Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Dunia 24 Jam: Trump Ultimatum Zelensky,Presiden Brasil Mau Dibunuh,AS Luncurkan Rudal AntarBenua

Februari 21, 2025 Last Updated 2025-02-20T21:05:42Z


Sejumlah peristiwa besar terjadi dalam 24 jam terakhir di berbagai belahan dunia, Kamis (20/2/2025).


Peristiwa itu mulai dari ketegangan antara Amerika Serikat dengan Ukraina, dugaan upaya pembunuhan Presiden Brasi, hingga AS meluncurkan rudal antar benua.


Berikut sorotan utama dalam serangkaian peristiwa di dunia yang terjadi dalam 24 jam terakhir.


1. Trump Ultimatum Zelensky


"Coba pikirkan, seorang komedian gagal, Volodymyr Zelensky, meyakinkan Amerika Serikat untuk memberinya bantuan sebesar USD350 miliar, untuk memasuki perang yang tidak dapat dimenangkan dan seharusnya tidak pernah dimulai," kata Trump secara langsung menyebut Zelensky.


Trump mengatakan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky tidak akan pernah mampu menangani konflik dengan Rusia. 


"Diktator yang tidak dipilih Zelensky sebaiknya bertindak cepat, atau dia tidak akan memiliki negara lagi," kata Trump. 


“Ia menolak untuk menyelenggarakan pemilu, tingkat penerimaan masyarakatnya sangat rendah dalam jajak pendapat, dan satu-satunya hal yang ia kuasai adalah memanipulasi Joe Biden,” sambungya.


"Sementara itu, kami berhasil menegosiasikan akhir perang dengan Rusia, sesuatu yang semua orang akui hanya dapat dilakukan oleh saya dan pemerintahan Trump," ungkap Trump.


Ini adalah pertama kalinya Trump menyebut Zelensky sebagai "diktator", menunjukkan bahwa Ukraina berada dalam situasi yang sangat sulit ketika dipaksa mencari cara untuk mengakhiri konflik dengan Rusia.


2. Mantan Presiden Brasil Dituduh Berencana Meracuni Penggantinya


Jaksa Agung Brasil Paulo Gonet pada Selasa (18/2/2025) waktu setempat, menuduh mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro merencanakan kudeta setelah kekalahannya dalam pemilu 2022.


Bolsonaro dituduh merencanakan untuk meracuni penggantinya, Presiden Luiz Inacio Lula da Silva dan ingin membunuh Hakim Agung Alexandre de Moraes.


Sebanyak 34 orang telah didakwa, termasuk beberapa pejabat militer seperti mantan Penasihat Keamanan Nasional Brasil, Bolsonaro Augusto Heleno dan mantan komandan Angkatan Laut, Almir Garnier Santos.


Mahkamah Agung Brazil akan meninjau tuduhan tersebut dan, jika disetujui, Bolsonaro harus diadili. J


ika terbukti bersalah atas semua tuduhan, Bolsonaro dapat menghadapi hukuman antara 12 hingga lebih dari 40 tahun penjara. 


Menanggapi informasi di atas, mantan Presiden Brasil Bolsonaro membantah semua tuduhan.


Bolsonaro sebelumnya dilarang mencalonkan diri hingga tahun 2030 oleh pengadilan pemilu Brasil karena menyalahgunakan kekuasaannya saat menjabat dan menyebarkan informasi palsu tentang sistem pemilu negara tersebut.


3. AS luncurkan rudal balistik antarbenua


AS baru saja melakukan uji peluncuran rudal balistik antarbenua (ICBM) Minuteman III dari Pangkalan Angkatan Luar Angkasa Vandenberg di California. 


Ini adalah peluncuran rudal yang direncanakan sebelumnya untuk menguji kesiapan kekuatan rudal nuklir AS.


"Rudal balistik antarbenua Minuteman III diluncurkan dalam uji coba pada pukul 1:00 pagi tanggal 19 Februari dari Pangkalan Angkatan Udara Vandenberg di California," kata militer AS dalam sebuah pernyataan.


Rudal tersebut terbang di atas Samudra Pasifik, menempuh jarak 6.700 km untuk mengenai sasaran simulasi di lokasi uji di Kepulauan Marshall. 


Rudal tersebut mencapai kecepatan maksimum 24.000 km/jam, sekitar 25 kali lebih cepat dari pesawat penumpang konvensional. 


Minuteman III adalah satu-satunya rudal nuklir AS yang diluncurkan dari darat, panjangnya 18 meter dan beratnya 36 ton.


“Kami telah mengumpulkan dan menganalisis kinerja serta data penting lainnya untuk menilai kemampuan sistem rudal saat ini,” kata Kolonel Dustin Harmon, komandan pasukan operasi rudal Minuteman III. 


“Hal ini memungkinkan tim kami menganalisis dan melaporkan keakuratan dan keandalan sistem saat ini sekaligus memvalidasi berbagai perbaikan,” sambungnya.


4. Utusan AS pergi ke Ukraina


Utusan khusus yang ditunjuk oleh Donlad Trump untuk menyelesaikan konflik Rusia-Ukraina, mantan jenderal AS Keith Kellogg, tiba di Kiev pada 19 Februari dan diperkirakan akan bertemu Presiden Zelensky pada tanggal 20 Februari. 


Ia diperkirakan akan berada di Ukraina selama tiga hari.


“Kami akan mendengarkan. Kami memahami perlunya jaminan keamanan dan tentu saja kedaulatan Ukraina dan perlindungan negara,” kata Kellogg saat tiba di stasiun kereta api Kyiv-Pasazhyrskyi.


“Bagian dari pekerjaan saya adalah duduk, mendengarkan, dan berkata, ‘Baiklah, apa saja kekhawatiran Anda?’” kata Kellogg. 


“Saya akan mencari jawabannya dan kembali ke Amerika Serikat, berbicara dengan Presiden Trump dan Menteri Luar Negeri Marco Rubio,” ujarnya.


Presiden Ukraina Zelensky mengatakan ia menantikan pertemuan tersebut. 


"Kami dijadwalkan bertemu dengan Jenderal Kellogg besok, dan sangat penting bagi kami agar pertemuan dan kerja sama kami dengan Amerika Serikat secara umum bersifat konstruktif," kata Zelensky. 


“Bersama Amerika dan Eropa, perdamaian dapat lebih diandalkan dan inilah tujuan kita,” sambungnya.


“Masa depan bukan di Rusia, tapi di perdamaian. Dan itu adalah pilihan setiap orang di dunia. Kita harus memilih perdamaian,” tegas Zelensky.

×