Timnas Indonesia memulai pertandingan kontra Jepang di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta, kemarin (15/11) malam dengan baik.
Pada awal laga, tiga peluang matang berhasil dicetak pemain Timnas Indonesia di depan gawang Zion Suzuki.
Pertama melalui Ragnar Oratmangoen.
Kedua, melalui Kevin Diks yang melepaskan umpan silang mendatar di depan gawang Zion Suzuki yang gagal dieksekusi Rafael Struick.
Ketiga, melalui Rafael Struick yang melepaskan umpan lambung, tetapi gagal dieksekusi Yakob Sayuri.
Gagal memanfaatkan tiga peluang menjadi mimpi buruk skuad Garuda lantaran Jepang justru tampil dominan dengan mencetak gol demi gol ke gawang Maarten Paes.
Timnas Indonesia pun takluk dari Jepang dengan skor 0 – 4.
“Sangat disayangkan hasilnya seperti ini. Memang sepak bola seperti itu, tidak mudah bagi pemain menjaga levelnya sampai (laga) selesai, 90 menit.
Akan tetapi, di awal kita dapat peluang yang sempurna, tetapi tidak dimanfaatkan dengan baik oleh Ragnar (Oratmangoen).
Itu yang jadi penyebab kita kalah,” ujar Shin Tae yong dilansir dari Antara.
“Mungkin yang jika kita bisa mencetak gol lebih dulu, hasilnya pasti berubah,” imbuh STY – sapaan akrab Shin Tae yong.
Kepada awak media, STY juga menjelaskan alasan dirinya tidak memainkan Eliano Reijnders dalam beberapa pertandingan terakhir.
Nama Eliano Reijnders tidak masuk skuad bersama Ramadhan Sananta, Egy Maulana Vikri dan Ivar Jenner.
STY berdalih kondisi Eliano belum ideal untuk masuk skuad saat ini.
Meski mendulang dua kali kekalahan dan kini terdampar di dasar klasemen Grup C dengan tiga poin, STY masih menargetkan skuad Garuda finis di peringkat empat.
Tim Garuda tertinggal tiga poin dari tim peringkat keempat, China, dengan lima pertandingan tersisa.
“Memang dari awal saya targetkan peringkat tiga atau empat untuk play-off, jadi masih ada harapan.
Oleh karena itu, saya dan para pemain akan berusaha lebih baik lagi agar kita bisa masuk ke peringkat tiga dan empat,” tutur STY. (lia/JPNN)
