Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Cerita Kapten Timnas U17 soal Situasi Lapangan Saat Bertahan Vs Australia

Oktober 29, 2024 Last Updated 2024-10-29T08:28:06Z


Timnas U17 Indonesia berhasil lolos ke Piala Asia U17 2025 usai menahan imbang Australia pada laga terakhir babak penyisihan Grup G Kualifikasi Piala Asia U17 2024.


Laga yang berlangsung di Stadion Abdullah Al-Khalifa Al-Sabah, Kuwait, Minggu (27/10/2024) malam, itu berakhir dengan skor imbang tanpa gol.


Laga dimulai dengan permainan agresif timnas U17 Indonesia pada babak pertama, tetapi permainan berubah menjelang akhir laga.


Kedua tim bermain lebih berhati-hati untuk mengamankan satu poin.


Di lapangan, Australia juga tampak lebih sering mengontrol bola di wilayah pertahanan sendiri, layaknya sesi latihan passing. Begitu pula dengan Indonesia yang memilih menunggu peluang serangan balik sambil memperkuat pertahanan.


Kapten timnas U17 Indonesia, Putu Panji Apriawan, mengungkap alasan timnya bermain lebih bertahan menjelang akhir laga.


Timnas Australia dikenal sebagai tim yang agresif selama Kualifikasi Piala Asia U17 2025. Tim besutan Bradley John Maloney itu mengalahkan Kepulauan Mariana dengan skor 19 gol tanpa balas serta mengalahkan tuan rumah Kuwait 3-1.


Demi mendapatkan poin di laga pamungkas, Indonesia memutuskan untuk memperkokoh lini pertahanan dan menunggu celah dari Australia untuk melakukan serangan balik.


Namun, Putu Panji kaget lawan justru bermain lebih sabar dan tidak terburu-buru menyerang. Menurut dia, hal tersebut juga memengaruhi pendekatan yang dipilih timnya.


"Kami mengikuti strategi pelatih, yakni bertahan dan mengandalkan serangan balik. Kami juga terkejut Australia bermain sangat sabar dan tak langsung menekan," kata pemain asal Bali itu.


"Saya merasa, pada akhirnya, kami masuk dalam ritme mereka yang lebih banyak memainkan passing pendek di lini belakang," tuturnya.


Bahkan, pada akhir laga, pemain timnas U17 Indonesia tidak melakukan pressing kuat, sementara Australia juga tak banyak berupaya menembus pertahanan Indonesia.


Penampilan kedua tim yang cenderung menahan diri ini menciptakan laga yang tidak banyak momen berbahaya, sekaligus meninggalkan kesan permainan yang unik dan sedikit monoton.


Meski demikian, pemain berusia 16 tahun tersebut tetap senang karena target lolos ke putaran final Piala Asia U17 2025 bisa terpenuhi.


Keberhasilan ini membuat kerja keras seluruh tim terbayarkan.


"Apresiasi untuk tim setelah sekian lama kita melakukan pemusatan latihan dari Bali, Bogor, Spanyol, Qatar, dan terakhir di Kuwait," ucap Putu Panji.


Saya sangat mengapresiasi tim yang sudah berjuang keras meninggalkan sekolah, kedua orang tua maupun keluarga yang sangat sudah lama,” tuturnya.


"Setelah tiga bulan kami meninggalkan mereka, hasil yang memuaskan kami bisa lolos ke Piala Asia U17 2025," katanya.

×