Mengganti oli mesin mobil secara rutin adalah salah satu cara paling penting dalam merawat kendaraan dan memastikan mesin tetap bekerja dengan optimal.
Meskipun penggantian oli sangat diperlukan, pastikan ganti dengan merek yang sama. Jangan biasa kan untuk gonta-ganti merek oli mesin karena bisa berdampak buruk.
Muchlis, Pemilik Bengkel Spesialis Toyota Mitsubishi, Garasi Auto Service mengatakan, memang gonta-ganti oli yang beda merek bisa mengakibatkan sludge atau lumpur.
“Nah betul, karena setiap merek oli punya komposisi yang berbeda, kalau sering gonta-ganti merek oli tertentu ada reaksi yang bisa menimbulkan sludge,” kata Muchlis kepada Kompas.com, belum lama ini.
Perlu diketahui setiap pelumas memiliki formula yang berbeda, di mana menyesuaikan materi dan karakter mesin, termasuk dalam penggunaan zat aditif.
Maka dari itu, tiap merek oli memiliki kandungan zat aditif berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Sludge muncul akibat kedua merek oli tidak bisa bercampur dan akhirnya menyisakan endapan lumpur.
“Sebenarnya spesifikasi kekentalan oli SAE sama, tapi komposisi zat aditif yang terkandung di setiap merek berbeda,” ucap Muchlis.
Sebagai informasi, SAE adalah badan internasional yang indeks kekentalannya dipakai internasional. Untuk mesin bensin saat ini di SAE 0w-20, 5W-30, 10W-30, 10W-40. Sedangkan oli mesin diesel di SAE 15W-40, 10W-40.
Guna menjaga performa optimal dan mencegah kerusakan pada mesin, pemilik mobil disarankan untuk memilih merek oli secara konsisten dan sesuai dengan rekomendasi pabrikan.