Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan terkait potensi peningkatan kecepatan angin di Jawa Tengah (Jateng) pada 1-3 Februari 2025.
Analisis pola angin gradien 3000 feet menunjukkan adanya Bibit Siklon Tropis 99S yang berada di Samudra Hindia selatan Jawa dan Bibit Siklon Tropis 96P yang berada di Laut Karang Australia.
Adanya dua bibit siklon tropis ini bisa memicu beberapa dampak bagi Indonesia.
Lantas, adakah dampak dari kemunculan Bibit Siklon Tropis 99S dan 96P di Indonesia?
Dampak di Indonesia
Kepala Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Yoga Sambodo mengatakan, kemunculan Bibit Siklon Tropis 99S dan Bibit Siklon Tropis 96P memberikan dampak tak langsung di wilayah Indonesia, terutama Jawa Tengah.
"Dampak tidak langsung dari interaksi kedua bibit siklon tropis ini adalah dapat meningkatkan kecepatan angin di wilayah Jawa Tengah," ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Sabtu (1/2/2025).
Yoga mengungkapkan, pada umumnya angin di Jawa Tengah saat ini bertiup dari barat ke barat laut dengan kecepatan angin hingga mencapai 34 knot atau 62,968 km/h.
Menurutnya, peningkatan kecepatan angin ini juga berdampak pada meningkatnya tinggi gelombang di perairan di utara dan selatan Jawa Tengah.
Selain itu, dinamika atmosfer saat ini menunjukkan Monsun Asia yang menguat, aktifnya gelombang Rossby Ekuatorial, aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO), dan daerah pertemuan angin (konvergensi) di wilayah Jawa Tengah.
Kondisi ini kemudian didukung oleh kelembapan udara di berbagai lapisan ketinggian yang cenderung basah dan labilitas lokal kuat yang mendukung proses pertumbuhan awan-awan hujan di wilayah Jawa Tengah.
"Saat ini wilayah Jawa Tengah masih dalam musim hujan, dan beberapa di antaranya berada pada puncak musim hujan," kata Yoga.
Oleh karena itu, masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di wilayah rawan bencana diimbau untuk terus waspada dan siaga terutama saat terjadi hujan sedang hingga lebat.
Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi dampak yang dapat terjadi seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, dan pohon tumbang.
Prakiraan hujan di Jawa Tengah
Selain itu, BMKG juga mengeluarkan prakiraan hujan di Jawa Tengah pada Februari 2025 yang dibagi ke dalam dasarian, yaitu satuan waktu yang terdiri dari 10 hari.
Berikut daftar wilayahnya:
Dasarian I Februari 2025
Sebagian besar wilayah Jawa Tengah masuk kriteria menengah (51-150 mm). Sementara itu, peluang hujan tinggi (151–300 mm) terjadi di wilayah berikut:
Kota Pekalongan
Kabupaten Pekalongan
Batang
Selatan Kabupaten Tegal
Pemalang
Kendal
Kabupaten Jepara
Kabupaten Purbalingga
Banjarnegara
Wonosobo
Temanggung
Demak.
Dasarian II Februari 2025
Sebagian besar wilayah Jawa Tengah masuk kriteria menengah (51 – 150 mm) hingga tinggi (151-300 mm).
Dasarian III Februari 2025
Sebagian besar wilayah Jawa Tengah masuk kriteria rendah (21-50 mm) hingga menengah (51-150 mm).
Sementara itu, sebagian wilayah berpeluang mengalami hujan dengan kriteria tinggi (151-200 mm), di antaranya:
Tegal
Pemalang
Pekalongan
Batang
Purbalingga
Banjarnegara.