Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

8 Miliar Tahun Lagi, Bumi Bakal Bernasib Sama seperti Planet Ini

Oktober 02, 2024 Last Updated 2024-10-02T04:07:01Z


Para astronom menemukan sebuah planet yang memberikan gambaran tentang nasib Bumi dalam delapan miliar tahun mendatang.


Planet itu bernama KMT-2020-BLG-0414 yang jaraknya 4.000 tahun cahaya dari Bumi.


Dilansir dari Live Science, Sabtu (26/9/2024), benda langit ini ditemukan mengorbit pada katai putih atau sisa-sisa bintang yang telah lama mati dan tidak bersinar. Penampakannya seperti planet berbatu.


Menurut para astronom, KMT-2020-BLG-0414 menunjukkan kondisi Bumi jika berhasil lolos dari bencana akibat transformasi Matahari yang akan terjadi dalam waktu lima hingga enam miliar tahun lagi.


Transformasi Matahari


Matahari adalah bintang berukuran sedang. Sama seperti bintang lainnya, pusat tata surya ini terbuat dari gas yang sangat panas yang sebagian besar adalah hidrogen dan helium.


Bintang bersinar dengan membakar hidrogen menjadi helium di intinya. Apabila bahan bakar hidrogennya habis, bintang mulai membakar helium.


Hal itu menyebabkan jumlah energi yang keluar sangat besar hingga mengakibatkan bintang membengkak hingga ratusan atau bahkan ribuan kali lipat dari ukuran aslinya.


Fenomena itu diperkirakan akan terjadi pada Matahari sekitar lima sampai enam miliar tahun dari sekarang.


Ketika Matahari bertransformasi menjadi bintang raksasa merah, benda langit ini akan menyapu bersih planet-planet di sekitarnya, mulai dari Merkurius, Venus, Mars, dan termasuk Bumi.


Jika Bumi selamat, planet kita akan menjadi seperti KMT-2020-BLG-0414, menjauh dari sisa-sisa pendinginan tungku kosmik yang sedang sekarat.


"Sistem ini adalah contoh planet yang mungkin mirip Bumi, awalnya berada di orbit yang sama dengan Bumi dan selamat dari fase raksasa merah bintang induknya," ujar profesor dan ketua astronomi University of California Berkeley, Jessica Lu, dikutip dari Space, Minggu (27/9/2024).


Meski begitu, para peneliti belum bisa memastikan apakah Bumi akan selamat dari bencana tersebut. Pasalnya, diperkirakan planet kita hanya memiliki waktu sekitar satu miliar tahun lagi sebelum lautan di Bumi menguap akibat efek rumah kaca yang meningkat.


"Saat ini kami belum memiliki kesimpulan apakah Bumi dapat menghindari ditelan Matahari raksasa merah dalam enam miliar tahun," kata ketua tim sekaligus astronom dari University of California San Diego, Keming Zhang.


Kehidupan di Bumi jika selamat


Planet KMT-2020-BLG-0414 terletak dekat benjolan tebal atau "bulge" galaksi Bima Sakti dan pertama kali ditemukan oleh para astronom pada 2020 ketika bergerak di depan cahaya bintang yang berjarak 25.000 tahun cahaya.


Para astronom bisa menentukan Bumi bernasib sama seperti planet tersebut ketika mengamati peristiwa mikrolensa gravitasi. 


Untuk menyelidiki sistem planet ini lebih jauh, tim dari University of California, Berkeley mengamati peristiwa tersebut menggunakan teleskop Keck 10 meter di Hawaii.


Butuh waktu tiga tahun bagi peneliti bisa mengetahui dan menyimpulkan bahwa planet tersebut merupakan bintang katai putih.


Artinya, meski KMT-2020-BLG-0414 menjadi bukti bahwa Bumi memiliki kemungkinan lolos dari ditelan Matahari, tetapi nasibnya hanya akan menjadi bintang mati dan tidak ada kehidupan.


Hasil penelitian mengenai temuan planet yang mirip dengan Bumi ini telah termuat dalam jurnal Nature Astronomy tertanggal 26 September 2024.

×