Tak hanya menjadi ikon kota Takengon, Danau Lut Tawar juga menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat Aceh Tengah.
Ya, jika Anda datang dan berwisata ke Aceh Tengah, Danau Lut Tawar pasti menjadi sasaran utama untuk dikunjungi bukan?
Selain punya panorama yang memanjakan mata, tahukah Anda bahwa Danau Lut Tawar adalah sumber kehidupan bagi masyarakat Gayo.
Dimana, Danau ini menjadi sumber air yang sehari-hari digunakan oleh masyarakat sebagai kebutuhan pokok mereka.
Disamping, Danau Lut Tawar merupakan salah satu destinasi wisata yang terletak di Dataran Tinggi Gayo, tepatnya di kota Takengon, Aceh Tengah.
Pesona alam indah yang ditawarkan oleh Danau Lut Tawar dapat menghipnotis para pengunjung atau wisatawan yang hadir ke Aceh Tengah.
Ditambah lagi, udara sejuk dengan langit yang biru tak berpolusi, serta pohon pinus yang menghiasi perbukitan diseputar Danau Lut Tawar ini semakin menambah suasana wisata seperti di Swiss.
Ya, tak heran jika saat libur libur akhir pekan dan libur panjang tiba, banyak wisatawan baik domestik maupun Mancanegara memilih destinasi wisata di Aceh Tengah untuk menikmati masa liburnya.
Potret keindahan Danau Lut Tawar ini juga menjadi pusat perhatian para wisatawan yang datang ke Aceh Tengah.
Dimana tercatat, sepanjang tahun 2024 ada peningkatan jumlah kunjungan di ikon kota Takengon ini.
Menurut Kepala Destinasi Pariwisata Aceh Tengah, Elfitra Zekriadi, kunjungan ke objek wisata Danau Lut Tawar meningkat dikarenakan beberapa faktor, selain libur Panjang, seperti libur lebaran dan libur anak sekolah.
Faktor lainnya yang membuat kunjungan meningkat tak lain adalah pelaksanaan PON XXI Aceh-Sumut 2024.
Apalagi destinasi wisata di seputaran Danau Lut Tawar ini sudah sangat baik, terutama dari segi amenitasnya.
Meski disamping itu, faktor cuaca yang kurang mendukung belakangan ini juga menjadi sedikit kendala bagi wisatawan.
“Prediksi kunjungan naik kalau sebelumnya orang yang ke Danau Lut Tawar kurang lebih 15 ribu wisatawan, naik menjadi 18 ribu, high season hari libur, Idul Fitri, Idul Adha dan PON Aceh- Sumatera Utara,” kata Elfitra kepada TribunGayo.com pada Jumat (20/9/2024).
“Amenitas lumayan, seperti akses jalan, sarana prasarana, fasilitas, akomodasi dan lain-lain itu sudah memadai,” ungkapnya.
“Kendala hanya di cuaca yang tidak mendukung,” lanjutnya.
Perlu diketahui, Danau Lut tawar adalah danau tektovulkanik yang terbentuk bersamaan dengan Sesar Semangko.
Adapun luas dari Danau Lut Tawar sendiri sekitar 5.472 hektar dengan panjang 17 Km dan lebar 3.219 Km.
Jika berwisata ke Aceh Tengah, para pengunjung dapat menikmati danau dari Kota Takengon yang terdapat di sisi barat danau ini.
Selain menikmati dari tepian, Danau Laut Tawar dapat dinikmati dengan mengitari menggunakan perahu.
Untuk mengelilingi danau, pengunjung perlu membayar tarif perahu sekitar Rp 20.000.
Dan jika ingin lebih privat bersama pasangan, Anda juga hanya butuh membayar Rp 100 ribu saja untuk menikmati keindahan Danau Lut Tawar menggunakan perahu.
Ada beberapa titik lokasi wisata yang menyajikan perahu untuk menikmati Danau Lut Tawar.
Diantaraya, wisata Mendale, Pante Menye, Jembatan Dedalu, atau di Tujuh Semeja.
Nah, beberapa tempat diatas memiliki akses untuk wisatawan bisa menaiki perahu untuk berkeliling Danau Lut Tawar.
Ramai-ramai naik perahu di Danau Lut Tawar, baik bersama teman-teman atau keluarga akan menjadi kenangan yang tidak terlupakan.
Sebagai informasi yang sangat penting untuk diketahui para wisatawan, bahwa jarak tempuh menuju Danau Lut Tawar dari Kota Lhoksumawe sekitar 131 Km dengan waktu tempuh kurang lebih 3-4 jam.
Perjalanan akan melalui Jalan PT KAA, Jalan Sp KKA, Jalan KKA, Jalan Pd Baru, Jalan Simpang Tiga, Jalan Raya Bireuen-Takengon, Jalan Lebe Kader, Jalan Siah Utama Takengon, Jalan Takengon-Bintang, Danau Lut Tawar.
Jarak tempuh Danau Lut Tawar dari Kota Medan sekitar 445,7 Km dengan waktu tempuh sekitar 10 jam.
Perjalanan tersebut dapat ditempuh oleh para wisatawan melalui Jalan Lintas Sumatera.
Selain itu, perjalanan yang panjang ini akan terbayar dengan keindahan dan pesona alam memukau Danau Lut Tawar.
