Bak cerita Agus Salim jilid 2, kisruh soal donasi kembali terjadi di Kota Surabaya.
Kali ini bukan dialami oleh seorang penyandang disabilitas, melainkan dialami seorang penjual cilok di Surabaya, Jawa Timur (Jatim).
Namun, penjual cilok di Surabaya yang diketahui bernama Catur ini juga viral baru-baru ini karena dianggap tak amanah usai menerima donasi.
Hal ini berawal saat Catur mendapat donasi motor dan uang tunai berkat bantuan seorang kreator konten bernama Najib.
Awalnya, Najib mengecek lokasi Catur berjualan cilok setelah seminggu menyerahkan bantuan motor dan uang puluhan juta.
Namun, ia tak menemukan Catur di situ.
Najib kemudian mendatangi rumah Catur.
Di sana, ia menanyakan keberadaan motor hasil donasi.
"Tapi ini didorong (jualan ciloknya), enggak jadi pakai motor? kenapa?" tanya Najib, dilansir dari tayangan Youtube Najib SPBU, Selasa (10/12/2024).
"Ya itu kemarin yang sempat aku SMS," pungkas Catur.
"Motornya ke mana sekarang?" tanya Najib lagi.
"Jadi tak buat modal lagi," kata Catur berkelit.
"Dijual?" tanya Najib kesal.
"Heem, jadi tak sms kemarin. Aku minta izin (jual motor)," akui Catur.
"Ini gimana, enggak sesuai case awal, kemarin terakhir kan saya kasih modal untuk jualannya."
"Kok sampai motornya dijual? Ini bukan dari saya, uang orang banyak loh ini ya."
"Kamu enggak tanggung jawab sama ucapan jenengan sendiri, kok kayak gini," ujar Najib.
Dicecar Najib soal alasannya menjual sepeda motor pemberian donatur, Catur berbelit-belit.
Najib pun kesal karena menurutnya Catur tidak amanah menjaga perasaan donatur.
Sebab di awal perjanjiannya adalah sepeda motor tersebut akan dipakai untuk kendaraan berjualan.
"Kemarin bilangnya apa? kan saya kasih modal, kenapa harus jual motor? Lah terus, ini uang dari donatur, harus tahu semua teman-teman ini (uang dipakai) buat apa," tanya Najib.
Hingga akhirnya Catur pun jujur alasan menjual motor tersebut.
Rupanya Catur terdesak karena harus membayar utang di dua bank berbeda.
Mendengar alibi Catur, Najib semakin murka.
Sebab beberapa minggu lalu Catur mengaku semua utangnya sudah lunas berkat donasi dari Najib.
Namun kini Catur mengungkit lagi utangnya yang ternyata belum dilunasi.
"Buat angsuran BRI sama BNI. Dulu kan pernah pas ciloknya lagi turun, saya buat modal lagi (pinjam ke bank). Untuk biaya hidup juga, utang sembako juga," ungkap Catur.
"Utang sembako berapa?" tanya Najib.
"Tiga toko itu ada Rp1,5 juta," kata Catur.
"Sedangkan kemarin saya kasih terakhir Rp 3,5 juta. Harusnya buat modal sempol masih bisa toh pak. Di pertemuan terakhir, kamu bilang udah enggak ada utang lagi. Dari awal ngomongnya seperti apa, akhirnya seperti apa. Kalau seperti ini saya enggak mau lagi bantu, kamu enggak konsisten sama ucapan," pungkas Najib kesal.
Terus dicecar Najib, Catur bak tak merasa bersalah.
Alih-alih minta maaf, Catur malah mengaku tidak pernah membohongi Najib.
Padahal di video konten Najib, Catur sendiri yang menyebut utangnya sudah lunas semua dan ia akan fokus berjualan cilok.
"Enggak bohong sih," kata Catur.
"Lah enggak bohong gimana, saya tanya (kata Catur) udah enggak ada utang lagi. Niat saya, kalau memang masih ada utang, beresin utangnya. Sekarang niat jualan udah dikasih kendaraan, kendaraannya dijual. Terus saya alasan apa ke teman-teman (donatur) nanti?" pungkas Najib.
Kecewa dan marah, Najib pun bertanya ke Catur soal pertanggungjawaban.
Dengan nada bicara santai, Catur mengaku bisa mengembalikan uang donatur namun perlu waktu enam bulan.
"Kalau teman-teman minta uangnya kembali gimana? kamu bisa kembalikan?" tanya Najib.
"Mungkin dengan jualan lagi. Rencananya kan jualan dulu, nanti dibelikan motor lagi," pungkas Catur.
"Salah jenengan, saya belikan kendaraan itu buat fasilitas untuk kerja. Dapat penghasilan buat bayar cicil utang," imbuh Najib.
"Itu angsuran yang enggak bisa nunggu," ujar Catur.
"Itu resiko kamu karena enggak jujur sama saya. Kok ditelepon enggak bisa?" tanya Najib.
"HP-nya saya gadaikan lagi," kata Catur.
Sadar membantu orang yang salah, Najib akhirnya pamit dan ogah memperpanjang urusan dengan Catur.
Najib pun meminta maaf kepada donatur atas donasi yang ternyata tak digunakan secara semestinya.
Diketahui Najib merupakan konten kreator di Surabaya.
Di media sosial, Najib kerap membagikan moment berbaginya melalui laman TikTok dan Instagram @najib.spbu.