Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Kronologi Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Tewas

Oktober 18, 2024 Last Updated 2024-10-18T02:57:19Z


Kronologi Pemimpim Hamas Yahya Sinwar tewas bermula ketika terjadi pertempuran di Jalur Gaza selatan pada Rabu (16/10/2024).


Situs berita Israel N12 melaporkan, Sinwar tampaknya tewas secara tidak sengaja dalam pertempuran tersebut.


N12 menyebutkan, tentara Israel saat itu sedang melacak sekelompok anggota Hamas di sebuah gedung.


Tentara Israel kemudian menyerang mereka dengan tembakan dari sebuah tank.


Peluru yang dilesakkan tank itu menyebabkan gedung tersebut runtuh.


Saat melakukan pemeriksaan, tentara Israel menemukan tiga orang anggota Hamas tewas.


Salah satu dari mereka rupanya mirip dengan Yahya Sinwar.


Untuk memastikan bahwa korban serangan itu adalah Yahya Sinwar, tentara Israel kemudian melakukan tes DNA.


Israel memiliki rekaman DNA Sinwar lantaran Pemimpin Hamas itu pernah dipenjara di penjara Israel.


Ia mendekam di penjara Israel sejak akhir 1980-an hingga 2011.


Yahya Sinwar kala itu dijebloskan ke penjara karena mendalangi penculikan dan pembunuhan dua tentara Israel dan empat warga Palestina.


Saat berada di penjara Israel, ia disebutkan menjalani perawatan kanker otak.


Segala macam catatan medis lengkap itu memungkinkan otoritas Israel mengenali jenazah Yahya Sinwar.


Kata Israel soal kronologi Yahya Sinwar tewas


Sementara itu, Militer Israel pada Kamis menceritakan bagaimana pemimpin Hamas Yahya Sinwar terbunuh di Gaza selatan.


Menurut mereka, Yahya Sinwar tewas dalam baku tembak setelah terlacak “bergerak dari rumah ke rumah” dan berusaha keras untuk menghindari deteksi di Gaza selatan.


Israel memuji kematian pemimpin Hamas berusia 61 tahun itu sebagai salah satu pukulan paling penting yang telah diberikan kepada Hamas sejak perang Gaza dimulai pada 7 Oktober 2023.


"Kami mengonfirmasi bahwa setelah pengejaran selama setahun, kemarin (Rabu), 16 Oktober 2024, tentara IDF (Angkatan Bersenjata Israel) dari Komando Selatan berhasil menewaskan Yahya Sinwar, pemimpin organisasi Hamas, dalam sebuah operasi di Jalur Gaza selatan,” kata Militer Israel dalam sebuah pernyataan.


“Lusinan operasi yang dilakukan oleh IDF dan ISA (badan keamanan internal Shin Bet) selama setahun terakhir, dan dalam beberapa pekan terakhir di daerah di mana dia dilenyapkan, membatasi pergerakan operasional Yahya Sinwar saat dia dikejar oleh pasukan dan menyebabkan dia terbunuh,” tambah mereka, dikutip dari AFP.


Dikatakan lebih lanjut oleh Militer Israel, tentara IDF dari Brigade 828 (Bislach) yang beroperasi di daerah itu mengidentifikasi dan menewaskan tiga anggota Hamas.


"Setelah menyelesaikan proses identifikasi jenazah, dapat dipastikan bahwa Yahya Sinwar telah tewas," jelas mereka.


Dalam sebuah pernyataan selanjutnya, Juru bicara Militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, mengatakan Sinwar terbunuh setelah terlihat bersama dua anggota Hamas lainnya di distrik Rafah.


“Pasukan berhasil menangkap tiga personel Hamas yang sedang dalam pelarian,” kata Hagari dalam sebuah konferensi pers.


Pasukan terlibat dalam pertempuran dengan kelompok tersebut, memaksa Yahya Sinwar untuk melarikan diri ketika kelompok tersebut bubar setelah ditembak.


“Sinwar melarikan diri sendirian ke salah satu bangunan dan pasukan kami memindai area tersebut dengan drone. Yahya Sinwar terluka tangannya dalam penembakan itu, yang dapat dilihat di sini ditutupi wajahnya, ia melemparkan ranting ke arah pesawat tanpa awak tersebut," jelas Hagari.


AFP melaporkan, rekaman drone yang dirilis oleh Militer menunjukkan Sinwar sendirian di sebuah apartemen yang diledakkan, dengan satu tangan terluka parah dan kepala ditutupi syal, melemparkan sebuah tongkat ke arah drone yang mendekat pada saat-saat terakhirnya.


“Kami mengidentifikasi dia sebagai ancaman di dalam gedung dan kami menembak ke dalam gedung dan kami masuk untuk memindai area tersebut. Kami menemukannya dengan sebuah pistol dan 40 ribu shekel. Dia dalam pelarian dan pasukan kami melumpuhkannya,” klaim Hagari.


Ia memastikan, tidak ada sandera Israel yang ditemukan di sekitar lokasi penemuan Yahya Sinwar.


Israel menuduh Sinwar sebagai dalang serangan 7 Oktober bersama dengan kepala militer Hamas Mohammed Deif.


Militer Israel mengatakan bahwa Deif telah tewas dalam sebuah serangan awal tahun ini, meskipun kelompok Palestina tersebut belum mengonfirmasinya.


Sinwar pada Agustus menggantikan mantan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, yang terbunuh di Iran pada 31 Juli. Israel belum mengomentari kematian Haniyeh.


Di sisi lain, Hamas belum mengomentari atau mengonfirmasi soal insiden Yahya Sinwar tewas di Gaza.

×