Beberapa gambar hasil manipulasi teknologi kecerdasan buatan (AI) beredar di media sosial dan diklaim menunjukkan foto-foto ruang bawah tanah yang menginspirasi serial Netflix "Squid Game". AFP menelusuri gambar-gambar itu dan menemukan bahwa mereka diunggah oleh sebuah akun Instagram yang sering membagikan gambar hasil AI. Pembuat serial Squid Game mengatakan bahwa dia mendapatkan inspirasi dari komik Jepang, dan ide untuk karakter utamanya, yakni seorang pekerja yang dipecat, berasal dari aksi mogok kerja yang melanda Korea Selatan pada tahun 2009.
"SQUID GAME BERDASARKAN KISAH NYATA," tulis postingan Facebook yang dibagikan pada 7 Januari.
"Squid Game terinspirasi dari peristiwa nyata yang terjadi pada tahun 1986. Itu terjadi di sebuah bunker di tanah tak bertuan di Korea Selatan di mana orang-orang disandera dan harus menyelesaikan beberapa permainan untuk bertahan hidup. Tuan rumah dengan pemikiran tidak manusiawi tidak pernah ditemukan."
Gambar-gambar yang dibagikan menunjukkan lorong-lorong berpencahayaan remang-remang dengan dinding dicat merah muda dan hijau, sementara foto lain memperlihatkan beberapa pria dengan jaket olahraga warna hijau sedang duduk di lantai sebuah ruangan.
Gambar itu beredar viral di seluruh dunia, antara lain dalam bahasa Burma, Tiongkok, Inggris, Malaysia, Spanyol, Turki dan Thailand, setelah Netflix merilis "Squid Game 2".
Squid Game adalah sebuah film distopia dari Korea Selatan yang menceritakan orang-orang putus asa berlomba-lomba memenangkan permainan anak-anak tradisional dengan taruhan nyawa untuk mendapatkan hadiah uang tunai yang sangat besar (tautan arsip).
Namun, pencipta film Squid Game, Hwang Dong-hyuk, mengatakan bahwa ceritanya terinspirasi dari sebuah komik Jepang.
Dia mengatakan saat wawancara dengan Variety tahun 2021 bahwa dia banyak dipengaruhi oleh komik-komik Jepang yang dibacanya, seperti "Battle Royale" dan "Liar Game" (tautan arsip).
Hwang juga mengatakan kepada AFP bahwa karakter utama Gi-hun terinspirasi dari aksi mogok Ssangyong di Korea Selatan yang diwarnai kekerasan.
Ssangyong, sebuah perusahaan mobil yang sedang mengalami kesulitan finansial, mengumumkan pada tahun 2009 bahwa mereka memangkas hampir 40 persen tenaga kerjanya – yang berpuncak pada pemogokan selama 77 hari yang berakhir dengan bentrokan antara pekerja yang bersenjatakan ketapel dan pipa baja dan polisi anti huru-hara yang menggunakan peluru karet dan senjata kejut listrik
Banyak anggota serikat pekerja yang dipukuli dengan kejam dan beberapa dipenjarakan.
“Saya ingin menunjukkan bahwa setiap masyarakat kelas menengah di dunia yang kita tinggali saat ini dapat jatuh ke tangga ekonomi terbawah dalam semalam,” kata Hwang kepada AFP pada tahun 2021.
Rumah tahanan
Pencarian gambar terbalik di Google menemukan bahwa gambar-gambar lorong berwarna merah muda dan hijau pernah dibagikan di akun Instagram "cityhermitai" pada 19 Oktober 2024 (tautan arsip).
Akun yang dimiliki oleh penulis asal Turki Efe Levent, sering mengunggah postingan gambar-gambar hasil buatan AI (tautan arsip).
Levent menyampaikan kepada AFP pada 7 Januari bahwa gambar-gambar itu dia buat dengan menggunakan sebuah perangkat AI yang bernama Midjourney.
Sementara itu, foto-foto pria yang menggunakan baju olahraga diambil dari sebuah film dokumenter tentang Brothers Home, sebuah fasilitas tahanan di kota Busan, Korea Selatan, yang terkenal karena pelanggaran hak asasi manusia yang ditemukan terjadi di tempat itu antara tahun 1960 dan 1992 (tautan arsip).
Pencarian kata kunci di Google menemukan bahwa gambar itu merupakan bagian dari sebuah film dokumenter tentang Brothers Home yang diunggah oleh koran Korea Selatan, Busan Ilbo, di kanal YouTube mereka (tautan arsip).
Foto itu bisa dilihat pada menit ke 18:55 dalam video dokumenter.
Berikut perbandingan tangkapan layar antara gambar pada postingan salah (kiri) dan video YouTube (kanan):
Dokter mata Anda merekomendasikan trik ini untuk membersihkan kacamata