Pare merupakan salah satu jenis sayuran yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.
Meski rasanya pahit, pare kaya akan vitamin C, vitamin A, serat, dan antioksidan yang membantu melawan radikal bebas dalam tubuh.
Tak heran, sayuran ini telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional berbagai negara, terutama di Asia.
Lantas, apa saja manfaat apabila kita mengonsumsi pare?
1. Mengontrol kadar gula darah
Pare telah lama digunakan oleh penduduk asli di seluruh dunia untuk membantu mengobati kondisi yang berhubungan dengan diabetes, dikutip dari Healthline.
Sebuah penelitian selama 3 bulan pada 24 orang dewasa dengan diabetes menunjukkan, mengonsumsi 2.000 mg pare setiap hari dapat menurunkan gula darah dan hemoglobin A1c.
Penelitian lain pada 40 orang dengan diabetes menunjukkan, mengonsumsi 2.000 mg pare per hari selama 4 minggu dapat menurunkan kadar gula darah.
Pare dianggap dapat meningkatkan sekresi insulin, hormon yang bertanggung jawab untuk mengatur kadar gula darah.
2. Mencegah kanker
Pare mengandung beta karoten, pigmen yang membuat sayuran berwarna merah, oranye dan kuning.
Beta karoten adalah antioksidan yang melindungi diri dari kanker dan penyakit kronis lainnya dengan mencegah kerusakan sel, dilansir dari Cleveland Clinic.
Terlebih, para ilmuwan telah menggunakan ekstrak pare untuk membunuh sel kanker untuk mengidentifikasi potensi obat pelawan kanker yang baru.
Dalam sebuah penelitian, ekstrak pare dengan konsentrasi tinggi secara efektif mengobati sel kanker perut, usus besar, paru-paru dan nasofaring dalam tabung reaksi.
Dalam penelitian lain, ekstrak pare dapat menekan sel kanker payudara triple-negatif pada model bukan manusia.
3. Menurunkan kolesterol
Kadar kolesterol yang tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak lemak di arteri, sehingga memaksa jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah.
Apabila tidak ditangani secara tepat, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Beberapa penelitian pada hewan menemukan, pare dapat menurunkan kadar kolesterol untuk mendukung kesehatan jantung secara keseluruhan.
Meskipun demikian, satu penelitian pada tikus mencatat, pare tidak menghasilkan peningkatan kadar kolesterol atau perkembangan aterosklerosis.
Penelitian tambahan diperlukan untuk menengetahui apakah efek positif pada manusia yang mengonsumsi pare sebagai bagian dari diet seimbang.
4. Mencegah anemia
Hemoglobin merupakan komponen sel darah merah yang memiliki tugas penting untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh.
Namun, jika tubuh tidak mempunyai zat besi yang cukup, hemoglobin tidak akan bekerja secara optimal, dikutip dari Health.
Agar tubuh tidak kekurangan zat besi, Anda dapat memanfaatkan berbagai makanan, salah satunya adalah pare.
Pare tidak hanya kaya akan zat besi, tetapi juga tinggi folat atau vitamin B9, yaitu vitamin yang sangat penting untuk membantu pembentukan sel darah merah.
5. Mengurangi peradangan
Peradangan yang berlangsung dalam jangka waktu lama dapat berperan dalam pembentukan penyakit kronis.
Peradangan kronis tingkat rendah selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun merupakan kondisi yang menyebabkan lebih dari separuh kematian di seluruh dunia.
Sebuah tinjauan penelitian menyimpulkan, pare memiliki sifat anti-inflamasi yang kuat.
Tanaman ini mungkin bermanfaat untuk mengurangi peradangan dan mengelola kondisi yang berhubungan dengan peradangan.
6. Meningkatkan asupan serat
Pare merupakan tambahan yang sangat baik untuk orang yang sedang melakukan diet karena rendah kalori, tetapi tinggi serat.
Dalam setiap 100 gram sajian, pare mengandung sekitar 2 gram serat yang baik untuk pencernaan.
Makanan yang tinggi serat akan membuat tubuh merasa kenyang lebih lama dan mengurangi rasa lapar, serta nafsu makan.
Pare juga memiliki sifat pencahar yang dapat membantu melancarkan pencernaan apabila mengalami sembelit.