Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Bukan Hanya Tolak,Polisi Ternyata Suruh Bos Rental Tangkap Sendiri Pelaku,Padahal Dijanjikan Uang

Januari 06, 2025 Last Updated 2025-01-06T07:22:36Z


Polsek Cinangka ternyata bukan hanya menolak melakukan pendampingan kepada Ilyas Abdurrahman (49), bos rental yang tewas di rest area Tol Balaraja Tangerang, namun juga menyuruh mereka menangkap sendiri pelakunya.


Hal itu diketahui dari kesaksian Rizki Agam, anak dari Ilyas Abdurrahman.


Rizki Agam bercerita saat melakukan pengejaran mereka sempat ditodong pistol oleh pelaku.


Pelaku yang berhenti di kawasan Pantai Sambolo, membuat Rizki dan ayahnya Ilyas Abdurrahman (49) berinisiatif mencari bantuan.


"Kita datang kasih tahu kronoliginya kita pemilik rental mempunyai bukti kepemilikan BPKB dan kunci serep, mobil sudah dipindah tangankan dan orang tersebut membawa senjata api," kata Rizki.


Saat itu, posisi pelaku pencurian mobil hanya berjarak 200 meter dari Polsek Cinangka.


"Ayah saya minta tolong pendampingan tetapi dari Polsek Cinangka keberatan untuk mendampingi," kata Rizki Agam.


Menurutnya, bos rental Ilyas Abdurahman sampai memohon agar polisi bersedia membantunya.


Ia bahkan sempat menjanjikan uang jika polisi menolongnya.


"Padahal bapak saya sudah mohon-mohon untuk minta tolong pendampingan karena kita gak bawa apa-apa (senjata)," katanya.


"Bapak saya sudah bilang dari awal, 'bapak ikut saya nanti saya kasih uang kerja bapak'. Sudah ditawarkan seperti itu tapi sudah menelepon Kapolsek tetap tidak dihiraukan," tambah Rizki Agam.


Saat itu, aparat kepolisian yang piket dini hari itu menghubungi Kapolsek Cinangka, AKP Asep Iwan Kurniawan, untuk meminta keputusan atas permintaan pendampingan itu.


Namun, Kapolsek justru menolak permintaan pendampingan itu.


Bahkan, polisi meminta Agam dan tim dari rental menangkap sendiri si pembawa kabur mobilnya, setelah itu baru dibawa ke Polsek Cinangka pelakunya.


Permintan tersebut, menurut Agam, adalah sesuatu yang tidak masuk akal.


Pasalnya mereka tidak punya senjata dan juga kemampuan bela diri.


"Abang ke sono dulu aja, bawa orangnya ke sini" kata si polisi seperti ditirukan Agam.


"Terus bapak saya bilang, 'di dalam mobilnya ada senpinya. Gak mungkin kita ke sana, karena waktu sebelumnya di Pandeglang kita sudah ditodong'. Ada penolakan saat kami minta pendampingan," katanya.


"Kami tidak ada senjata dan tidak bisa bela diri."


Setelah polisi menolak mendampingi, yang terjadi adalah Agam dan ayahnya serta tim dari rental terus membuntuti mobil Brio, sampai di rest area Balaraja, kilometer 45 Tol Tangerang-Merak.


Hingga kemudian Ilyas menjadi korban penembakan hingga tewas.


Klarifikasi Kapolsek Cinangka


Kapolsek Cinangka, AKP Asep Iwan Kurniawan membuat video klarifikasi soal dugaan penolakan pendampingan saat Agam dan tim memintanya.


"Polsek Cinangka pada tanggal 2 Januari 2025 sekira jam 03.00 WIB, kedatangan satu unit mini bus yang berisikan kurang lebih enam sampai tujuh orang pria dewasa."


"Yang saat itu ketika dikonfirmasi menyatakan dari leasing, sementara kawannya lagi menyatakan dari rental. Bermaksud untuk meminta pendampingan untuk melakukan satu unit kendaraan mobil di Cinangka," kata Asep pada video yang diunggah di Instagram Polsek Cinangka (@polsek_cinangka_polres_cilegon) pada Jumat (3/1/2025).


Asep lantas menyebut Agam dan tim rental terburu-buru dan tidak menunjukkan surat-surat kendaraan yang hendak ditarik karena diduga akan digelapkan.


"Namun pada saat yang bersangkutan memohon. Meminta untuk pendampingan dari personel kita. Ya tentunya personel kita yang paling utama adalah menanyakan legalitas ataupun identitas kendaraan yang akan ditarik, kamudian dalam masalah apa."


"Rupanya yang bersangkutan memburu waktu, atau tergesa-gesa, sehingga tidak sempat menunjukan dokumen yang diminta petugas," kata Asep.


Asep mengatakan, pihaknya menawarkan untuk membuat laporan, namun Agam dan tim disebut terburu-buru sehingga menolaknya.


"Namun demikian Polsek Cinangka berusaha keras semaksimal mungkin melayani masyarakat. Tidak ada sedikitpun maksud untuk melakukan penolakan terhadap permohonan dari siapapun yang meminta pendampingan. Namun kami juga tidak mau melanggar aturan karena ini berkenaan dengan upaya paksa."


"Jadi ditawarkan oleh anggota kita untuk membuat laporan polisi sebagai dasar penarikan mobil tersebut. Namun demikian yang bersangkutan tergesa-gesa, lanjut keluar dari Polsek Cinangka melanjutkan perjalanan," kata Asep.


Agam Bantah Klarifikasi Kapolsek Cinangka


Agam Muhammad, putra bos rental Ilyas Abdurrahman (43) yang tewas ditembak di rest area Balaraja, Kilometer 45 Tol Tangerang-Merak, membantah klarifikasi Kapolsek Cinangka AKP Asep Iwan Kurniawan, soal penolakan pendampingan.


Ia sampai bersumpah atas kematian ayahnya bahwa pernyataan Kapolsek tidak benar alias bohong.


Agam memastikan, dirinya membawa dan menunjukkan surat-surat lengkap kendaraan sewaan yang diduga akan digelapkan.


Bahkan pihak kepolisian yang disebut tidak mengacuhkan surat-surat kendaraan yang sudah ditunjukkan.


"Itu (pernyataan Kapolsek) benar-benar tidak benar itu. Karena kita sudah menunjukkan kita sudah bawa surat."


"Jadi kaya gak diperlukan. Jadi Pak polisi tidak meminta untuk surat-suratnya. Malah kita menjelaskan ada BPKB, ada STNK, itupun dihiraukan sebenarnya. Saya bersaksi di atas kematian bapak saya itu salah besar," kata Agam dengan nada tinggi saat bicara di program Kompas Petang, Kompas TV, Jumat (3/1/2024).


Agam menceritakan, dia dan sang ayah, serta tim dari rental, membuntuti mobil sewaan yang diduga akan digelapkan, pada Kamis (2/1/2025) dini hari.


Dugaan kuat akan penggelapan muncul sebab, dua dari tiga GPS di mobil tersebut diputus.


Agam dan tim sempat memergoki mobil Honda Brio yang diduga akan digelapkan itu, di daerah Pandeglang.


Namun, ternyata, orang di dalam mobil Brio itu menodongkan pistol sambil mengancam akan menembak.


Orang tersebut juga mengaku sebagai prajurit TNI ANgkatan Laut.


"'Kamu minggir kamu. Kalau tidak kamu minggir, saya tabrak atau saya tembak.' Pistol itu diarahkan ke kepala ayah saya," kata Agam menceritakan ancaman si oknum TNI.


"Orang tersebut bilang, 'saya ini dari TNI AL'," lanjut Agam.


Bermodal dari GPS yang tersisa, jejak mobil Brio masih terdeteksi. Namun Agam dan ayahnya, serta tim berhati-hati.


Insiden itulah yang kemudian membuat Ilyas dan Agam pergi ke Polsek Cinangka untuk meminta bantuan pendampingan, namun ditolak.


Setelah polisi menolak mendampingi, yang terjadi adalah Agam dan ayahnya serta tim dari rental terus membuntuti mobil Brio, sampai di rest area Balaraja, kilometer 45 Tol Tangerang-Merak.


Mobil Brio tersebut ternyata juga dikawal mobil Sigra diduga berisi beberapa orang.


Saat penumpang Brio berusaha diamankan, terjadilah penembakan.


Ilyas tertembak di dada dan kemudian meninggal dunia. Seorang lain, dari tim rental mobil, Ramli, juga tertembak, namun selamat dan saat ini dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).


Penggelap mobil rental Brio, dan yang mengawalnya, mobil Sigra pun kabur dari  lokasi.


Viral di Media Sosial


Video saat kejadian terekam kamera amatir, dan kini menjadi viral dimedia sosial.


Salah satunya dibagikan akun X (twitter) Radio Elshinta pada Kamis (2/1/2025) siang.


"PENGUSAHA RENTAL MOBIL DIDUGA DITEMBAK PELAKU KEJAHATAN PENGGELAPAN MOBIL," tulis akun tersebut.


Menurut keterangan akun tersebut, kejadian penembakan tersebut terjadi pada Kamis (2/1/2025) dini hari.


"Beberapa orang ditembak oleh pelaku kejahatan yang diduga penggelapan unit rental mobil, Kamis (2/1) dini hari," tulisnya.


Masih menurut pengunggah, awalnya mobil disewa seseorang, namun ketika waktunya mobil dikembalikan, namun tidak ada kabar dari penyewa.


Tidak hanya itu, GPS mobil bahkan diputus hingga kemudian pemilik rental melakukan pengejaran hingga ke Rest Area Tol Balaraja, Tangerang.


"Kronologi menurut akun rentalmobilcikarang1, mobil di sewa dan harus waktunya pulang mobil belum pulang, dan GPS mobil di putus, rekan-rekan kita melakukan pengejaran ketemu lah mobil tersebut di rest area toll Balaraja Tangerang," tulis akun tersebut.


Namun, ketika pemilik rental mobil menemukan mobil tersebut, tiba-tiba terjadi kericuhan hingga korban ditembak mati.


"Di saat pelaku di datangi pemilik rental, tiba-tiba datang teman-teman pelaku yang membawa senjata api dan menembakannya," tulisnya lagi.


Unggahan tersebut kini telah mendapatkan lebih dari 1,2 juta tayangan dan dibagikan lebih dari 2 ribu kali.


Tidak hanya itu, video tersebut juga mendapatkan lebih dari 415 komentar.


"Mulai banyak yg berani pake senpi gini ga ada preventif pak? Teroris aja ada datanya ini kayak gini masak ga kedetect? @ahriesonta @ListyoSigitP @DivHumas_Polri ayolah pak masak marwah kepolisian makin gelap aja. Sedih tiap denger beritanya. Mau coba optimis tapi kok makin susah," tulis akun @RainyHindia.


"Harusnya hukuman mati ini. Pembunuhan berencana, penggelapan mobil, pemilihan senpi, lengkap Gimana pak @DivHumas_Polri @ListyoSigitP," akun @Afwan ikut mengomentari.


"ada indikasi polisi juga pelakunya, soalnya supirnya kakaku yang biasa jemput di bandara kena juga,mobil saudaranya di gelapin sama penyewannya,orangnya ketangkep terus di sekap buat nunjukin dimana mobilnya,ternyata penadahnya ada bekingan oknum polisi berbintang,malah," akun @Okeyokey menambahkan.

×