Pada Senin 20 Januari 2025 Presiden RI Prabowo Subianto dan meterinya, yakni Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid, kompak meminta maaf kepada publik terkaiit kegaduhan dan isu yang berkembang saat ini. Ada apa?
Momen pertama adalah permintaaf maaf dari Presiden RI Prabowo Subianto terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG)
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan permintaan maaf kepada orang tua dan murid yang belum merasakan program MBG. Dia menyebutkan program tersebut baru dilaksanakan, sehingga tidak bisa menjangkau seluruhnya secara cepat.
"MBG baru mulai, MBG ini secara fisik tidak mudah untuk segera ke seluruh rakyat. Untuk itu, saya Prabowo Subianto, Presiden Republik Indonesia, saya minta maaf kepada semua orang tua dan anak-anak yang belum menerima," kata Prabowo di Sumedang, Jawa Barat, Senin 20 Januari 2025.
Ketua Umum Partai Gerindra itu mengungkapkan banyak tahapan proses yang harus dilalui agar program itu bisa terlaksana dengan baik dan tepat.
"Namun, tidak bisa seketika ini secara fisik tidak mungkin, secara administrasi tidak mungkin. Proses mengamankan uang yang dikirim itu tidak hilang itu ada proses yang harus dilaksanakan dan untuk itu membutuhkan waktu," lanjutnya.
Karena itu Prabowo telah memerintahkan para menterinya untuk mencari cara terbaik dan tercepat supaya semua anak-anak bisa merasakannya.
"Kalau belum merasakan saya minta maaf. Namun Insyaallah 2025 berjalan. Ini proyek sangat besar dan tidak ringan, tetapi saya jamin dananya ada untuk semua anak indonesia dan yang tidak perlu makan tidak apa-aoa berikan jatahnya pada yang perlu," tuturnya.
Selanjutnya momen kedua adalah permintaan maaf kedua dari Menteri ATR Nusron Wahid.
Menteri ATR/BPN Nusron Wahid meminta maaf atas kegaduhan di tengah masyarakat mengenai pagar laut misterius di Perairan Tangerang, Banten tersebut.
Menurut Nusron permintaan maaf ini terkait respons masyarakat terhadap kebingungan yang berkembang mengenai keberadaan pagar laut ilegal itu.
"Kami atas nama Menteri ATR/Kepala BPN mohon maaf atas kegaduhan yang terjadi kepada publik," kata Nusron, Senin 20 Januari 2025.
Politikus Partai Golkar ini menjelaskan kementeriannya akan menyelesaikan masalah pagar laut ilegal secara terbuka, dengan transparansi. Hal ini dilakukan untuk menghindari potensi kesalahan lebih lanjut.
"Kami akan tuntaskan masalah ini seterang-terangnya, setransparan-transparannya, tidak ada yang kami tutupi," bebernya.
Diketahui, pagar laut misterius di Tangerang, Banten sepanjang 30 kilometer menjadi perbincangan di masyarakat selama sepekan, ini juga menimbulkan kegaduhan di masyarakat. Bahkan Presiden RI Prabowo Subianto pun turun tangan menyudahi polemik pagar laut sepanjang 30 kilometer tersebut.