Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara-Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) dan DPR sepakat untuk menyesuaikan jadwal pengangkatan calon pegawai negeri sipil (CPNS) menjadi Oktober 2025. Penundaan ini membuat sejumlah peserta yang lolos seleksi CPNS 2024 mengeluh. Banyak di antara mereka yang sudah kepalang keluar dari pekerjaan sebelumnya.
Hanna misalnya, ia resmi mengundurkan diri dari pekerjaan lamanya pada Rabu, 5 Maret 2025. Setelah pengumuman diterima, mulanya perempuan 22 tahun ini mendapat kabar akan mulai diangkat sebagai CPNS per awal Mei 2025. Sehingga jarak antara waktu ia berhenti kerja dengan pengangkatan kerja baru tidak terlalu jauh.
Namun, nahas setelah resmi keluar dari pekerjaan sebagai customer service di sebuah perusahaan swasta nasional, ternyata Kemenpan RB resmi mengumumkan pengunduran pengangkatan CPNS. Terpaksa, ia harus menunda masuk sebagai CPNS di Sekretariat Jenderal DPR RI. Termasuk berpikir ulang bagaimana mengatur keuangan dari sisa tabugan yang ada.
“Jujur, tabungan enggak banyak. Jadi pilihan satu-satunya pulang kampung, sambil menunggu masa pengangkatan,” kata Hanna saat dihubungi Tempo pada Jumat, 7 Maret 2025.
Hanna mengaku duit tabungannya bahkan hanya cukup untuk mengongkosi perjalanannya pulang ke kampung halaman di Manado, Sulawesi Utara. Sejak kuliah hingga awal kerja, ia menetap di Jakarta.
Hal serupa juga dialami oleh Sekar Soca, perempuan berusia 25 tahun itu resign sebagai karyawati di perusahaan di pelat merah sejak pengumuman diterima CPNS pada Januari 2025. Ia memutuskan untuk pulang ke Yogyakarta sambil menunggu masa pengangkatan.
“Enggak mengira kalau ternyata masa pengangkatannya mundur sampai sekitar enam bulan. Sudah enggak bisa bertahan dengan tabunganku,” kata Soca.
Bagi Soca, penundaan pengangkatan ini memaksanya harus mencari pekerjaan sampingan di sela waktu yang ada. “Di grup CPNS juga banyak yang mengeluhkan hal serupa. Pada bingung cari kerja,” ujar dia.
Selain pengangkatan CPNS yang mundur, Kemenpan RB juga menjadwalkan ulang pengangkatan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja pada Maret 2026 mendatang. Menteri PAN-RB Rini Widyantini menyebut bahwa hal tersebut bukan penundaan, melainkan agar semua CPNS bisa diangkat secara bersamaan.
Menurut dia, keputusan tersebut telah mempertimbangkan kebutuhan penataan serta penempatan ASN untuk mendukung program prioritas pembangunan. "Kan baru diputuskan barusan, DPR sama pemerintah sudah sepakat untuk semuanya akan diselesaikan. Oktober CPNS," kata Rini usai rapat dengar pendapat dengan Komisi II DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu, 5 Maret 2025.
Dia mengatakan, penyesuaian itu mempertimbangkan untuk menjawab secara tuntas berbagai tantangan yang muncul dalam proses pengadaan CASN hingga penataan ASN nasional secara menyeluruh. Selain itu, ada juga usulan penundaan seleksi oleh beberapa daerah.
Setelah melewati tahapan pengadaan CASN tahun 2024, dia mencatat ada beberapa hal yang perlu dievaluasi. Pertama, terkait adanya beberapa instansi yang menunda penyelesaian dan pengadaan CPNS.
"Yang kedua adalah usulan formasi yang disampaikan pemerintah itu tidak optimal, jadi tidak sesuai dengan data kami," kata dia.
Kemudian, kata dia, instansi yang tidak mengusulkan formasi sesuai kualifikasi pendidikan dan jabatan bagi pelamar yang sudah terdata di dalam database BKN. Selain itu, ada juga pelamar yang mendaftar pada unit kerja yang tidak sesuai dengan data yang bersangkutan.
Diketahui, pada tahun 2024 pemerintah telah mengadakan seleksi CASN dengan total formasi 248.970 untuk CPNS dan 1.017.111 untuk PPPK, berdasarkan data per Januari 2025. Proses seleksi CPNS dimulai pada Agustus 2024, sementara seleksi PPPK dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap pertama pada September 2024 dan tahap kedua pada Januari 2025.