Juru bicara PDI-P Chicco Hakim mengungkapkan, Effendi Simbolon dipecat dari partai banteng bukan hanya karena yang bersangkutan mendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus, Ridwan Kamil-Suswono, pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024.
Chicco mengatakan, ada pelanggaran lain yang sebelumnya sudah pernah dilakukan Effendi sehingga PDI-P memutuskan untuk memecatnya sebagai kader.
"Bung Efendi Simbolon itu bukan baru sekali juga ya (melakukan pelanggaran), ada semacam pembangkangan dari apa yang sudah menjadi keputusan partai," ungkap Chico dikutip dari video YouTube Kompas TV, Minggu (1/12/2024).
Menurut Chicco, PDI-P adalah partai yang paling disiplin apabila dibandingkan dengan partai politik lainnya.
Meski demikian, PDI-P tidak akan begitu mudahnya memecat seorang kader yang melakukan pelanggaran.
"Terkait demokrasi di internal partai, itu juga kami junjung tinggi. Artinya apa? Bahwa tidak semudah itu juga di partai kami untuk memecat siapa pun itu. Bisa dilihat dari track record, ada juga banyak kader-kader kami yang masih melakukan pelanggaran, dilakukan mediasi dan lain-lain," kata Chicco.
Chicco menegaskan, Effendi pada akhirnya dipecat dari PDI-P karena kembali melakukan pelanggaran, terlebih pelanggaran yang dilakukan sangat fatal.
"Dan gongnya adalah di Pilkada DKI Jakarta ini (karena mendukung Ridwan Kamil-Suswono) kira-kira begitu," kata Chicco.
"Betul-betul (masalah utama Efendi akhirnya dipecat karena dukung RK) salah satunya itu. Tapi kan kita juga melihat track record dia yang beberapa kali ada pembangkangan terhadap keputusan partai, kira-kira begitu," imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, PDI-P resmi memecat Effendi Simbolon sebagai kader karena memberikan dukungan kepada pasangan Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta 2024. Diketahui, PDI-P mengusung pasangan Pramono Anung-Rano Karno di pilkada tersebut.
Adapun kabar pemecatan Effendi dibenarkan oleh Ketua DPD PDI-P Djarot Syaiful Hidayat, Sabtu (30/11/2024).
"Benar, yang bersangkutan (Effendi Simbolon) sudah dipecat dari partai," kata Djarot saat dihubungi, Sabtu.
Ia mengonfirmasi, pemecatan itu dilakukan usai Effendi dinilai melanggar kode etik.
"Yang bersangkutan melanggar kode etik, disiplin dan AD/ART partai," ucapnya.
Sebagai informasi, Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Effendi Muara Sakti Simbolon kembali menjadi sorotan publik setelah menghadiri pertemuan antara Presiden ke-7 RI Joko Widodo dan calon gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil, pada Senin (18/11/2024) malam.
Dalam acara yang berlangsung di wilayah Cempaka Putih, Jakarta, tersebut, Effendi terlihat mengenakan kemeja hitam.
Dia sempat berjabat tangan dengan Ridwan Kamil saat namanya disebut sebagai kader PDI-P yang mendukung calon gubernur tersebut.
Nama Effendi bahkan sempat disapa oleh Ketua Tim Pemenangan Ridwan Kamil dan Suswono, Ahmad Riza Patria. Riza bilang, kader PDI Perjuangan itu mendukung Ridwan.
“Di sini ada spesial Pak Jokowi, dari PDI Perjuangan ada Effendi Simbolon. Ini kader PDI Perjuangan yang mendukung Ridwan Kamil,” ujar Riza di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Senin.
Di penghujung acara, nama Effendi kembali disinggung oleh Ridwan Kamil.
“Di belakang saya ada Pak Effendi Simbolon, (tadi) mendeklarasikan 7.000 (dukungan dari) orang-orang Batak, beliau dari partai mana kita semua tahu kan,” kata Ridwan Kamil usai acara.