Sunardi (43), pembunuh istri keduanya, Almaidah (51), serta pegawai bank keliling, Sri Pujayanti (22), diketahui memiliki kebiasaan berjudi.
Kegemaran tersebut bahkan membuat tiga motor milik anaknya, Edi Rianto (31), raib dijual untuk memenuhi hasrat judi ayahnya itu.
"Tiga kendaraan motor dijual. Bilangnya buat usaha, tapi habis buat main judi," ungkap Edi saat ditemui di Cibarusah, Kabupaten Bekasi, pada Rabu (5/2/2025).
Selain berjudi, Sunardi juga diketahui sering mengonsumsi minuman keras (miras) dan melakukan tindakan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap mendiang ibunya.
Akibat perilaku tersebut, Almaidah memutuskan untuk pisah rumah dengan Sunardi enam bulan sebelum dia dibunuh pada awal November 2022.
Setelah perpisahan, Almaidah tinggal bersama Edi di Perumahan KSB, Desa Sukaragam, Serang Baru, Kabupaten Bekasi.
"Emang dia KDRT. Sejak KDRT, ibu tinggal sama saya," kata Edi.
Edi menilai Sunardi sebagai ayah yang buruk karena punya kebiasaan KDRT, menenggak miras, dan judi.
"Emang enggak baik orang ini," tambahnya.
Sebelumnya, Sri Pujayanti ditemukan tewas dibunuh oleh Sunardi di rumah pelaku di Desa Sindangmulya, Cibarusah, Kabupaten Bekasi, pada Selasa (4/2/2025) dini hari.
Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi, Komisaris Onkoseno Grandiarso Sukahar, menjelaskan bahwa peristiwa tragis ini bermula ketika Sri menagih cicilan koperasi ke kediaman pelaku pada Senin (3/2/2025) pukul 15.00 WIB.
"Korban menagih cicilan Koperasi Pantura yang tidak dibayarkan pelaku selama satu bulan terakhir," ujar Onkoseno saat dikonfirmasi pada Rabu (5/2/2025).
Sunardi ditangkap pada Selasa (4/2/2025).
Dalam pemeriksaan, pelaku mengaku telah membunuh seseorang dan membuang jasadnya ke dalam septic tank rumahnya.
Pengakuan ini berawal dari laporan Edi yang melaporkan kehilangan ibunya sejak November 2022.
Berdasarkan keterangan tersebut, kepolisian kemudian membongkar septic tank rumah pelaku dan menemukan kerangka Almaidah yang masih utuh dan mengenakan pakaian lengkap.