Eks Menteri Kominfo, Budi Arie Setiadi, merasa tertipu oleh oknum pegawai Komdigi yang merekomendasikan pekerja luar untuk tim pemblokiran situs judi online. Oknum berinisial T tersebut, menurutnya yang menyebabkan munculnya kasus penyalahgunaan jabatan untuk melindungi situs judi online.
Rekomendasi tersebut ia ikuti karena kementerian kekurangan anggaran dan Sumber Daya Manusia alias SDM.
Tersangka berinisial AK, yang tidak lulus seleksi tetapi masih bisa bekerja di Komdigi, diketahui berkontribusi dalam tim pemblokiran situs judi online dengan kemampuan memblokir hingga 100 ribu situs per hari, namun kemudian malah melindungi sejumlah situs judi online.
Misteri mengenai inisial oknum berinisial T menjadi salah satu artikel Top News Katadata.co.id. Selain itu, ketahui juga rencana Adaro untuk meminjam dana pihak ketiga untuk membayar dividen, serta Yandex yang ingin bangun pusat data di RI.
1. Misteri Inisial T dalam Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
Inisial T muncul dalam kasus judi online yang melibatkan pegawai Komdigi atau Kementerian Komunikasi dan Digital, yang sebelumnya bernama Kominfo. Siapa dia?
Eks Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi, yang kini menjabat Menteri Koperasi, merasa dirinya tertipu oleh pegawai saat masih menjabat di instansi di bidang komunikasi tersebut.
Berdasarkan keterangan yang beredar di aplikasi percakapan, termasuk yang diterima oleh Katadata.co.id, Budi Arie Setiadi menjelaskan oknum berinisial T merekomendasikan untuk merekrut pekerja di luar Kominfo untuk tim pemblokiran situs web judi online.
Alasannya, kementerian kekurangan anggaran dan Sumber Daya Manusia alias SDM. Usul itu disampaikan pada Juli 2023. Budi setuju dan mulai merekrut lewat Direktorat Pengendalian Ditjen Aptika.
2. ADRO Tarik Pinjaman untuk Bayar Dividen, Ini Respons BEI
Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkap, PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) berencana menggunakan pinjaman dana pihak ketiga untuk membayar sebagian dividen final tambahan tahun buku 2023. ADRO berencana menambah dividen tunai hingga US$ 2,62 juta dan akan mengadakan RUPSLB pada 18 November 2024.
Selain itu, Adaro Energy juga berencana untuk melakukan rebranding dengan melakukan perubahan nama perusahaan. Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, mengatakan dalam Undang-undang Perseroan Terbatas (PT) menetapkan bahwa dividen harus dialokasikan dari laba perusahaan atau laba ditahan.
Namun, aturan ini tidak mengharuskan dividen dibayar dari uang kas yang ada atau dari hasil pinjaman.
“Nah masalah cash-nya kan alokasinya itu dari laba dulu, apakah cash-nya dari pinjam dulu itu enggak diatur. Tapi alokasi atas penggunaan pembagian dividen itu mesti dari laba itu,” kata Nyoman kepada wartawan di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (11/11).
3. Hampir Diblokir, Rival Google Asal Rusia Yandex Mau Buat Pusat Data di Indonesia
Pesaing Google asal Rusia yakni Yandex menyatakan berminat untuk berinvestasi pusat data alias data center di Indonesia. Padahal, platform pencarian ini hampir diblokir oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika atau Kominfo yang kini bernama Komdigi.
“Salah satu perusahaan yang mau berinvestasi yakni Yandex,” kata Wakil Menteri Kementerian Komunikasi dan Digital atau Komdigi Nezar Patria, saat ditemui di The Tribrata, Jakarta, Senin (11/11).
Perwakilan Yandex bertemu dengan Komdigi pada Kamis (7/11). Kementerian juga bertemu dengan perwakilan Microsoft, perusahaan teknologi asal Amerika.
Nezar menyatakan Yandex belum memerinci nilai investasi yang akan digelontorkan di Indonesia. “Namun mereka tertarik membangun infrastruktur seperti pusat data, serta pengembangan talenta digital dan kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI),” kata dia.
4. iPhone 16 Dilarang, Harga iPhone 12 hingga iPhone 15 Turun Jadi Mulai Rp6 Jutaan
iPhone 16 dilarang diperjualbelikan di Indonesia, karena belum memenuhi aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri atau TKDN. Harga iPhone 12 hingga iPhone 15 Pro Max turun di Tanah Air.
Di laman resmi iBox Indonesia, ada diskon hingga Rp 1,1 juta khusus untuk iPhone 12 varian 128 GB hitam menjadi Rp 6,8 juta. “Masukan kode voucer IPH1211,” demikian dikutip, Senin (11/11).
Promo tersebut berlaku selama 11 – 13 November dan pada jam tertentu, yang tidak dirinci oleh iBox. “Apabila setelah mengisi kode voucer dan potongan diskon tidak tersedia, maka kuota habis,” demikian dikutip.
5. Adu Laba Kinerja Garuda VS AirAsia, Mana Paling Boncos?
PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) dan PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) masih mencatatkan kerugian hingga September 2024.
GIAA menunjukkan peningkatan kerugian sebesar 81,3% dibanding tahun sebelumnya menjadi Rp 2,05 triliun, sedangkan kerugian AirAsia berkurang 31,6% menjadi Rp 598,57 miliar.
Garuda Indonesia mengalami kerugian yang besar disebabkan oleh beban operasional yang tinggi, meskipun mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 40,14 hingga September 2024 dengan penerbangan berjadwal sebagai kontributor utama.
AirAsia Indonesia mencatat penyusutan kerugian dan peningkatan pendapatan sebesar 19,7% yoy menjadi Rp 5,90 triliun hingga September 2024, didorong oleh peningkatan jumlah penumpang dan load factor, meskipun menghadapi peningkatan beban usaha termasuk biaya bahan bakar dan pemeliharaan.