Seluruh komponen di dalam mesin mobil seperti piston, kruk as, noken as memerlukan oli sebagai pelumasan.
Dan jika oli ini telah mencapai batas kilometer penggunaan perlu dilakukan penggantian dengan oli mesin baru.
Penggantian oli mesin mobil seharusnya dilakukan secara berkala sesuai dengan aturan dari pabrikannya.
Dengan mengganti oli secara rutin akan meminimalisir timbulnya kerusakan internal pada mesin mobil.
Lantas bagaimana kalau oli mesin mobil sering telat diganti secara terus menerus?
Ini 3 kerusakan mesin mobil akibat dari oli mesin mobil yang sering telat diganti.
1. Piston dan Ring
Akibat telat ganti oli, gesekan paling tinggi di mesin terjadi pada piston dan dinding liner.
Hal tersebut seperti dijelaskan oleh Ajat, selaku Kepala Bengkel Astra BMW, Sunter, Jakarta Utara.
"Kalau oli mesin sudah terlalu lama tidak diganti maka bagian ini akan mengalami gesekan berlebih karena pelumasan yang sudah jelek," buka Ajat.
"Oli mesin sudah tidak mampu lagi meredam gesekan dan panas yang tercipta," jelasnya.
Efeknya, piston dan ring bisa mengalami aus dan pada beberapa kasus, piston juga dinding liner akan muncul baret.
2. Pompa Oli
Gagalnya kerja pompa oli mesin mobil sangat bisa terjadi, akibat sering telat ganti oli.
"Oli mesin yang sering telat diganti itu membentuk sludge," jelasnya.
Sludge yang makin banyak terjadi akibat dari oli mesin yang sudah terlalu jenuh.
Oli mesin ini perlahan-lahan akan menutup aliran oli mesin dan bahayanya, pompa oli bisa macet atau low pressure.
3. Metal Duduk dan Metal Jalan
Kruk as mesin mobil memiliki metal sebagai bantalan gesek. Begitu juga dengan metal jalan yang ada pada bagian setang piston.
"Metal ini wajib terlumasi dengan baik, kalau oli telat diganti maka metal bisa rusak," jelasnya.
Oli yang sudah jelek membuat gesekan tinggi sehingga metal duduk dan metal jalan akan terkikis.
Jika metal duduk dan metal jalan yang terkikis membuat suara mesin akan menjadi kasar.