Baru tapi lama. Marc Marquez akan menghadapi situasi tidak biasa yang telah lama tidak dialaminya pada MotoGP 2025.
Marc Marquez akhirnya kembali ke tim pabrikan pada MotoGP musim depan.
Pertaruhan dengan meninggalkan Honda untuk turun kasta ke tim satelit terbayarkan setelah kebangkitannya dengan performa kuat berbuah kontrak dari Ducati.
Bergabung dengan tim pabrikan Ducati tentu seperti ketiban durian runtuh karena dominasi si Merah dari Borgo Panigale dalam beberapa musim terakhir.
Marquez pun sudah kecipratan rezeki walau cuma sebagian.
Mengendarai motor lama Ducati, Marquez berakhir di peringkat tiga klasemen akhir dan mampu menang balapan utama sebanyak tiga kali.
Kendati garasi tim pabrikan beserta suasana tegang karena target yang di atas rata-rata bukan hal yang baru, Marquez akan menghadapi situasi yang berbeda dari biasanya.
Musim depan Marquez akan datang bukan sebagai pembalap nomor satu di dalam tim.
Sebab, berada di seberang dari boks si Semut dari Cervera, ada si Awan Merah Francesco Bagnaia yang telah menjadi ujung tombak Ducati dalam tiga musim terakhir.
Walau musim lalu gagal mencetak hattrick gelar juara, Bagnaia masih menunjukkan kedigdayaan dengan menang 11 kali dalam semusim, terbanyak.
"Saya telah merasakan tekanannya, tetapi saya menginginkannya!" ucap Marquez di acara Sport & Talk aus dem Hangar 7, dilansir dari Speedweek.com.
"Saya bilang saya harus meninggalkan zona nyaman di Honda. Sekarang saya mendapatkan kesempatannya dan saya mengambilnya."
"Tahun depan saya harus mengambil pendekatan yang berbeda."
"Di Honda, tentunya, saya adalah pembalap nomor satu dan para pembalap baru selalu datang dan berusaha untuk bersaing dengan saya."
"Sekarang saya bergabung dengan tim yang baru. Pecco (Bagnaia) telah memenangkan banyak hal di sana dalam beberapa tahun terakhir."
Menjadi pendatang sebenarnya pernah dirasakan Marquez sebelumnya. Baru tapi lama.
Situasi memulai sebagai nomor dua dialaminya ketika bergabung pertama kali dengan Repsol Honda sebagai debutan pada 2013.
Saat itu Marquez menjadi rekan setim Dani Pedrosa, salah satu jagoan di era 4 Alien MotoGP dan juga runner-up kejuaraan pada musim sebelumnya.
Marquez tidak butuh waktu lama untuk menancapkan pengaruhnya karena langsung menjadi juara dunia pada musim pertamanya.
Dari sana, sinar Marquez perlahan-lahan menutup Pedrosa hingga akhirnya pensiun dari MotoGP lima tahun berselang sejak kedatangannya.
Marquez pun tidak menampik bahwa tujuannya adalah menang.
"Saya akan berusaha untuk belajar dari Pecco, tetapi tentunya saya juga ingin menang. Kami berada di atas motor yang sama," sambung Marquez.
"Saya merasa sangat bagus secara fisik. Dua tahun sebelumnya telah menjadi periode tersulit dalam karier saya. Saya tidak sabar untuk awal musim depan."
"Kalau saya tidak menang, Pecco lah yang harus menang. Kalau dia tidak menang, saya harus berusaha untuk menang."
"Semua orang dulu berkata bahwa saya memiliki motor yang terbaik dan saya selalu bilang kalau seseorang ingin mengendarai motor Honda, silahkan saja."
"Saya pikir garasi tim Ducati saat ini adalah tempat terbaik untuk meraih kemenangan di kejuaraan dunia (MotoGP)."