Seorang wanita mengalami hal yang tak menyenangkan ketika menyimpan uang di sebuah bank.
Wanita itu mengungkapkan bahwa ia telah menyimpan uang sebesar Rp 22 miliar di salah satu bank ternama.
Namun, dalam waktu tiga bulan, saldo di rekeningnya hanya tersisa Rp 134 ribu.
Padahal dirinya tidak melakukan transaksi apapun menggunakan rekening itu.
Merasa ada yang tidak beres, wanita itu kemudian melaporkan hal itu kepada bank.
Namun pihak bank tidak menyebut tidak ada transaksi yang mencurigakan dengan uang itu.
Karena masih tidak terima, wanita tersebut kemudian melaporkan kejadian ini ke kepolisian.
Setelah melakukan penyelidikan, akhirnya polisi menemukan dalang dibalik kehilangan uang miliran itu.
Kejadian ini dialami oleh pengusaha dari Shijiang, China bernama Song.
Ia telah mengumpulkan 10 juta yuan (setara dengan sekitar Rp 22 Miliar) setelah bertahun-tahun menjalankan bisnisnya, dilansir dari SaoStar, Rabu (22/1/2024)
Ketika harga emas dan tanah sedang naik, dia memutuskan untuk menyimpan semua uangnya untuk menjaga nilai asetnya.
Pada hari penyetoran, Song pergi ke bank lebih awal untuk melakukan prosedur transfer 10 juta yuan ke rekening tabungan secara pribadi.
Dia berencana untuk meninggalkan uang ini di bank selama satu tahun untuk memanfaatkan suku bunga yang menarik.
Namun baru 3 bulan berlalu, ia mengubah rencananya karena mendapat peluang kerjasama investasi yang menarik, sehingga ia memutuskan untuk menarik tabungannya.
Saat bersiap untuk menyelesaikan tabungannya untuk ditransfer ke investor, Song menemukan bahwa rekeningnya hanya tersisa 60 yuan (sekitar lebih dari Rp 134 ribu).
Dia terkejut dan tidak mengerti apa yang terjadi, karena selama ini dia selalu membawa kartu banknya.
Selain itu, ponselnya tidak menerima pemberitahuan apa pun tentang pemotongan uang dari rekeningnya.
Merasakan sesuatu yang tidak biasa, Song segera menghubungi pihak bank.
Alih-alih mendapat penjelasan yang memuaskan, ia malah mendapat jawaban bahwa pihak bank tidak bertanggung jawab atas kejadian tersebut.
Sikap ambigu pegawai bank tersebut membuatnya sangat marah dan dia memutuskan untuk melaporkan kejadian tersebut ke polisi setempat.
Setelah lebih dari seminggu penyelidikan, polisi menemukan bahwa orang di balik insiden tersebut adalah direktur cabang bank tempat Song menyimpan uang.
Memanfaatkan posisinya, orang ini memalsukan dokumen otorisasi untuk mentransfer seluruh uang Song ke dana investasi.
Agar tidak ketahuan, direktur ini pun meminta bawahannya banyak melakukan transaksi kecil-kecilan, dengan alasan nasabah yang berada di luar negeri tidak bisa langsung melakukan transaksi.
Untuk menyembunyikan perbuatannya, direktur bank tersebut juga berkoordinasi dengan departemen lain untuk memblokir notifikasi transaksi dari sistem perbankan ke rekening Song.
Setelah penyelidikan lebih lanjut, polisi menemukan bahwa manajer cabang tidak hanya melakukan penipuan dalam kasus Song, tetapi juga melakukan banyak kasus serupa, mengambil total ratusan juta yuan.
Ketika insiden itu terungkap, Song dikembalikan seluruh jumlahnya beserta bunganya.
Mereka yang terlibat dalam jaringan penipuan ini akan dihukum tegas sesuai dengan hukum di China.
Saat ini proses hukum masih berjalan di pengadilan setempat.