Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Di Pidato Kenegaraan, Donald Trump Sebut Joe Biden sebagai Presiden Terburuk dalam Sejarah

Maret 07, 2025 Last Updated 2025-03-07T07:46:42Z


Presiden AS Donald Trump menyebut pendahulunya yakni Joe Biden sebagai presiden terburuk dalam sejarah.


Hal itu ia ungkapkan saat memberikan pidato kenegaraannya di Gedung Capitol Amerika Serikat (AS) pada Selasa (4/3/2025) malam waktu setempat atau Rabu (5/3/2025) pagi di Indonesia.


Ketika Trump menyebut Biden dengan sebutan itu, ada beberapa anggota dari Partai Demokrat yang marah.


Bahkan beberapa di antaranya mengecam perkataan dari Presiden Trump adalah suatu kebohongan.


Tak hanya itu saja, baru beberapa menit pidato kenegaraan Donald Trump, anggota kongres Demokrat Al Green berdiri dan berteriak kepada presiden: "Anda tidak memiliki mandat".


Protesnya diredam oleh suara riuh para anggota Partai Republik, yang memerintahkannya untuk duduk saat mereka menyelami putaran nyanyian patriotik yang menggetarkan.


Namun, Green menolak untuk duduk, dan dengan cepat dikawal keluar dari ruang sidang, karena ia dicemooh oleh lawan-lawan politiknya yakni dari pihak Republik.


Di ruang sidang itu, banyak yang mengenakan syal, dasi bergaris, atau pita kerah dengan warna kuning dan biru bendera Ukraina.


Hal itu sebagai tanda solidaritas untuk sekutu yang dilanda perang yang mereka anggap telah dikhianati oleh pemerintahan Trump.


Dikutip dari kantor berita AFP, pidato kenegaraan Donald Trump tersebut disampaikan tepat setelah Trump memerintahkan penghentian sementara bantuan militer Amerika ke Kyiv.


Bahkan suasananya sangat berbeda dari pidato Biden pada Maret 2022 di hadapan Kongres, atau lima hari setelah dimulainya invasi Rusia.


Pada kesempatan itu ditandai dengan demonstrasi persatuan dari kedua belah pihak di Kongres, dan kedua kamar, saat Demokrat dan Republik.


Yakni keduanya sama-sama bangkit atas panggilan Biden untuk menawarkan solidaritas dengan rakyat Ukraina.


Kebulatan suara itu jelas merupakan sesuatu dari masa lalu di Washington dari gerakan "America First" yang menjadikan Trump sebagai pembawa panjinya.


Selain warna kuning dan biru Ukraina, sejumlah anggota Demokrat datang dengan pakaian merah muda untuk memprotes apa yang mereka lihat sebagai kebijakan antiperempuan di pemerintahan Trump.


Beberapa anggota DPR Demokrat meninggalkan ruang sidang sebelum Trump sempat melangkah dan anggota Demokrat Texas Jasmine Crockett melepas jaketnya untuk memperlihatkan kaus bertuliskan kata "Resist" di bagian belakang.

×