Truffle adalah salah satu bumbu dapur yang tergolong mewah dan sangat mahal.
Truffle sebenarnya adalah sejenis jamur, tetapi yang membedakannya dari jamur lain adalah habitatnya yang unik serta proses pertumbuhannya yang rumit.
Jamur ini tumbuh di bawah tanah, di antara akar pohon-pohon tertentu, menjadikannya bagian dari kelompok spora yang dapat dimakan dari keluarga Tuberaceae, dalam kerajaan fungi.
Penyebab truffle mahal
Salah satu alasan utama mengapa truffle mahal adalah karena sulitnya mendapatkan truffle itu sendiri. Truffle tidak bisa ditanam di kebun atau ladang biasa; mereka hanya tumbuh di bawah kondisi tertentu di hutan liar, dan proses budidayanya sangat rumit.
Truffle membutuhkan kondisi lingkungan yang spesifik, seperti musim dingin yang dingin, musim semi yang lembab, dan musim panas yang hangat dengan hujan yang cukup.
Proses pertumbuhannya juga lambat, memakan waktu hingga enam atau tujuh tahun untuk panen pertama.
Truffle sulit ditemukan dan hanya tumbuh singkat
Lebih lanjut, truffle ternyata hidup di bawah tanah, yang membuatnya sulit ditemukan oleh manusia.
Oleh karena itu, pemburu truffle biasanya melatih anjing khusus untuk mencarinya, sering kali di malam hari ketika suhu lebih sejuk dan aroma truffle lebih mudah tercium. Hal ini tentu menambah tingkat kesulitan dalam mendapatkan truffle.
Truffle hitam, salah satu jenis truffle yang paling dicari, memiliki cita rasa yang kompleks dengan sentuhan aroma cokelat, musk, tanah, kayu, dan kacang.
Ada lebih dari 300 senyawa rasa dalam truffle, yang membuatnya sangat sulit direproduksi secara artifisial. Jenis truffle hitam yang paling populer adalah Tuber melanosporum atau yang juga dikenal sebagai truffle Périgord yang sering ditemukan di musim dingin.
Selain sulit ditemukan dan membutuhkan proses yang panjang, harga truffle juga ditentukan oleh musim pertumbuhannya yang singkat.
Dengan waktu panen yang terbatas serta permintaan yang tinggi, harga truffle hitam bisa mencapai lebih dari Rp 1,6 juta per ons.