Badan Antariksa Amerika Serikat atau NASA dilaporkan dalam masa krisis. Lembaga tersebut mengalami banyak masalah di saat menjalankan banyak misi luar angkasa.
Ini berasal dari laporan yang berjudul NASA at a Crossroads yang dikutip Washington Post. Laporan setebal 200 halaman dipublikasikan atas perintah Kongres Akademi Sains, Teknik dan Kedokteran Nasional.
Menurut laporan, NASA kehilangan banyak talenta terbaiknya. Alasannya dari pensiun atau pindah kerja ke perusahaan swasta karena gaji yang lebih tinggi.
Selain itu, NASA juga harus mengalami banyak pemotongan dana. Namun mereka tetap harus melakukan misi yang rumit dan menarik perhatian.
Pada akhirnya masalah ini membuat AS tertinggal dalam perlombaan di antariksa dengan China, dikutip dari Yahoo, Jumat (13/9/2024).
Laporan itu juga menyebutkan kesimpulan kenapa krisis ini terjadi. Menurut komite, NASA terlalu berfokus pada jangka pendek untuk rencana strategis di masa depan.
"Orang cenderung mengabaikan hal kurang menarik yang akan menentukan keberhasilan di masa depan," tulis penulis utama laporan, Norman Augustine.
Laporan itu juga menyoroti ketergantungan NASA pada sektor swasta yang disebut untuk mengisi kesenjangan bakat dan kesulitan anggaran. NASA diketahui bekerja sama dengan Boeing dan SpaceX untuk melakukan beberapa misi.
Namun ini juga membuat masalah baru. Karena NASA disebut akan kesulitan merekrut insinyur yang inovatif dan kreatif.
"Insinyur yang inovatif dan kreatif tidak ingin memiliki pekerjaan yang mengharus mereka mengawasi pekerjaan orang lain," jelas Augustin.