Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Kisah Panji Merajut Mimpi di Negeri Paman Sam

Oktober 28, 2024 Last Updated 2024-10-28T04:19:50Z


Panji Prasetio (25) tengah merajut mimpi di Virgiana, Amerika Serikat. Di sana, dia menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI).


Dari 2023, Panji menginjakkan kaki di negara berjuluk 'Negeri Paman Sam'. Dia bekerja menjadi juru masak di salah satu restoran di Amerika Serikat.


Dengan latar belakang dari keluarga sederhana, dia berharap bisa sukses dengan mengadu nasib di negeri orang. Panji berharap bisa mengangkat derajat kehidupannya kelak kembali ke Indonesia.


"Kalau alasan kerja di luar negeri karena luar negeri itu kesempatan kerjanya lebih luas, kerjaan tuh lebih banyak di sini. Dan tentu, upah juga lebih besar di sini," kata Panji saat dihubungi detikJabar belum lama ini.


Meski kurang lebih baru setahun bekerja di luar, Panji mengaku, kualitas kehidupannya mulai berangsur membaik. Kini, dia berhasil mengumpulkan sejumlah aset di Indonesia dari hasil jerih payahnya selama bekerja di luar negeri.


Panji mengatakan, hasil usahanya itu tidak mungkin didapat dalam waktu singkat jika bekerja di dalam negeri. Oleh karena itu, dia tak pernah menyesali harus bekerja jauh dari kampung halamannya.


"Terus kalau hasil ya lumayan lah, aku sendiri bisa nabung, terus beli aset yang sepertinya hasilnya itu aku nggak bisa dapatkan di Indonesia dengan waktu yang begitu singkat. Karena itu aku lebih memilih kerja di luar negeri daripada kerja di dalam negeri," ujar pria asal Kabupaten Majalengka itu.


Akan tetapi menjadi pekerja migran tak selamanya berjalan manis. Dia juga kerap merasa kesepian jika rasa rindu suasana di kampung halaman tengah membelenggu. Namun semangat mengadu nasib adalah motivasi untuk mengobati rasa rindunya itu.


"Kalau pahitnya paling kangen dengan keluarga, suka merasa sendiri di negeri orang, ya kesepian aja. Kalau misalkan rindu cara ngobatin nya paling video call atau teleponan aja," ucapnya.


Bukan hanya rasa rindu. Di sana, Panji juga menjalankan segala aktivitas dengan mandiri. Namun untungnya, segala aktivitasnya itu masih bisa ia jalankan dengan baik.


"Alhamdulillah kalau sakit, belum pernah sakit. Tapi ada rekan kerja yang sakit itu diurus sama bos di sini," kata dia.


Cerita Ayu di Taiwan


Tak hanya Panji warga Majalengka yang mengadu nasib di luar negeri. Perempuan bernama Ayu Kĥoerunisa (25) juga tengah berjuang agar bisa merubah nasib dengan bekerja dan kuliah di luar negeri.


Pada 2018, Ayu awalnya mendapat kesempatan untuk mengenyam pendidikan di Taiwan. Melalui program beasiswa dari pemerintah setempat Ayu berhasil lulus tepat waktu pada 2022 lalu dari Chienkuo Technology University.


"Awalnya dapat program beasiswa waktu zaman Bupati Pak Sutrisno, alhamdulilah lolos buat kuliah sekaligus kerja di sana," ujar Ayu.


Ayu Kĥoerunisa Foto: Istimewa/dok pribadi


Meski sudah lulus kuliah, Ayu masih tetap betah di Taiwan. Dia kini bekerja di salah satu perusahaan di sana. Ayu mengatakan, ada beberapa faktor yang membuat Ayu tetap melanjutkan karier di luar negeri. Selain ingin mengangkat derajat keluarga, lingkungan yang aman juga menjadi alasannya.


"Pertama, upah kerja di Taiwan terhitung besar karena bisa cukup untuk biaya hidup dan biaya sekolah, bahkan bisa membiayai keluarga di indonesia. Terus suasana Taiwan juga terasa aman karena tingkat kriminalitas disini tergolong rendah. Pernah suatu hari, HP (handphone) saya ketinggalan di taman yang paling terkenal di Taichung, ternyata ada seorang kakek yang rela nungguin HP saya berjam-jam sampai nunggu yang punya dateng," ucapnya saat menceritakan.


"Orang Taiwan juga ramah-ramah, terus dari segi lingkungannya pun lebih bersih karena kami diwajibkan memilah sampah. Jarang saya menemui sampah berserakan di pinggir jalan," tambahnya.


Namun Ayu tak mempunyai niat akan menjadi pekerja selamanya di luar negeri. Ayu berharap hasil kerja kerasnya itu menjadi modal untuk membangun usaha di Indonesia.


"Utamanya berkarir di sini, bisa mengangkat derajat orang tua. Terus bisa mencari untuk modal agar bisa usaha di Indonesia, bisa mendapatkan kehidupan yang lebih baik ketika pulang ke Indonesia. Intinya bisa menabung sebanyak-banyaknya di sini," kata dia.

×