Nama Usman Ali Salman, pimpinan Pondok Pesantren API Al-Huda Nepak, Magelang, menjadi sorotan setelah videonya tertawa terbahak-bahak saat mendampingi Gus Miftah dalam sebuah acara viral di media sosial.
Video tersebut memicu kecaman publik lantaran Gus Miftah dianggap menghina seorang penjual es teh di hadapan banyak orang.
Dalam video yang beredar, Usman Ali Salman terlihat tertawa hingga kepalanya terguncang-guncang saat mendengar perkataan Gus Miftah yang dianggap merendahkan.
Tindakannya menuai kritik tajam dari netizen yang menganggap sikap tersebut tidak pantas bagi seorang tokoh agama.
Profil Usman Ali Salman
Usman Ali Salman lahir pada 5 Juli 1974 di Dusun Gedongan, Gondosari, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang.
Saat ini, ia berusia 50 tahun dan dikenal sebagai pimpinan Pondok Pesantren API Al-Huda Nepak, Magelang.
Perjalanan pendidikannya dimulai dari jenjang Madrasah Ibtidaiyah (MI) hingga Madrasah Tsanawiyah (MTs).
Ia kemudian melanjutkan pendidikan agama di Pondok Pesantren API Tegalrejo Magelang selama 13 tahun.
Cita-citanya untuk mendirikan pondok pesantren terwujud setelah ia mendirikan TPA Al-Huda untuk anak-anak usia dini di desanya.
Beberapa tahun kemudian, ia membangun Pondok Pesantren API Al-Huda Nepak di tanah pekarangan yang ia miliki.
Saat pertama kali berdiri, pondok itu hanya memiliki empat santri dalam setahun.
Kini, pondok pesantren tersebut berkembang pesat dan menjadi salah satu lembaga pendidikan agama yang diklaim berpengaruh di wilayah Magelang.
Dikecam Netizen
Setelah video Gus Miftah viral, akun media sosial Pondok Pesantren API Al-Huda Nepak dibanjiri komentar pedas dari netizen yang mengkritik tindakan Usman Ali Salman.
Banyak yang menilai bahwa sebagai seorang pemimpin pesantren, sikapnya tidak mencerminkan adab yang baik.
Berikut beberapa komentar netizen yang dilansir dari pantauan Tribunjateng:
"Yang jualan es teh insya Allah lebih mulia daripada yang terbahak-bahak dan jual agama."
"Adabnya di mana, Pak Kyai? Dengan menertawakan bapak penjual es teh yang dipermalukan di depan umum. Puas, Pak?"
"Senang benar ketawa ente, Bos. Mempermalukan saudara seiman di depan banyak orang seperti itu. Apa Islam memperbolehkan seperti itu, Bos?"
Hingga berita ini diturunkan, Usman Ali Salman belum memberikan klarifikasi terkait sorotan yang diterimanya.
Netizen terus mendesak agar ia dan Gus Miftah segera menyampaikan permohonan maaf atas kejadian tersebut.
Gus Miftah Minta Maaf
Gus Miftah memberikan klarifikasi mengenai ucapan yang mengolok-olok penjual es teh.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saya Miftah Maulana Habiburrahman menanggapi yang viral hari ini," kata Gus Miftah dikutip TribunJakarta dari akun Youtube DH Entertainment News, Rabu (4/12/2024).
Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan itu menyampaikan permintaan maaf atas kekhilafannya terkait peristiwa yang viral di media sosial.
"Saya memang sering bercanda dengan siapapun maka untuk itu atas candaan kepada yang bersangkutan," katanya.
Gus Miftah mengaku akan meminta maaf secara langsung kepada penjual es teh bernama Surhaji.
Ia berharap penjual es teh itu memaafkan ucapannya saat pengajian tersebut.
Selain itu, Gus Miftah meminta maaf kepada masyarakat terkait kegaduhan serta merasa terganggu dengan candaannya.
"Yang yang dinilai oleh masyarakat mungkin berlebihan untuk itu saya minta maaf ini juga merupakan introspeksi bagi saya untuk lebih berhati-hati berbicara di depan publik dan masyarakat," katanya.
Gus Miftah mengaku telah ditegur Seskab Mayor Teddy Indra Wijaya untuk lebih berhati-hati menyampaikan pendapat dan pidato di depan masyarakat umum.
Setelah viral, Gus Miftah juga terancam dipecat.
Di media sosial media ramai petisi untuk memecat Gus Miftah dari jabatannya sebagai utusan khusus presiden.
Prabowo pun tampak didesak untuk segera memecat Gus Miftah lantaran ulahnya tersebut.
Wakil Ketua Komisi I DPR RI Budi Djiwandono mengatakan pihaknya akan segera mengevaluasi posisi Gus Miftah sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
"Kita menyayangkan kalau ada statement-statment yang tidak baik, tentu itu patut menjadi evaluasi, apalagi namanya pemimpin," kata Budi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (4/12/2024).
Namun begitu, kata Budi, pihaknya menyerahkan keputusan evaluasi kepada Presiden Prabowo.
"Tapi apapun itu, kita serahkan keputusan-keputusan kalau ada, kita terima sebagai masukan dan kritik yang baik dari masyarakat. Saya kira itu," pungkasnya.
Viral di Media Sosial
Sebelumnya, video Gus Miftah diduga menghina penjual es teh saat berada di acara pengajian yang digelar oleh Calon Bupati Magelang Sudaryanto-Trijaya di Lapangan Soepardji, Mungkid, Magelang, 20 November 2024.
Duduk di atas panggung, Gus Miftah seolah mengolok-olok bapak penjual es teh tersebut.
Mulanya, Gus Miftah bertanya lebih dulu apakah es teh tersebut masih ada. Kemudian diikuti denan kalimat yang kurang pantas.
"Es tehmu seh okeh ra? (Es teh mu masih banyak?) masih? Yo kono didol goblok (Ya sana dijual bodoh),” ucap Gus Miftah.
Ucapan itu pun langsung disahuti oleh gelak tawa oleh para hadirin yang datang.
Gus Miftah kemudian langsung melanjutkan guyonan tersebut.
"Dolen disek, nko lak durung payu, wes, takdir (Jual dulu, kalau belum laku, sudah, takdir)” ucapnya lagi.