Koordinator Presidium Relawan Pa’ Doel, La Ode Basir, menyebut kemenangan Pramono Anung-Rano Karno di pilkada Jakarta 2024 sebagai kemenangan warga Jakarta. Mantan relawan Anies Baswedan ini bersyukur, karena masyarakat Jakarta mendukung Pramono-Rano hingga ditetapkan menang oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta.
"Ini adalah kemenangan warga Jakarta. Tentu hal yang patut dan utama kita harus lakukan adalah mensyukuri ini. Masyarakat mendukung Mas Pram dan Bang Doel, bisa memenangkan kontestasi pilkada Jakarta 2024 ini," katanya kepada Tempo saat ditemui di Jl. Brawijaya XI Nomor 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Sabtu, 14 Desember 2024.
Untuk itu, dia berterima kasih kepada warga Jakarta yang telah melabuhkan pilihannya. La Ode menuturkan, Relawan Anies atau Anak Abah hanya bagian kecil di dalamnya.
"Ini kemenangan warga Jakarta yang dikerjakan oleh banyak kelompok. Kami dari teman-teman Relawan Abah mungkin hanya bagian terkecil. Tapi yang paling besar kontribusinya adalah tentu Mas Pram dan Bang Doel itu sendiri," kata dia.
Menurut La Ode, Pramono-Rano bisa diterima oleh warga Jakarta karena punya kompetensi, program, visi-misi, hingga kepribadiannya. Semua itu, kata dia, harus dikawal agar Jakarta menjadi lebih maju dan sejahtera.
Sebelumnya, KPU Jakarta telah menetapkan hasil rekapitulasi perolehan suara dalam pilkada Jakarta pada Ahad, 8 Desember 2024. Hingga batas akhir setelah penetapan oleh KPU, tak ada gugatan yang didaftarkan ke Mahkamah Konstitusi atau MK terkait sengketa hasil pilkada.
Berdasarkan penetapan KPU terhadap hasil rekapitulasi tingkat provinsi, Pramono Anung dan Rano Karno menduduki posisi teratas. Mereka unggul dengan perolehan 2.183.239 suara dari total 4.714.393 suara sah.
Sementara itu, rivalnya nomor urut 1 yakni Ridwan Kamil-Suswono meraih 1.718.160 suara. Terakhir, pasangan nomor urut 2 Dharma Pongrekun-Kun Wardana mendapatkan 459.230 suara.
Meski hanya diusung oleh PDIP Pramono-Rano berhasil mengalahkan Ridwan Kamil-Suswono yang didukung koalisi gemuk pendukung Prabowo di Pilpres 2024. Di awal-awal Pilkada, dalam beberapa survei, nama Ridwan Kamil-Suswono masih berada di posisi pertama. Seiring perjalanan kampanye, elektabilitas Pramono-Rano bergerak menyusul rivalnya itu.
Anies Baswedan yang sebelumnya tak menyatakan dukungan untuk siapa-siapa, kemudian bergabung mendukung Pramono-Rano. Dalam Majalah Tempo edisi 24 November 2024 berjudul “Seberapa Besar Dukungan Anies Baswedan Mendongkrak Elektabilitas Pramono Anung, sinyal Anies mendukung Pramono terlihat saat pertemuan di kediaman Anies di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, 20 November 2024.
Pertemuan tersebut dihadiri Ketua Umum Forum Ulama dan Habaib (Fuhab), Luthfi Zawawi, bersama tokoh Islam lain. Pramono dan Rano menyusul kemudian. “Saya menerima undangan dari Mas Anies sehari sebelumnya,” kata Luthfi saat dihubungi Tempo pada Jumat, 22 November 2024.
Pertemuan itu membahas Pramono-Rano yang masih sulit diterima kelompok pemilih Islam di beberapa daerah, terutama di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Penyebabnya adalah masih ada sentimen negatif terhadap Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP yang mengusung pasangan tersebut. Fuhab sepakat mendukung Pramono setelah Anies mendukung Pramono-Rano.
Anies gagal menjadi calon Gubernur Jakarta setelah partai-partai pendukungnya, yaitu Partai Keadilan Sejahtera, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai NasDem, berbalik arah mendukung Ridwan Kamil. Jokowi yang saat itu masih menjadi presiden ditengarai berperan menggagalkan pencalonan Anies.