Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

10 Makanan Khas Imlek yang Lengkap dengan Makna dan Sejarahnya

Januari 21, 2025 Last Updated 2025-01-21T08:48:03Z


Tahun Baru Imlek tahun ini peringati pada tanggal 29 Januari. Tentu menjadi momen yang penuh sukacita untuk mereka yang berketurunan Tionghoa atau tiap umat yang memeluk kepercayaan tersebut.


Di Indonesia, Tahun Baru Imlek juga erat dengan berbagai perayaan yang ada sejak zaman dahulu. Sementara itu, layaknya perayaan pada umumnya, Imlek juga memiliki berbagai ciri khas yang biasa hadir setiap peringatannya.


Misalnya makanan Imlek tertentu yang tersaji di meja. Patut diketahui bahwa tiap hidangan memiliki makna dan sejarah tertentu yang melambangkan melambangkan harapan baik seperti keberuntungan, kemakmuran, kesehatan, dan umur panjang.


Setiap hidangan memiliki arti tersendiri, seperti dumpling yang melambangkan kekayaan, ikan untuk kelimpahan, dan manisan untuk kebahagiaan. Selain itu, makanan ini juga digunakan untuk mempererat hubungan keluarga dan menghormati leluhur, serta menyambut tahun baru dengan harapan baik.


Kali ini, kami ingin membahas lebih lanjut tentang makanan khas Imlek beserta makna dan sejarahnya secara singkat. Simak tulisan berikut ini mengetahui lengkapnya.


Makanan Khas Imlek


1. Kue Keranjang (Nian Gao)


Kue keranjang merupakan sebuah hidangan tradisional yang dibuat dari ketan dan gula, dikenal karena teksturnya yang lengket dan warna keemasan yang menggoda. Kue ini menjadi sorotan utama dalam perayaan Tahun Baru Imlek, dengan makna simbolis yang mendalam dalam tradisi budaya.


Kisah asal-usul kue keranjang berakar dari Tiongkok kuno, dengan sejarah yang telah berlangsung selama berabad-abad. Meskipun asal-usul pastinya masih menjadi perdebatan, salah satu teori populer menyatakan bahwa kue ini pertama kali muncul pada masa Dinasti Zhou (1046–256 SM). Pada masa itu, kue ini terutama digunakan sebagai persembahan suci untuk leluhur dan dewa-dewa, mengukuhkan pentingnya secara spiritual.


Desain kue keranjang yang berbentuk bundar kaya akan makna, melambangkan kesatuan dan keutuhan keluarga. Dalam perayaan Tahun Baru Imlek, berbagi kue ini bersama orang-orang tercinta menjadi tradisi yang sangat dihargai, mempererat hubungan dan memperkuat ikatan keluarga.


2. Kue Bulan


Kue bulan adalah kue tradisional Tiongkok berbentuk bulat, biasanya terdiri dari kulit tipis dengan isian manis yang tebal. Kue ini secara tradisional disantap selama Festival Pertengahan Musim Gugur Tiongkok.


Awalnya, kue berbentuk bulat atau kotak ini sederhana, yakni kulit tipis yang sedikit manis dibentuk mengelilingi isian kaya yang umumnya terbuat dari pasta biji teratai suci. Pada suatu waktu, kuning telur asin utuh ditambahkan untuk melambangkan Bulan.


Konon, kue bulan memiliki peran dalam menggulingkan Dinasti Yuan Mongol yang menguasai Tiongkok pada abad ke-13 dan ke-14. Pesan-pesan berisi rencana pemberontakan disembunyikan di dalam kue bulan, yang kemudian diberikan sebagai hadiah kepada para pendukung.


3. Jeruk Mandarin


Jeruk mandarin selalu dianggap sebagai simbol tradisional keberuntungan. Hal ini terutama karena kata "jeruk" dalam bahasa Mandarin terdengar mirip dengan kata "kekayaan". Warna oranye dari buah ini juga dikatakan melambangkan emas, yang menjadikannya buah yang sangat membawa keberuntungan.


Tradisi saling bertukar jeruk mandarin saat berkunjung ke rumah seseorang telah lama menjadi bentuk penghormatan dan tradisi. Keberuntungannya menjadikannya elemen dekorasi penting di berbagai tempat, seperti rumah, kantor, toko, dan sebagainya. Kehadirannya dianggap sebagai undangan bagi keberuntungan untuk memberkati para penghuni.


4. Kue Mangkok


Fa gao, atau yang lebih dikenal sebagai kue mangkok, adalah hidangan khas yang biasanya hadir saat Imlek. Terbuat dari bahan dasar tepung beras, kue ini memiliki bentuk unik menyerupai bunga yang tengah mekar. Bentuk kelopak tersebut dianggap melambangkan pertumbuhan rezeki.


Oleh karena itu, kue mangkok sering disebut sebagai "kue keberuntungan" karena dipercaya dapat membawa hoki. Menariknya, semakin banyak kelopak yang terbentuk di permukaan kue, semakin besar pula harapan untuk mendapatkan kemakmuran.


5. Kue Lapis Legit


Dalam perayaan Imlek, kue lapis legit sering dianggap sebagai simbol kemakmuran yang terus berkembang. Setiap lapisan manis dan rempah yang menyatu dalam kue ini melambangkan harapan akan keberuntungan yang datang berurutan, menggambarkan kelimpahan yang tak terputus sepanjang tahun.


Kue lapis legit dianggap sebagai perwujudan dari harapan akan keberuntungan yang berkembang sedikit demi sedikit sepanjang waktu. Dalam budaya Tionghoa, kue ini sering diberikan kepada orang-orang terdekat dengan doa agar tahun yang baru membawa kebahagiaan, kelimpahan, dan kesejahteraan yang terus berlanjut.


6. Yu Sheng


Melansir Asia Society, Yusheng adalah sajian khas yang muncul pada perayaan Tahun Baru Imlek, khususnya pada hari ke-7 yang dikenal dengan sebutan renri. Renri, yang berarti "ulang tahun setiap orang," adalah momen ketika semua orang bertambah usia. Dulu, yusheng hanya dinikmati pada renri, tetapi kini menjadi tradisi yang dimakan berkali-kali sepanjang musim perayaan, seringkali dihidangkan sebagai pembuka pada setiap hidangan.


Yusheng terdiri dari irisan ikan salmon mentah sebagai bahan utama, disajikan dingin bersama bahan lainnya. Hidangan ini biasanya disajikan di piring besar berbentuk bulat dan terkenal dengan warnanya yang cerah saat Imlek. Yusheng berisi wortel parut, lobak hijau dan putih, jahe acar, kacang tanah cincang, pomelo, kayu manis, merica, kerupuk bantal emas, dan berbagai bumbu lainnya yang menambah rasa.


7. Dumpling (Jiaozi)


Dumpling merupakan hidangan yang berangkat dari sejarah yang masih lestari pada tradisi Tiongkok, khususnya dalam merayakan Tahun Baru Imlek. Sudah sejak zaman Dinasti Han Timur (25–220 M), makanan ini dianggap sebagai simbol keberuntungan dan kemakmuran. Bentuk dumpling yang menyerupai koin emas atau perak kuno diyakini melambangkan harapan akan kekayaan yang melimpah di tahun yang baru.


Pada malam Tahun Baru Imlek, keluarga membuat dumpling bersama sebagai simbol kebersamaan dan keberuntungan. Koin sering disembunyikan di dalam dumpling, dan yang menemukannya dianggap akan memperoleh kekayaan. Tradisi ini sangat populer di Tiongkok utara.


Dumpling bisa diisi dengan daging, sayuran, atau bahan manis. Membuat dan makan dumpling bersama dianggap membawa keberuntungan dan kebahagiaan di tahun baru.


8. Siu Mie (Mie Panjang Umur)


Siu mie adalah mie tradisional yang dimakan saat Tahun Baru Imlek, terutama di Tiongkok selatan. Mie yang panjang melambangkan harapan panjang umur dan kesehatan. Makan siu mie diyakini membawa keberuntungan dan energi positif di tahun baru.


Tradisi makan mie saat Tahun Baru Imlek sudah ada sejak Dinasti Tang, meskipun hidangan serupa sudah ada sebelumnya. Siu mie biasanya berisi sayuran, daging, dan kadang seafood, menjadikannya hidangan yang lengkap dan penuh warna.


9. Manisan Segi Delapan


Manisan segi delapan diletakkan di meja rumah sebagai tanda kebersamaan keluarga dan keharmonisan, serta sebagai penghormatan kepada leluhur dan tamu selama Imlek, dengan harapan kebaikan akan datang di tahun baru. Bentuk segi delapan juga sebagai simbol keberuntungan dan kekayaan dalam budaya Tionghoa.


Setiap isi dalam tray of togetherness memiliki makna, seperti biji lotus yang melambangkan kemakmuran dan kurma yang melambangkan kebahagiaan. Semua ini dimakan untuk mendatangkan keberuntungan di tahun baru.


10. Lumpia


Lumpia goreng adalah hidangan yang sering disajikan saat Tahun Baru Imlek, terutama di Tiongkok selatan. Kulitnya yang renyah dan berwarna keemasan melambangkan kekayaan. Biasanya, lumpia diisi dengan sayuran, daging, dan kadang seafood, menjadikannya camilan populer saat perayaan.


Hidangan ini pertama kali muncul pada Dinasti Jin Timur (317–420 M) sebagai hidangan untuk merayakan musim semi. Menggulung bahan dalam adonan tipis mungkin terinspirasi oleh simbol panen dan kelimpahan. Seiring berjalannya waktu, lumpia menjadi hidangan khas saat perayaan Tahun Baru Imlek karena makna keberuntungan yang dimilikinya.


Itulah penjelasan mengenai sederet makanan khas Imlek yang umum dihidangkan saat perayaan. Sebagian ada yang dipersembahkan untuk leluhur, sebagian lainnya disajikan untuk tamu dan kerabat dekat.

×