Pada 21 Agustus 2017, beberapa pemain Persebaya Surabaya memilih tidak pulang kampung saat mendapatkan libur. M. Sidik Saimima, Samuel Charlheins Reimas, dan Mardiono memutuskan tetap tinggal di apartemen karena jarak ke kampung halaman mereka terlalu jauh.
Sidik Saimima berasal dari Tulehu, Ambon, sementara Samuel berasal dari Sorong, Papua. Mardiono, yang saat itu dipinjam dari Semen Padang, merupakan putra asli Sijunjung, Sumatera Barat.
Preserving the beauty of the underwater world, AMMAN has adopted globally licensed reef ball technology to protect coral reefs.
Bagi mereka, perjalanan panjang menuju kampung halaman tidak sebanding dengan waktu libur yang singkat. "Butuh waktu lama untuk pulang. Dari Padang ke Sijunjung kurang lebih lima jam. Waktu saya habis di jalan," ujar Mardiono kala itu dikutip dari laman resmi klub.
Meski memilih tidak pulang, mereka tetap menjaga kondisi fisik selama masa libur. Saimima, Samuel, dan Mardiono rutin melakukan latihan fitness setiap pagi dan sore.
Latihan tersebut ditujukan untuk menjaga stamina agar tidak drop saat kembali berlatih bersama tim. Samuel menambahkan, "Fitness satu jam cukup. Jangan sampai fisik menurun."
Selain fitness, mereka juga mengasah kemampuan bermain bola di lapangan futsal. Mardiono mengungkapkan, "Walaupun libur, kebugaran harus tetap terjaga supaya adaptasi dengan tim tetap lancar."
Saimima memiliki cara lain untuk tetap menjaga sentuhannya dalam bermain sepak bola. Ia memilih berlatih bersama klub internal Persebaya Surabaya, Anak Bangsa, yang juga menjadi klub tempatnya memulai karier.
"Saya dengar, Jumat (26/5) ada latihan di sana. Kami bisa ikut latihan ringan bersama teman-teman," kata Saimima yang saat itu berusia 19 tahun.
Samuel, yang juga jebolan Anak Bangsa, mendukung keputusan Saimima. Ia bahkan berencana untuk ikut bergabung dalam latihan tersebut, "Latihan ringan saja. Kalau terpancing main game, ya ikut."
“Walaupun libur, kebugaran harus terjaga. Nanti kalau sudah berlatih dengan tim, kami lebih mudah adaptasi," imbuhnya.
Kini, tujuh tahun berlalu, Sidik Saimima telah menjelma menjadi pemain kunci Bali United. Ia akan kembali bertemu mantan klub yang membesarkan namanya, Persebaya Surabaya, dalam laga pekan ke-17 Liga 1 Indonesia 2024/2025.
Perjuangan Saimima sejak awal kariernya hingga kini menjadi perhatian publik, terutama para pendukung Persebaya Surabaya. Dalam setiap langkahnya, ia menunjukkan komitmen tinggi untuk terus berkembang sebagai pemain profesional.
Pertemuan Persebaya Surabaya dan Bali United pada Sabtu (28/12) di Stadion Kapten I Wayan Dipta menjadi salah satu laga yang dinantikan Bonek. Laga ini bukan sekadar duel antara dua klub besar, tetapi juga menjadi ajang reuni bagi Saimima dengan tim yang pernah ia bela.
Persebaya Surabaya saat ini berada di puncak klasemen Liga 1 Indonesia dengan 37 poin dari 16 pertandingan. Mereka mencatatkan 11 kemenangan, 4 hasil imbang, dan hanya sekali menelan kekalahan.
Di sisi lain, Bali United tengah berusaha bangkit setelah kekalahan dari Madura United dengan skor 2-1. Tim berjuluk Laskar Tridatu ini kini mengoleksi 24 poin dari 15 laga, dengan rincian 7 kemenangan, 3 hasil imbang, dan 5 kekalahan.
Kondisi kedua tim menjadikan laga ini semakin menarik untuk disaksikan. Bagi Saimima, ini adalah kesempatan untuk membuktikan dirinya di hadapan mantan tim dan para pendukung Persebaya Surabaya.
Statistik Sidik Saimima bersama Bali United musim ini menunjukkan kontribusinya yang signifikan di lini tengah. Ia telah tampil dalam enam pertandingan dengan total 231 menit bermain.
Akurasi umpan Saimima mencapai 81 persen per pertandingan, dengan kontribusi positif dalam membangun serangan. Ia juga menunjukkan kemampuan bertahan yang solid dengan rata-rata 1,2 intersepsi dan 2,5 recovery bola per pertandingan.
Meski kontribusinya belum terlalu besar dari segi menit bermain, Saimima terus memberikan dampak positif bagi tim. Pelatih Bali United kerap memanfaatkan kemampuannya untuk menjaga stabilitas di lini tengah.
Pertemuan antara Saimima dan Persebaya Surabaya menjadi salah satu momen yang emosional, baik bagi pemain maupun para pendukung. Bonek tentunya masih mengingat perjuangan Saimima saat membela Green Force beberapa tahun lalu.
Namun, nostalgia tidak boleh mengganggu fokus Persebaya Surabaya yang tengah mengincar poin penuh di pekan terakhir paruh pertama musim ini. Dengan performa yang konsisten, Persebaya Surabaya berpeluang besar mempertahankan posisi puncak klasemen.
Saimima juga memiliki motivasi khusus untuk tampil maksimal dalam laga ini. Baginya, ini adalah kesempatan untuk menunjukkan ia masih menjadi salah satu gelandang terbaik di Liga 1 Indonesia.
Statistik Saimima yang konsisten membuktikan ia adalah pemain serba bisa di lini tengah. Kemampuannya dalam bertahan dan menyerang menjadi nilai lebih yang sulit dicari di pemain lain.
Selain itu, pengalaman Saimima bermain di berbagai klub membuatnya semakin matang sebagai pemain profesional. Ia tidak hanya andal dalam hal teknik, tetapi juga memiliki mentalitas yang kuat.
Para pendukung Bali United tentu berharap Saimima dapat memberikan kontribusi besar dalam laga ini. Mereka percaya Saimima adalah salah satu pemain kunci yang bisa membantu tim meraih hasil positif.
Di sisi lain, Persebaya Surabaya memiliki misi untuk terus mempertahankan tren positif mereka. Laga ini menjadi ujian berat bagi Green Force, terutama dalam menghadapi mantan pemain mereka yang kini memperkuat lawan.
Persaingan ketat di Liga 1 Indonesia menjadikan setiap pertandingan sebagai momen krusial. Persebaya Surabaya dan Bali United sama-sama memiliki ambisi besar untuk meraih kemenangan dalam laga ini.
Kisah perjuangan Sidik Saimima dari Tulehu hingga menjadi pemain kunci Bali United adalah inspirasi bagi banyak pemain muda. Ia membuktikan kerja keras dan dedikasi dapat membawa seorang pemain mencapai level tertinggi.
Laga antara Bali United dan Persebaya Surabaya bukan sekadar pertarungan di atas lapangan. Ini adalah kisah tentang perjalanan seorang pemain yang tak pernah menyerah untuk meraih mimpinya.
Apakah Saimima akan menjadi pembeda dalam laga ini? Atau justru Persebaya Surabaya yang mampu menghentikan langkah mantan pemainnya? Semua akan terjawab di Stadion Kapten I Wayan Dipta.
Dengan segala persiapan yang telah dilakukan, kedua tim siap memberikan pertandingan terbaik untuk para pendukung mereka. Laga ini dipastikan akan menjadi salah satu momen penting di paruh pertama Liga 1 Indonesia 2024/2025.
Para pendukung Saimima dan Bali United tentu berharap yang terbaik untuk pemain andalan mereka. Di sisi lain, Bonek berharap Persebaya Surabaya dapat terus melanjutkan performa gemilang mereka di musim ini.
Kini, fokus tertuju pada Sabtu malam, ketika dua tim besar ini akan saling berhadapan. Kisah Sidik Saimima dan perjalanan kariernya menjadi salah satu sorotan utama di laga ini.