10:47:05Z


Memasuki awal Ramadan, harga cabai di sejumlah pasar tradisional Kota Semarang, Jawa Tengah, semakin melonjak.


Berdasarkan data Pemerintah Kota Semarang, harga cabai tampar di Pasar Simongan telah menembus Rp 103.000 per kilogram.


Sementara itu, di Pasar Surtikanti, harga cabai rawit merah bahkan mencapai Rp 105.000 per kilogram.


Kenaikan harga ini membuat ibu rumah tangga kelimpungan dalam mengatur anggaran belanja.


"Baru juga puasa, harga sudah gila-gilaan. Cabai, bawang, semuanya naik. Kami mau masak apa kalau begini?" keluh Rina, seorang ibu rumah tangga, saat dikonfirmasi, Senin (3/3/2025).


Rina berharap harga kebutuhan pokok, terutama cabai, bisa segera turun.


Menurutnya, cabai adalah bumbu utama dalam masakan sehari-hari, sehingga kenaikan harga ini sangat memberatkan.


"Sudah tahunan kalau momen seperti ini naik harganya," ucapnya.


Bukan hanya ibu rumah tangga yang terdampak, lonjakan harga ini juga dirasakan oleh para pekerja harian. Wahyu, salah seorang pekerja, mengaku kenaikan harga bahan pokok yang selalu terjadi setiap Ramadan sangat membebani.


"Tiap tahun begini terus, harga naik saat Ramadan, tapi gaji tetap segitu-gitu aja. Kami jadi makin sulit memenuhi kebutuhan rumah tangga," ujarnya.


Sementara itu, para pedagang juga mengalami kesulitan akibat harga cabai yang melambung tinggi.


Siti, seorang pedagang sayur di Pasar Karangayu, mengaku dagangannya semakin sulit terjual karena pelanggan mulai mengurangi jumlah belanja mereka.


"Biasanya beli cabai sekilo, sekarang paling setengah atau seperempat kilo aja. Pembeli banyak yang komplain, tapi saya juga nggak bisa jual lebih murah, karena harga dari pemasok juga tinggi," katanya.

×