Pertandingan sepak bola sekelas Kualifikasi Piala Dunia 2026 biasanya dibuka dengan lagu nasional yang dinyanyikan para pemain dan penonton di stadion.
Namun, kehadiran koreo besutan La Grande Indonesia dengan tema "Gundala lawan Gojira (Godzilla)" di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Indonesia vs Jepang, Jumat (15/11/2024) berhasil menyuguhkan pembukaan laga yang apik dan berbeda.
Saat lagu Indonesia Raya berkumandang, kain seluas 50x26 meter bergambar pertarungan Gundala melawan Gojira terbentang di Tribun Utara, Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).
Koreo pembukaan pertandingan Indonesia vs Jepang itu tampil diiringi seruan yel-yel dan nyanyian semangat dari para suporter di stadion.
Kepada Kompas.com, La Grande Indonesia menceritakan proses di balik layar pembuatan koreo "Gundala Lawan Gojira" pada pembukaan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Indonesia vs Jepang.
La Grande Indonesia, sosok di balik koreo Gundala lawan Godzilla
Koreo Gundala Melawan Gojira pada pembukaan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Indonesia vs Jepang dibuat oleh kelompok suporter bernama La Grande Indonesia (LGI).
La Grande Indonesia berdiri pada 11 November 2011 sebagai kelompok suporter klub sepak bola.
"Awal mula terbentuknya La Grande Indonesia itu berawal dari komunitas fans club Inter Milan yaitu Inter Club Indonesia," ujar salah satu pengurus LGI, Ahmad Rizqi Akrom (34), saat diwawancara Kompas.com, Minggu (17/11/2024),
Inter Club Indonesia menjadi tempat berkumpul para pencinta klub Liga Italia, Inter Milan yang ada di berbagai wilayah Indonesia. Kelompok ini lalu berganti nama menjadi La Grande Indonesia.
La Grande Indonesia kemudian berkembang menjadi tempat suporter Tanah Air menyalurkan kecintaan kepada Tim Nasional (Timnas) Indonesia.
Sebagai suporter, La Grande Indonesia kerap menyuntik semangat Timnas Indonesia melalui koreo yang ditampilkan di setiap pertandingan. Contohnya, mereka tampil saat Indonesia melawan Argentina pada laga persahabatan 19 Juni 2023.
Untuk membuat koreo suporter, La Grande Indonesia mengumpulkan dana dari penjualan merchandise, tiket pertandingan, serta donatur dari basis penggemar.
"Kecintaan kami terhadap Inter Milan harus kami salurkan juga terhadap Timnas Indonesia karena bagi kami, (Timnas Indonesia) hal yang harus kami dukung dan kami cintai," imbuh pria asal Kota Depok, Jawa Barat yang akrab disapa Kiki tersebut.
Kisah di balik layar koreo Gundala lawan Godzilla
Kiki menuturkan, La Grande Indonesia memutuskan menampilkan koreo dalam pembukaan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Indonesia vs Jepang.
"Awal mula kami menentukan konsep koreo (Indonesia vs Jepang) adalah kami mencari masing-masing film yang memang asli dari dua negara tersebut," ujarnya.
Para anggota La Grande Indonesia sempat akan menggunakan kartun Indonesia dan Jepang untuk konsep gambar koreo tersebut.
Namun, mereka merasa gambar kartun tersebut kurang gahar. Setelah berunding cukup lama, La Grande Indonesia memutuskan mencari konsep yang lebih gahar lagi.
"Tercetuslah (konsep dari film) Gundala Putra Petir dan Godzilla yang akan kita konsep di (gambar) tiga dimensi," lanjut Kiki.
Gundala Putra Petir merupakan manusia super asli Indonesia yang muncul pertama kali dalam komik ciptaan Hasmi pada 1969.
Sementara Godzilla atau dibaca Gojira dalam bahasa Jepang adalah monster yang bisa menyemburkan "napas api". Karakter ini awalnya muncul dalam film karya sutradara Jepang Ishiro Honda pada 1954.
Dalam laga Indonesia vs Jepang, La Grande Indonesia sengaja menggambar sosok Gundala melawan Gojira pada kain seluas 50x26 meter yang ditarik dari Tribun Utara, SUGBK sehingga tampak berdiri.
Di belakang kedua sosok itu, tertulis nukilan lirik lagu musisi Bernadya, "Untungnya ku tak pilih menyerah" yang dinilai menggambarkan situasi Timnas Indonesia saat melawan tim besar seperti Jepang.
Menurut Kiki, timnya memerlukan waktu sekitar 30 hari untuk pengerjaan gambar tersebut. Mereka bahkan mengeluarkan uang puluhan juta untuk memproduksi koreo yang dikerjakan ratusan orang ini.
Untuk menyukseskan koreo, La Grande Indonesia selalu membuat presentasi konsepnya ke Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), security officer, dan pengelola SUGBK.
"Alhamdulillah, perizinan dengan PSSI dan GBK berjalan dengan lancar. Kami terus bersinergi untuk kreativitas dan perizinan," tegasnya.
Mereka juga sempat mengadakan gladi resik H-1 sebelum pertandingan untuk mengetahui kekurangan yang perlu diperbaiki.
Reaksi penonton dan rencana ke depan
Menurut Kiki, para suporter pertandingan Indonesia vs Jepang memberi tanggapan sangat positif atas koreo Gundala Lawan Gojira yang dibuat La Grande Indonesia.
"Sangat antusias membantu suksesnya koreo. Sangat menikmati apa yang disajikan pada match Jumat malam," katanya.
Meski begitu, Kiki mengakui tetap ada sebagian kecil suporter yang memprotes koreo tersebut. Protes itu dinilainya sebagai hal biasa berkat adanya koreo pada sebuah pertandingan.
Tak hanya dari suporter Tanah Air, para pendukung timnas Jepang juga bereaksi positif di media sosial. Mereka bahkan memuji koreo tersebut.
La Grande Indonesia merasa bangga karena bisa menyajikan koreo yang begitu fantastis saat pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Indonesia vs Jepang.
"Alhamdulillah berjalan dengan lancar. Komitmen dan konsisten tim kreatif yang sangat semangat dan bergairah menjadikan pengerjaan koreo terasa enjoy dan menikmati," kata Kiki.
Usai melawan Jepang, Indonesia dijadwalkan melawan Arab Saudi pada Selasa (19/11/2024). Timnas juga masih akan berjumpa Australia, Bahrain, China, dan Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Kiki mengungkapkan, pihak berencana mengadakan proyek koreo lainnya pada laga-laga tersebut. Mereka juga tak menutup kemungkinan membuat koreo pada laga-laga tandang timnas Indonesia di luar negeri.
"Insyaallah setelah match ini, kami akan mengadakan proyek koreo yang lebih 'wah; lagi di pertandingan selanjutnya. Seperti apa koreonya? Tunggu tanggal mainnya," ujar Kiki.