Peneliti dari Center for Strategic and Intenational Studies (CSIS) Nicky Fahrizal menilai, Pilkada Jakarta 2024 dan Pilkada Jawa Tengah 2024 menjadi ajang pertarungan pengaruh kepemimpinan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dengan Presiden ke-7 RI Joko Widodo.
Pada Pilkada Jakarta 2024, PDI-P mengusung pasangan nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno. Sementara, Jokowi mendukung pasangan nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono.
Lalu, pada Pilkada Jawa Tengah 2024, partai banteng mengusung pasangan nomor urut 1 Andika Perkasa-Hendrar Prihadi. Sebaliknya, Jokowi berkampanye untuk pasangan nomor urut 2 Ahmad Luthfi-Taj Yasin.
"Karena ini pertarungan hegemoni PDI-P dengan Ibu Megawati, lalu dengan hegemoninya Pak Jokowi yang memang di Pilpres 2024 lalu menunjukkan kekuatannya, sehingga menang telak di Jawa Tengah pasangan Pak Prabowo dan Mas Gibran," ucap Nicky dikutip dari Obrolan Newsroom di kanal YouTube Kompas.com, Selasa (19/11/2024).
Nicky mengatakan, cawe-cawe Jokowi ini seolah ingin mengulang kesuksesan Pemilu Presiden (Pilpres) 2024. Saat itu, Jokowi menyatakan dukungan untuk Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Vulgarnya dukungan Jokowi di Pilkada Jateng, kata Nicky, juga karena wilayah tersebut menjadi arena elektoral mantan Wali Kota Solo itu. Basis suara pendukung Jokowi di Jawa Tengah disebut salah satu yang terbesar.
Ikut campurnya Jokowi di Pilkada Jateng dinilai sebagai pembuktian bahwa mantan Gubernur Jakarta itu masih memiliki pengaruh yang besar.
"Ini untuk memastikan bahwa Jawa Tengah ini pengaruh Pak Jokowi masih ada. Kita tahu persis ada rivalitas terselubung Ibu Megawati dan Pak Jokowi ya, kita bisa saksikan visualisasinya di Pilkada Jateng ini," terang Nicky.
Diberitakan, Jokowi secara resmi menyatakan dukungannya kepada Ridwan Kamil dan Suswono pada Pilkada Jakarta 2024.
“Kenapa saya Ridwan kamil, karena rekam jejak,” ujar Jokowi saat memberikan sambutan dalam pertemuan di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Senin (18/11/2024).
Menurut Jokowi, rekam jejak Ridwan sudah terbukti sejak dia menjabat sebagai Wali Kota Bandung. Selain itu, pengalaman Ridwan sebagai Gubernur Jawa Barat juga disebut menjadi bukti kepiawaiannya sebagai pemimpin.
Jokowi menilai, latar belakang pendidikan Ridwan dari teknik arsitektur dan tata kota menjadi alasan agar warga Jakarta memilih Ridwan.
“Artinya, secara rekam jejak punya, secara ilmu punya. Kurang apa lagi? mau pilih yang mana lagi,” tegas Jokowi lagi.
Sementara, di Pilkada Jateng, Jokowi ikut berkampanye bersama Luthfi dan Taj Yasin di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Sabtu (16/11/2024).