Utusan Presiden terpilih Donald Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, mengatakan rencana Amerika Serikat (AS) untuk Gaza.
Dirinya menyarankan untuk merelokasi sebagian penduduk Gaza ketika proses rekonstruksi dimulai, kata seorang pejabat kepada NBC pada Minggu (19/1), dikutip dari Times of Israel.
Menurutnya, ini juga masuk dalam sebagian upaya pemerintahan Trump untuk mempertahankan gencatan senjata Israel-Hamas.
Indonesia pun disebut dan dipertimbangkan untuk menampung sementara sebagian penduduk yang menjadi pengungsi di Gaza saat ini.
Witkoff juga sedang mempertimbangkan untuk mengunjungi Jalur Gaza, sehingga dia bisa melihat langsung situasi gencatan senjata di lapangan.
“Anda harus melihatnya, Anda harus merasakannya,” jelas pejabat itu, menurut NBC.
Menurut NBC, utusan Trump mengaku prihatin dengan konflik sehari-hari antara Israel dan Hamas di Gaza yang dapat menunda pembebasan sandera tambahan.
Pihak Trump pun sampai saat ini masih berupaya mencari solusi jangka panjang untuk Jalur Gaza.
“Jika kita tidak membantu warga Gaza, jika kita tidak membuat kehidupan mereka lebih baik, jika kita tidak memberi mereka harapan, akan terjadi pemberontakan,” tambah pejabat tersebut, menurut laporan.
Sebelumnya, Witkoff dilaporkan berupaya untuk mencapai stabilitas jangka panjang bagi Israel dan Palestina dengan menempuh tiga fase kesepakatan.
Pertama yakni melakukan gencatan senjata selama enam minggu, yang dimulai pada Minggu (19/1). Hal ini juga melibatkan pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas dan warga Palestina yang ditahan oleh Israel.
Kemudian tahap kedua akan dinegosiasikan pada tahap pertama dan diperkirakan akan menghasilkan pembebasan sandera tambahan dan penarikan pasukan Israel dari Gaza.
Tahap terakhir, yang juga masih perlu dinegosiasikan, adalah mengakhiri perang dan mulai membangun kembali Gaza.