Pihaknya penyidik sejauh ini masih mendalami terkait motif sang TikTokers melakukan aksinya.
"Masih dalam proses pendalaman dan pengembangan," jelasnya.
Adapun Sadbor pria bernama asli Gunawan tersebut baru-baru ini menjadi sorotan setelah kontennya meledak di media sosial.
Sadbor diketahui joget patuk ayam di TikTok nyaris non stop selama 24 jam.
Tak sendirian, Sadbor mengajak serta warga satu kampung yang terdiri dari lima hingga delapan orang.
Bukan cuma itu, ternyata ada tim lain yang dibentuk Sadbor untuk melakukan live joget TikTok patuk ayam.
Hingga akhirnya joget patuk ayam pun viral di TikTok berkat live dari Sadbor dan timnya yang berjumlah hingga puluhan warga.
Usut punya usut, Sadbor lah yang menginisiasi warga sekampugnnya untuk melakukan live TikTok agar mendapatkan penghasilan.
Penghasilan live TikTok itu didapatkan dari saweran netizen di media sosial.
Tak disangka, dalam sehari Sadbor dan timnya bisa mendapatkan pendapatan luar biasa hingga jutaan rupiah.
Hingga buah dari penghasilan fantastis dari TikTok itu adalah Sadbor bisa merenovasi bangunan rumah milik keluarganya.
Sadbor kini berhasil membangun rumah mewah dua lantai yang proses pengerjaannya masih berjalan.
Terlihat di dalam rumah Sadbor telah dibangun kitchen set mewah lengkap dengan peralatannya.
Di dalam rumah mewah Sadbor itu juga ada sofa empuk dan beberapa peralatan elektronik.
Kini punya banyak uang dan rumah megah, Sadbor mengaku tak pernah menyangka.
Pasalnya beberapa tahun lalu kehidupannya masih susah.
Sadbor bahkan beberapa kali banting setir alih profesi hingga pernah menjadi tukang jahit keliling.
Tak disangka dari sanalah ide Sadbor berasal yakni untuk melakukan siaran langsung sambil berjualan.
"Awal mulanya pernah dulu di Jakarta. Sambil jahit keliling, pas live sambil jahit keliling kok ada yang nyawer, ah dicoba joget-joget. Kok ada yang sawer, akhirnya sadbor langsung fokus di joget-joget aja dulu, jahit keliling ditunda dulu," pungkas Sadbor.
Kini bisa membangun rumah yang dulu nyaris roboh, Sadbor tetap rendah hati.
Diakui Sadbor, ia baru bisa mencicil pembangunan rumah tersebut secara bertahap, tidak bisa langsung.
"Cuma kecil-kecilan, renovasi, bikin dua lantai cuma yang lantai satu belum, ini juga belum selesai," akui Sadbor.
"Dulu di Bogor, cuma karena di Bogor pengin pindah dekat orang tua jadi pulang kampung ke Sukabumi. Jadi ini direnov, belum ada apa-apanya, ada bangunan mau roboh akhirnya dibongkar," sambungnya.
"Setelah live alhamdulillah bisa renovasi. Duh enggak dihitung, kurang tahu (berapa total renovasi), ini udah 18 bulan, jadi selama 18 bulan ada rezeki lagi live lagi, beras udah habis dibeliin beras. Sisanya (hasil live) kita beli semen," kata Sadbor.