UN Convention to Combat Desertification (UNCCD) dari PBB melaporkan 40% wilayah Bumi dilanda kekeringan. Ternyata pertanda itu sudah terungkap selama beberapa dekade terakhir.
Dalam laporan tersebut, UNCCD kekeringan tersebut sudah terus berkembang seiring berjalannya waktu. Pada 2020, 77,6% daratan Bumi kering selama tiga dekade terakhir.
Dalam periode yang sama, lahan kering meluas 4,3 juta km2. Sementara dalam laporan terbaru kini mencakup 40,6% dari daratan Bumi.
UNCCD juga menyebutkan 7,6% daratan telah melewati batas kekeringan selama beberapa dekade terakhir. Kondisi tersebut adalah saat lahan tidak kering menjadi lahan kering atau kelas lahan kering yang kurang kering menjadi lebih lebih kering.
"Saat iklim suatu wilayah menjadi lebih kering, kemampuan kembali ke kondisi sebelumnya menjadi menghilang. Sekarang iklim lebih kering pada daratan yang luas di seluruh dunia tidak kembali seperti semula," kata Sekretaris Eksekutif UNCCD, Ibrahim Thiaw dikutip Rabu (11/12/2024).
UNCCD menjelaskan wilayah paling terdampak dengan fenomena kekeringan adalah 95% wilayah Eropa. Selain itu juga terjadi pada sebagian Amerika Serikat (AS) bagian barat,Brasil, Sebagian Asia (khususnya Asia Timur), dan Afrika Tengah.
Khusus untuk sebagian AS bagian Barat dan Brasil trennya terjadi dengan kelangkaan air dan kebakaran hutan. Sementara Afrika Tengah dan sebagian Asia mengalami degradasi ekosistem dan gurun yang membahayakan banyak spesies.
Laporan itu mengingatkan soal mengekang emisi gas rumah kaca. Jika gagal, 3% wilayah lembab lainnya akan menjadi lahan kering di akhir abad.
Para peneliti juga menyiapkan skenario saat emisi gas rumah kaca sangat tinggi. Kemungkinan kekeringan akan meluas hingga AS bagian Barat Tengah, Meksiko tengah, Venezuela utara, Brasil bagian timur laut, Argentina tenggara, seluruh Mediterania, Laut Hitam, sebagian besar Afrika selatan dan Australia selatan.