Polisi saat ini tengah memburu seorang siswa SMK di Bogor berinisial KOS.
KOS diduga melakukan perundungan bersama teman-temannya hingga nyawa seorang pelajar SMK kelas X (sepuluh) meninggal dunia.
Korban M Ridwan (16) diduga dikeroyok oleh pelaku dan teman-temannya.
Bahkan, korban dikabarkan sampai mengalami gegar otak hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
Jasad remaja asal Desa Cipayung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor itu saat ini sudah dikebumikan oleh keluarganya setelah dilakukan otopsi di RS Polri Kramatjati, Jakarta.
Usut punya usut, sosok pelaku bully siswa SMK di Bogor ternyata pengecut tak segagah sepetti saat melakukan penganiayaan kepada korban.
Hal itu terbukti setelah melakukan perundungan kepada korban, sehari kemudian pelaku langsung melarikan dan sudah tak lagi datang ke sekolah.
Bahkan, hingga kini polisi masih mencari keberadaan pelaku.
"Saat ini kami masih mencari keberadaan pelaku dan terduga lainnya," Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Bogor, Ipda Ndaru Cahya Diana.
Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, pelaku mengajak korban utuk bertemu.
Namun, saat bertemu pelaku dan teman-temannya malah menganiaya korban.
"Motif pelaku yaitu mengajak korban bertemu teman-temannya sesama pelajar, setelah sampai di lokasi korban dipukuli oleh pelaku dan terduga lainnya sehingga mendapatkan luka di kepala," ujarnya.
Sementara itu, Kapolsek Megamendung, AKP Dedi Hermawan mengatakan, sebelum dibawa ke rumah sakit, korban ditemukan di wilayah Desa Cisarua, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor sekitar pukul 18.30 WIB, Rabu (4/9/2024).
"Berdasarkan keterangan orangtua korban, pada saat ditemukan korban dalam kondisi muntah darah," ujarnya.
Gegar Otak
M Ridwan, siswa SMK di Bogor diduga mengalami gegar otak lantaran menjadi korban perundungan teman sekolahnya.
Siti Maslihat (46), ibunda korban mengatakan, luka luar di tubuh putranya memang tak begitu terlihat jelas.
Namun, setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter, keluarga pun disarankan untuk membawa Ridwan ke RSUD Ciawi Bogor agar mendapatkan penanganan yang lebih baik.
Meski sudah mendapat penanganan dari tim dokter di RSUD Ciawi, kondisi korban kian memburuk hingga harus dipindahkan ke zona merah serta diberikan alat bantu pernafasan berupa ventilator.
Akan tetapi nyawa korban tetap tak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia pada Kamis (5/9/2024) sekitar pukul 06.00 WIB.
"Berdasarkan keterangan dokter, luka dalam di kepala, gegar otak, otak sebelah kiri, kepalanya lembek pas di atas telinganya," kata ibunda Ridwan.