Pengisi daya atau charger tak jarang dibiarkan tetap tertancap pada colokan listrik padahal tidak sedang digunakan.
Kebiasaan tidak mencabut charger dari colokan atau stopkontak ini dianggap membawa sejumlah konsekuensi, seperti listrik lebih boros dan potensi kerusakan.
Namun, unggahan di media sosial Facebook menuliskan, membiarkan pengisi daya terpasang pada colokan tidak membawa dampak apa pun.
"Faktanya charger bekerja ketika ada beban atau HP yg dicolokin," tulis unggahan, Senin (9/12/2024).
Lantas, bagaimana faktanya menurut ahli?
Tak dicabut, charger akan panas dan berpotensi rusak
Dosen Teknik Elektro Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Prof Muhammad Nizam menjelaskan, meninggalkan charger tetap terhubung di colokan listrik tanpa digunakan memiliki dampak, baik secara teknis maupun ekonomis.
Dari sisi teknis, charger yang terus terhubung ke sumber listrik berpotensi mengalami peningkatan suhu.
Hal tersebut secara perlahan dapat mempercepat kerusakan komponen internalnya, seperti kapasitor atau transformator.
"Kondisi ini juga meningkatkan risiko kebakaran, terutama jika charger memiliki kualitas rendah atau instalasi listrik tidak memadai," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (11/12/2024).
Selain itu, lonjakan tegangan listrik yang tiba-tiba juga dapat merusak pengisi daya yang terus terhubung, bahkan jika perangkat tersebut tidak sedang digunakan.
Charger tidak dicabut menyebabkan boros listrik
Nizam melanjutkan, dari segi ekonomi, charger ponsel atau alat elektronik lain yang terus dicolokkan ke sumber listrik akan tetap mengonsumsi daya, meskipun dalam jumlah kecil.
"Fenomena ini dikenal sebagai standby power," ujar profesor dengan salah satu bidang keahlian di sistem tenaga listrik itu.
Sebagai contoh, pengisi daya baterai ponsel, rata-rata mengonsumsi daya sekitar 0,1 hingga 0,5 watt ketika tersambung colokan listrik tetapi tidak digunakan.
Terlihat kecil, nyatanya dalam setahun, penggunaan berulang dan akumulasi dari berbagai perangkat di rumah dapat meningkatkan tagihan listrik, meski hanya beberapa ribu rupiah.
Nizam pun berujar, penting untuk mencabut charger setelah digunakan untuk mengisi daya perangkat elektronik.
Bukan hanya menghemat energi, langkah ini turut membantu memperpanjang umur perangkat dan meminimalkan risiko teknis seperti panas berlebih.
Menurutnya, masyarakat juga dapat menggunakan saklar atau perangkat cerdas seperti smart plug sebagai solusi praktis untuk memutus aliran listrik ke charger tanpa perlu mencabutnya secara manual.
Memilih charger dengan kualitas baik yang memiliki fitur perlindungan terhadap panas berlebih serta lonjakan daya juga dapat membantu menangkal dampak teknis akibat tak mencabut dari colokan.
"Dengan mengadopsi kebiasaan kecil ini, kita tidak hanya dapat menghemat energi dan biaya, tetapi juga memastikan keamanan perangkat dan rumah tangga secara keseluruhan," paparnya.
Standby power bisa sumbang 10 persen konsumsi listrik
Pendapat senada juga dilontarkan oleh akademisi dengan Kelompok Keahlian (KK) Teknik Ketenagalistrikan di Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) Institut Teknologi Bandung (ITB), Deny Hamdani.
Deny menjelaskan, tidak mencabut colokan peralatan elektronik, termasuk charger, dapat meningkatkan penggunaan listrik.
"Pada prinsipnya ketika listrik 'on' pasti ada konsumsi, apakah saat digunakan atau tidak digunakan tapi 'on' atau standby, dikenal sebagai standby power," ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (17/7/2024).
Standby power atau daya siaga adalah daya listrik yang dikonsumsi oleh suatu peralatan elektronik saat dalam posisi mati atau dalam mode siaga.
Deny menyampaikan, saat peralatan elektronik dimatikan tanpa memutus aliran listrik atau colokan, arus listrik sebenarnya tetap terpakai, baik untuk menyalakan lampu LED maupun panas.
Meski cenderung memiliki watt kecil, kebiasaan ini tentu akan meningkatkan penggunaan listrik jika terus-menerus dilakukan.
Kondisi ini juga tidak hanya terjadi pada pengisi daya baterai ponsel yang dibiarkan tertancap pada colokan.
Jika mematikan televisi tanpa mencabut colokannya, misalnya, maka akan ada standby power yang ikut menaikkan konsumsi listrik.
"Meski watt kecil tapi kalau diakumulasi waktu dan jumlahnya banyak, tetap akan terasa," kata dia.
Bahkan, menurut Deny, berdasarkan hasil sejumlah survei, standby power dapat menyumbang 10 persen dari total konsumsi listrik rumah tangga.
Namun, persentase konsumsi listrik itu kembali tergantung pada sejumlah faktor, termasuk durasi daya siaga dan watt peralatan elektronik.
Jadi, masih ingin meninggalkan charger dalam keadaan tercolok listrik?